Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

AKU bukan PENGEMIS


Mengugah kepedulian

sabdarianada.co.id.- Jangan salah duga, anak ini bukanlah Pengemis, bukan Pengamen, bukan pula anak buangan yang menjadi korban penculikan seperti banyak terjadi di Film-film Indonesia.


Zainol, begitu teman-temanya memanggilnya, siswa Kelas 8A MTs. Sabda Ria Nada. Kulitnya hitam manis, badanya mongil, sekot wajahnya menyanyikan kepiluan walaupun sebenarnya dia anak yang periang. 


Perestasi Akademiknya seperti kebanyakan siswa yang lain, masuk 10 besar siswa yang biasa-biasa. Namun keinginannya yang kuat menjadi ketua OSIS, memaksa kita untuk mulai belajar mengaguminya.


Menjadi Ketua Osis di Sabda Ria Nada bukan hal yang mudah. Tanggung Jawabnya berat, wewenangnya luas. Secara struktural langsung berada di bawah Yayasan. Bukan osisnya lembaga tapi osisnya yayasan, mirip ketua Senat Mahasiswa dalam Perguruan Tinggi. 


Untuk bisa menjadi ketua, harus mendapatkan dukungan dari mayoritas siswa di seluruh Lembaga. Bukan hanya bersaing antar siswa dalam satu Lembaga, tapi bersaing dengan seluruh siswa disemua lembaga mulai dari RA-MA dan SMK. Sedang Pengurusnya adalah Deligasi masing-masing lembaga.

Pasangan Zainol & Wasil, Pede Aja kali

Kalkulasi politik yang rumit seperti tersebut di atas, tidak jadi persoalan bagi seorang ZANOl. Awal Januari kemaren dia menggandeng teman sekamarnya Mohammad Wasil, tetap optimis maju sebagai calon Ketua Osis bersaing dengan kakak-kakaknya dari MA dan SMK. 


Ketika pemaparan Visi dan Misi ada salah seorang peserta bertanya. " Yang akan memilih kamu siapa....?". Tegas sekali dia menjawab, " yang akan memilih saya adalah SAYA sendiri".


Jawaban yang tegas dan deplomatis ini mengisyaratkan sabda Nabi ابداء بنفسك

"Mulai dari dirimu sendiri", baru selanjutnya orang lain. Ini artinya, bahwa setiap orang adalah pemimpin dan bertanggung jawab Atas yang dipimpinnya. karena itu setiap individu harus bersedia tampil terlebih dahulu. Sikap mental seperti inilah yang akan mampu mengurai kusutnya persoalan di Negeri ini. Jika untuk melakukan sesuatu kita masih harus menunggu  pengakuan orang lain, kapan JADINYA...?

Setitik Kepedulian di Hati orang yang Bodoh, masih lebih berharga ketimbang sekaranjang Pengetahuan di Hati orang yang Angkuh.

JUM`AT BERKAH

Jabatan bukanlah tujuan. Jabatan hanyalah alat perjuangan. Jabatan adalah kendaraan untuk melakukan sesuatu. Gagal meraih jabatan tertentu, tidak serta merta harus menghilangkan gairah kita untuk beramal. Semangat beramal harus tetap menyala-nyala di dada kita, dengan dan atau tanpa jabatan yang kita inginkan.

Meski kalah bersaing dalam bursa pemilihan ketua Osis, saudara ZAINOL tetap aktip mendukung dan melaksanakan Program- program Pengurus terpilih. Salah satu program unggulan pengurus Osis terpilih adalah JUM`AT BERKAH, yaitu usaha menumbuhkan dan membiasakan siswa BERSHADAQOH yang dilaksanakan setiap Jum`at pagi selesai Shalat Dhuha.

Lagi-lagi saudara ZAiNOL yang seringkali ambil bagian mengerakkan Program  ini. Sekot mukanya yang menyanyikan kepiluan sangat pas mengemban Tugas ini. 

"Assalamu  alaikum Wr.Wb. mohon maaf teman-teman saya mengganggu. Sekarang hari Jum`at waktunya Bershadaqah seikhlasnya", begitu cara dia mengawali tugasnya di setiap kelas yang ia datangi. Selanjutnya dia mengeluarkan cebok air bahkan kadang kopyahnya sendiri. Mendatangi siswa satu persatu. Lima ratus, seribu, dua ribu, kadang ada juga yang lima ribu.


Gaya Zainol yang paling trandy


Secara terpisah ketua Osis terpilih Saudara Muzayyin ilmana menuturkan bahwa uang yang terkumpul dari kegiatan ini berkisar antara Rp. 50.000-Rp. 100.000,- /minggu. Dari dana inilah Osis membiayai seluruh kegiatannya, termasuk Ta`ziyah setiap kali ada keluarga siswa atau guru terkena Musibah. Dari dana ini pula mereka membesuk siswa/guru yang sakit. Sampai sekarang sudah terkumpul Rp. 5.000.000,- dana ini dipersiapakan untuk kegiatan LP3 (Lomba Perkemahan Pramuka Penegak) yang akan dilaksanakan Awal Mei mendatang, imbuhnya. 


Osis punya keinginan melaksanakan acara perkemahan yang diikuti oleh seluruh sekolah di wilayah barat situbondo. Meliputi mlandingan, suboh, Besuki, Banyuglugur, Jati banting dan Sumbermalang, agar semuanya bisa kumpul tuplek bleg di Sabda Ria Nada. 


Ketua Osis terpilih

Hebat tenan putra - putri kita ini. Mereka mampu membiayai kegiatannya sendiri. Cara yang mereka gunakan juga sangat elegan. Mereka mengumpulkan uang bukan atas nama Sumbangan, tapi mengatasnamakan Shadaqah atau infak yang memang Sunah bahkan wajib ditagih. 


Mereka datang tidak sebagai Pengemis, tapi sebagai orang yang mengingatkan bahwa, hari Jum`at adalah hari yang baik dan penuh berkah untuk ber Shadaqah dan berinfak.
Kendati masih remaja, tentu mereka lebih mulia dibanding para orang Tua yang menamakan dirinya pejuang, tapi hanya bisa mengandalkan surat Sakti (Proposal).

"Jangan kau tanyakan apa yang bisa anda peroleh dari Negeri ini, tapi tanyakanlah apa yang bisa anda berikan untuk Bangsa ini" (M.Natsir).

Bravo Laskar Pelangiku
Jaya terus Sabda Ria Nadaku, Amin



4 MANFAAT SHADAQOH

Pertama, mengundang Rizqi (جلب الرزق)

Kedua, Mengobati Penyakit ( دواء الامراض)

Ketiga, Menghilangkan Musibah dan Kesempitan ( ازالة المصيبة والضرار )

Keempat,  Membuat berkah usia serta memanjangkannya (برکة العمر واطالته)
Bahagia menghitung Hasil

5 TINGKATAN PAHALA SHADAQOH


وزكر السيوطي في حماسيه : ان ثواب الصدقة خمسة انواع واحدة بعشرة وهي على صحيح الجسم وواحدة بتسعين وهي على الاعمى والمبتلى وواحدة بتسعماءة وهي على ذي قرابة محتاج وواحدة بماءة الف وهي على الابوين وواحدة بتسعماءة الف وهي على عالم اوفقيه.

Imam As syuyuthi menuturkan bahwa ada 5 tingkatan PAHALA SHADAQAH.

PERTAMA, bershadaqah kepada orang yang sehat jasmani: nilai pahalanya SEPULUH


KEDUA, Bershadaqah kepada orang buta atau orang yg terkena bencana :Nilai pahalanya SEMBILAN PULUH


KETIGA, Bershadaqah kepada kerabat dekat yang membutuhkan: Nilai pahalanya SEMBILAN RATUS

KEEMPAT, Bershadaqah kepada kedua orang Tua : Nilai pahalanya SERATUS RIBU


KELIMA, bershadaqah kepada para Ulama' Guru dan pengabdi Ilmu : Nilai pahalanya SEMBILAN RATUS RIBU.



(lihat Bughiyatul Musytarsyidin Hal. 107)
Teruntuk Anakku
USMAN HAJI NASHRULLAH


1 komentar untuk "AKU bukan PENGEMIS"