Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MURIDKU dan JARUM SUNTIK

sabdarianada.co.id.- "Lari congkean (lari ada tukang suntik)",  begitulah aba-aba Propaganda di era 80-an setiap kali ada orang baru membawa tas besar datang ke sekolah-sekolah. Entah siapa yang memulai, peristiwa semacam ini kerap kali terjadi, walaupun yang datang tidak selalu dari petugas Kesehatan. 
Dari dulu hingga kini
selalu begitu  

"Lari Congkean (lari adaTukang Suntik)",  kadaan menjadi gaduh, siswa berlarian entah kemana. Ada yang lari lewat jendela, ada yang sembunyi di bawah meja, ada pula yang hanya meraung-raung tidak  tahu bagaimana cara menyelamatkan diri. 


Heh, heh, jangan Ramai, ada apa, kenapa menangis? suara pak guru  semakin menambah Angker suasana. "Takut disuntik pak, kami takut disuntik, kita semua takut jarum suntik".
Keburu Nangis, Jarumnya kecil

"Kalau tidak mau disuntik POROAN (terkena penyakit kulit)". Kadang ada yang lebih ekstrim lagi, "kalau tidak mau disuntik bapaknya akan dipanggil ke kontor Desa". Pada masa itu kalau ada orang dipanggil ke kantor desa,  hanya ada dua kemungkinan.  Dihukum membersihkan rumput-rumput di sekitar kantor ( Arao) atau di denda dengan membayar sejumlah uang. Selalu begitu yang bisa dilakukan pak guru untuk menenangkan murid-muridnya. Seakan-akan tidak ada kalimat lain selain menebarkan aroma menakutkan agar siswanya menurut.

Setelah Indonesaia berkali-kali mengalami Tinggal landas dalam laju pembangunannya, saya pikir kejadian lucu dan aneh seperti ini tidak perlu lagi terjadi. Pasalnya anak-anak melinium (kelahiran 2000) dan sesudahnya sejak usia 0-9 bulan,  sudah diperkenalkan dengan sedikitnya 10 macam kegiatan Imunisasi Gratis. Mulai dari HB 0, BCG, Polio 1, HB 1, Polio 2, HB 2, Polio 3, HB3, Polio 4 dan terahir Campak.


Nyatanya dugaan saya meleset. Kemaren pagi, Rabu 21 Pebruari 2018, ketika Petugas Kesehatan dari puskesmas Kecamatan sumbermalang datang bertandang ke sekolah kami, untuk kegiatan Imunisasi Defteri, kejadian lucu dan Aneh itu kembali terjadi. 

Ada siswa sebelum acara dimulai sudah menyerah KO (semaput), ada pula yang begitu masuk ruangan langsung menangis sehingga salah seorang petugas harus melakukan negosiasi tingkat tinggi. Ada juga siswa yang nekat menceburkan diri kedalam lumpur sawah belakang sekolah, sehingga salah seorang guru terpaksa juga harus main lumpur-lumpuran untuk menangkap siswa pelarian itu. Malah ada siswa yang mulai awal hingga acara selesai memilih tidak menyadarkan diri ( mati suri barangkali) hinga terpaksa dilarikan kerumah Sakit.

Aksi tidak sadarkan diri

Anehnya lagi, kejadian serupa juga terjadi di mana-mana.   Di madura baru-baru ini juga mengalami hal yang sama. Bahkan salah Satu SMK Favorit di kota bogor juga terpaksa harus mengerahkan petugas keamaan, karena tiba-tiba ada siswa yang meraung-raung seperti kesurupan ketika Imunisasi berlangsung. Tambah satu lagi, ada salah satu Staf kepolisian yang terpaksa harus diringkus seperti pengedar narkoba karena takut di suntik. 


weleh-weleh, apa yang sebenarnya terjadi pada mental putra - putri negeri ini. Kenapa menjadi sangat penakut sekali...?


BEBASKAN GENARASI INI DARI RASA TAKUT



ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲْ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦ َ ﺍﻟْﻌَﺠْﺰِ ﻭَ ﺍﻟْﻜَﺴَﻞِ ﻭَ ﺍﻟْﺠُﺒْﻦِ ﻭِ ﺍﻟْﺒُﺨْﻞِ ﻭَ ﺍﻟْﻬَﺮَﻡِ ﻭَ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ ﻭَ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَ ﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔِ ﺍﻟْﻤَﺤْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﻤَﻤَﺎﺕِ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat malas dan sifat
penakut, serta dari sifat kikir dan kepikunan. Aku berlindung kepadamu dari siksa di alam kubur. Aku berlindung kepadamu dari siksa neraka. Aku berlindung kepadamu dari ujian semasa hidup (di dunia)dan ujian semasa di alam kematian.” 
(HR. Muslim, no. 2706)

Inilah salah satu Doa yang diajarkan Nabi agar kita terhindar dari sifat penakut. Doa ini akan kehilngan MAGISnya,  jika tidak dibarengi dengan usaha keras semua pihak , untuk menghilangkan pemicu utama suburnya SIKAP PENAKUT. 


Cantik tidak Penakut
Tidak cantik kalau Penakut
Kebiasaan buruk para orang Tua, guru, dan oknom aparat pemerintah yang biasa menakut-nakuti ditengarai sebagai pemicu utama suburnya sikap pengecut ini.

para orang tua menakut-nakuti anaknya agar tidak rewel. Guru menakut-nakuti muridnya agar tidak bawel. Oknom Aparat menakut-nakuti warga agar tidak comel. Begitu selalu dan selalu begitu. 


Genarasi ini mulai bangun Tidur sampai tidur kembali selalu dihantui rasa takut. Pagi-pagi keluar kejalan ketemu " Awas Tikungan Tajam", beberapa miter berikutnya ketemu "Awas Rawan Longsor", tak lama kemudian ketemu " Hati-Hati,  anak istri menanti". Pulang kerumah mau tidur ketemu " Awas kebakaran, matikan kompor dan lampu". Begitu selalu dan selalu begitu.


Ditambah lagi Prilaku Petugas yang terkadang setengah Hati.



Perhatikan, bagaimana pendapat anda?

AH,  ternyata mendidik anak jauh lebih sulit ketimbang membesarkannya. Semoga Allah membimbing kita, Amin

Teruntuk Anakku

MELYNIA ROSYADA




Posting Komentar untuk "MURIDKU dan JARUM SUNTIK"