INDONESIA, negeri ANEH TAPI NYATA
Pusakaku enggan berkibar |
Sabdarianada.co.id- Sebuah Penelitian Ilmiah yang dilakukan oleh salah satu kampus bergengsi Stanford University, sebagaimana dikutip oleh Surya Malang com edisi 27 Juli 2017, menurunkan Laporannya bahwa BANGSA INSONESIA ADALAH BANGSA TERMALAS DI DUNIA.
Konon penelitian ini mengambil sampling 70.000 orang di 111 negara.
Caranya, memperhatikan pergerakan dari smartphone responden.
Hasilnya, orang Indonesia punya nilai terendah untuk urusan bergerak.
Rata-rata, orang Indonesia hanya berjalan 3.513 langkah, atau sekitar 2400 meter per harinya.
Angka ini sangat jauh dibandingkan China.
Di China, orang-orang berjalan sebanyak 6.189 langkah, atau dua kali lipat dari orang Indonesia.
Di urutan kedua orang termalas, ternyata negara jiran.Malaysia berada di posisi kedua orang-orang yang minim bergerak.
Lalu disusul dengan Arab Saudi.
Rumor Bangsa Indonesia Bangsa yang malas memang bukan hal baru. Ungkapan seperti ini nyaris menjadi lelucon murahan, baik di meja-meja parlemen, di bangku-bangku sekolah bahkan sampai di warung-warung kopi.
Udara yang sejuk, lahan yang subur, wajah alam yang indah serta persaingan hidup yang relatif lebih santun dibandingkan negara lain, sangat memungkinkan orang Indonesia memanjakan hidupnya.
Filosofi kuno Alon-alon asal klakon, Utamakan Selamat, Mangan Ndak makan ngompul, Rawe-rawe rantas malang-malang puntung dan yang lain-lain itu semakin memperkuat dugaan ini.
Namun satu yang harus diingat, baik oleh kita sendiri bangsa Indonesia lebih-lebih orang asing yang cerewet itu, walaupun orang Indonesia MALAS BEKERJA tapi orang Indonesia tidak MALAS BERDOA.
Coba lihat di Indonesia acara-acara resmi kenegaraan seperti halnya acara keagamaan, selalu diawali dan ditutup dengan Doa. Bahkan doanya panjang-panjang, seperti menghimpun seluruh doa yang pernah dipanjatkan oleh semua mahluk tuhan.
He3 yang baca Amin kadang juga nakal. Baca Aminnya dibikin sedikit aneh agar si pendoa segera menghentikan doanya. Itulah Indonesia, Negeri ANEH tapi NYATA.
DARI RASOL hingga TUMPENG
Rasol (Madura) dan Tumpeng adalah dua sejoli yang mesti harus ada setiap kali ada acara gelar doa. Rasanya kurang Shahih mengadakan acara gelar doa tanpa kehadiran keduanya, atau minimal salah satunya.
Rasol berasal dari bahasa Arab (رسول) yang artinya utusan.Yang dimaksud utusan dalam hal ini adalah segala bentuk karunia yang Allah hadirkan di tengah-tengah kehidupan kita, terutama bahan makanan/minuman sebagai kebutuhan dasar hidup manusia.
Di dalam tradisi Madura, praktik Rasol (atau ada yang menyebut Sanding)dilaksanakan dalam bentuk menyajikan nasi dalam wadah piring yang dibuat agak menggunung (mrojun:Madura) dengan bahan dan lauk yang berbeda-beda disesuaikan dengan keperluannya.
Rasol dan Jenisnya
1. Rasol nasi putih lauk telor rebus, biasanya digunakan untuk acara2 umum yang tidak berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu,seperti selamatan Jumat sore,selamatan kenaikan kelas,selamatan khatmil qur'an,dll.
Di tahun 80-an ketika saya masih SD, setiap kenaikan kelas di SD tempat saya sekolah selalu diadakan selamatan. Sehari sebelum acara biasanya bapak kepala sekolah mengumumkan, "anak-anak besok selamatan bawa Rasol satu-satu".
Hore...seluruh siswa bersorak gembira.Dimasa itu untuk bisa makan nasi putih dengan lauk telor sangat sulit kalau tidak benar-benar orang kaya.Paling sering makan nasi Bu'uk (katul jagung), Nasi tela dan Nasi jagung. Kalaupun sewaktu-waktu ada ikan, hanya ikan asin. Itupun sebelum ikan dimakan, ibu di dapur wanti-wanti, nek onek jukoen (jangan banyak-banyak makan ikan) bapaknya belum makan. Begitu selalu yang dipesankan ibu.
Karena itu acara selamatan di sekolah adalah saat-saat yang paling ditunggu-tunggu,kesempatan bisa makan enak Nasi putih iwak telor.
Begitu bel masuk berbunyi, siswa berhamburan masuk keruang yang telah ditentukan sambil membawa Rasol bawaannya.Acara selamatan pun dimulai. Kepala sekolah maju ke depan dengan sedikit basa-basi tentang perlunya bersyukur atas karunia yang Allah berikan, kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh bapak guru Agama.
Begitu acara doa selesai suasana menjadi gaduh, wajah teman-teman siswa menjadi tegang. Bapak kepala sekolah dengan dibantu guru yang lain mulai gerilya, memeriksa Rasol bawaan siswa. Yang telornya dua, diambil satu.Yang telornya satu diambil separuh. Nasi Rasolnyapun tidak ketinggalan juga diambil.
Bapak kepala sekolah dan dewan guru juga berkenan makan Rasol Barokah yang kami bawa dari rumah. Tidak jarang ada siswa yang menggerutu karena merasa terlalu banyak yang diambil pak guru.
Dalam acara selamatan berikutnya biasanya para siswa dan juga saya sendiri mulai cerdik. Kendati bawa Rasol iwak telor dari rumah, telornya tidak diperlihatkan. Ada yang dikubur kedalam Rasolnya, ada juga yang dimasukkan saku, yang diperlihatkan hanya iwak Tahu.Selamatlah telor-telor kami.Ketika pak guru grilya hanya menemukan iwak tahu.
He3 dari dulu murid selalu lebih cerdik ketimbang gurunya. Karena tugas guru memang menjadikan siswanya lebih pinter darinya.Kalau siswanya masih bodoh, berarti tugas pak guru belum selesai.
2. Rasol Nasi putih iwak sapi dipotong melebar. Dimasak semur lalu ditusuk dengan bambu kayaknya sate. Biasanya dibuat 5 tusuk lalu ditancapkan di atas Rasol yang sudah disiapkan.Rasol jenis ini biasa digunakan pada selamatan pernikahan.
3. Rasol Nasi putih Iwak petik (ayam), digunakan untuk selamatan kematian. Hari pertama kematian jumlah Rasolnya satu. Hari kedua Rasolnya dua, dan begitu seterusnya sampai hari ketujuh.
4.Rasol Nasi Putih iwak ayam panggang ditambah beberapa peralatan lainya seperti kendi, kue tujuh macam, kembang dan damar kambang. Di sebagian daerah ada yang menyebutnya RASOL BELIONEH (kembali pada keadaan semula). Ritual ini dilaksanakan sesudah hari ketujuh kematian.Seluruh keluarga duka dikumpulkan duduk di sebelah pintu rumah bagian dalam. Sementara orang yang ditunjuk memimpin doa duduk di sebelah pintu bagian luar.Tujuannya untuk mengembalikan kegembiraan keluarga duka seperti sebelum terjadi kematian.
5.Rasol Nasi putih dengan lauk ikan Asin, digunakan untuk selamatan hari kelahiran. Menggunakan ikan Asin harapannya adalah agar anaknya memiliki watak seperti garam dibutuhkan oleh semua kalangan, namun ikhlas tetap memberikan warna walaupun tidak selalu harus menampakkan diri.
6. Rasol Nasi Bu'uk (katul jagung) diurap dengan parutan kelapa. Digunakan sebagai penangkal hama tanaman pertanian.seperti hama tikus, wereng, bahkan babi hutan dan monyet.Untuk daerah yang rawan longsor, Rasol jenis ini biasa juga dibuat sebagai penahan longsor dengan tambahan lelaku tertentu.
7.Rasol Nasi ketan hitam dengan tambahan sedikit gula diolah menyerupai tajin. Rasol jenis ini digunakan dalam Ritual puja mantra. Tujuannya mengusir Jin atau mahluk halus lainya agar tidak mengganggu manusia. Kalau ada anak kecil rewel atau ada orang kesurupan sesepuh desa biasanya menyarankan membuat Rasol hitam ditaruk didepan pintu luar rumah, agar jin setan yang mengganggunya pergi.
Filosofi Tumpeng
Lain lagi dengan Tumpeng. Tumpeng adalah menyajikan Nasi berbentuk kerucut lengkap dengan lauk pauknya.Biasanya menggunakan bahan Nasi Kuning, kendati juga ada yang menggunakan Nasi Putih.
Pada awalnya tradisi Tumpengan ini dilestarikan oleh masyarakat pedesaan di Jawa,Sunda, Madura dan Bali.Namun dalam perkembangan berikutnya tradisi ini sudah merambah ke rumah-rumah para Pengusaha bahkan Lingkungan Istana.
Tumpengan di lingkungan Istana |
Menurut tradisi Islam Jawa, "Tumpeng" merupakan akronim dalam bahasa Jawa : yen metutu kudu sing mempeng (bila keluar harus dengan sungguh-sungguh). Lengkapnya, ada satu unit makanan lagi namanya "Buceng", dibuat dari ketan; akronim dari: yen mlebu kudu sing ken ceng (bila masuk harus dengan sungguh-sungguh) Sedangkan lauk-pauknya tumpeng, berjumlah 7 macam, angka 7 bahasa Jawa
pitu , maksudnya Pitu lungan (pertolongan).
Tiga kalimat akronim itu, diyakini berasal dari sebuah doa dalam surah al Isra' ayat 80:
رب ادخلني مدخل صدق واخرجني مخرج صدق واجعل لي من لدنك سلطانا نصيرا
"Ya Tuhan, masukanlah aku dengan sebenar-benarnya masuk dan keluarkanlah aku dengan sebenar-benarnya keluar serta jadikanlah dari-Mu kekuasaan bagiku yang memberikan pertolongan".
Menurut beberapa ahli tafsir, doa ini dibaca Nabi Muhammad SAW waktu akan hijrah keluar dari kota Mekah menuju kota Madinah.
Maka bila seseorang berhajatan dengan menyajikan Tumpeng, maksudnya adalah memohon pertolongan kepada Yang Maha Pencipta agar kita dapat memperoleh kebaikan dan terhindar dari keburukan, serta memperoleh kemuliaan yang memberikan pertolongan
Dan itu semua akan kita dapatkan bila kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Betapa luhurnya ajaran RASOL dan TOMPENG ini.Tidaklah sepenuhnya benar penilaian sebagian orang bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang malas.
Kita memang malas bergerak, tapi tidak malas berdoa.
Indonesia, Negeri ANEH tapi NYATA.
Selamat merenung, semoga keberkahan selalu menyertai kita.Amin.
Untuk anakku
MOHAMMAD ROTIB JATI DIRI
Posting Komentar untuk "INDONESIA, negeri ANEH TAPI NYATA"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...