Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TUHAN TIDAK MENCURI DOAMU


Doa bersama, Kru Sabrina Albanjari
dalam sebuah acara

بسم الله الرحمن الرحيم

Sabdarianada.co.id. - Mengawali edisi kali ini saya ingin mengajak taman-teman berdiskusi sejenak. Mudah-mudahan ini akan semakin menambah pahala belajar kita. 

Jika di suatu sore, dimana kita sudah siap berangkat untuk mengantar anak kita jalan-jalan kepusat perbelanjaan, sesuai yang kita janjikan beberapa hari sebelumnya, tiba-tiba datang seorang pengamen. Penampilannya acak-acakan, suaranya Falsh, main musiknya kocar kacir, lagu yang dibawakan juga bukan lagu yang kita suka. kira-kira bagaimana sikap kita....???


Jawabannya memang bisa bervariasi, tapi yang paling sering biasanya, kita buru-buru merogoh pecahan paling kecil uang di saku kita, lalu kita berikan agar pengamen itu segera pergi. Kenapa ???

Anak kita mulai tadi sudah merengek minta berangkat. Dan yang paling penting, kita ingin segera meng-istirahatkan telinga dan mata kita dari penampilan Pengamen yang tidak kita suka.

Akan sangat berbeda sekali jika yang terjadi sebaliknya. Di waktu sore ketika kita sedang santai. Sudah Shalat Asar, kopi masih hangat, rokok Pro meld lengkap, tiba-tiba datang seorang Pengamen. Orangnya ganteng, penampilanya rapi, suaranya merdu, main musiknya oke, lagu yang dibawakan kesukaan kita. Lagu Raib milik Rhaoma irama,  lagu nostalgia waktu SMA. 

Biasanya kita akan bersikap ramah. Membiarkan pengamen itu menyelesaikan lagunya. Bahkan kalau perlu kita suruh dia menyanyi lagi, lagu nostalgia lain yang pernah ngetop di jamannya. Setelah selesai kita kasih dia Rp. 10.000, jumlah yang sepektakuler untuk ukuran seorang pengamen.
Kenapa bisa begitu..?
Dia datang di waktu yang tepat. Kita suka penampilanya suka pula lagunya.

Sesuai judulnya tulisan ini tidak akan membicarakan pengamen. Urusan Pengamen biarlah bapak-bapak dari Dinas Sosial yang membahas. saya hanya ingin mengatakan, "seperti halnya kita memperlakukan dua orang Pengamen tadi, kira-kira Allah memperlakukan Doa hamba-hambanya".


Ada orang yang Doanya rajin, ibadahnya kuat, orangnya Shaleh, doanya ndak manjur-manjur.  Allah pengen sekali berlama-lama bercumbu rayu dengannya. Allah berkenan dia menjadi kekasihnya. Karenanya Allah tunda pengabulan Doanya hingga waktu yang Allah mau.


Tapi ada juga sebagian orang, ibadahnya ala kadarnya, doanya sekedar ingat, prilakunya adu ada, Doanya Makbul. Allah tidak suka prilakunya. Karenanya Allah segerakan Doanya, Allah tidak sudi orang ini berlama-lama berada di sisinya.


Kok bisa..? ya bisa saja. Memangnya Allah pikirin. Wong Allah kok yang memutuskan semuanya.

pertanyaannya kemudian, kita ingin menjadi KEKASIH ALLAH atau ingin sekedar menjadi orang YANG DIKENAL Oleh ALLAH...???

KALA HARAP TAK KUNJUNG TIBA


Syeh Imam Abu Zakariya Bin Syarafan-Nawawy ad-Dimisqy (631-676H) dalam karya monomintalnya RIYADUS SHALIHIN. Ciyeee, gayanya. Kayak Ustad Abdul Somad saja pakai nyebut-nyebut judul Kitab dan pengarangnya. Habis teman-teman lebih percaya kata orang sih, ketimbang kata saya sendiri.

Jadinya saya ikut-ikutan juga. agar nampak ilmiah gitu..

Beliau mengutip sebuah hadis yang diriwayatkan oleh  Imam Hakim dari  Abu Said alkhudri bahwa Rasulullah bersabda :


ما علی الارض مسلم يدعو الله تعالی بدعوة الا اتاه الله اياها او صرف  عنه من السوء مثلها او ياخر له من الاجر مثلها

"Tidak ada satupun orang muslim di muka bumi yang berdoa kepada Allah kecuali Allah kabulkan doanya, atau Allah rubah bencana yang akan menimpanya, atau Allah ahirkan dengan imbalan pahala yang setimpal dengan doanya" (HR. Hakim)


Tarjemahan hadist di atas mungkin terasa kurang pas, maklum saya hanya ngaji sebentar di Pondok Pesantren YOU TOBE yah. Lagi-lagi saya meminjam istilah Ustad Abdul Somad. Waduh saya bisanya hanya meminjam bahasa orang. Kapan pintar ya..??

Karenanya kepada teman-teman yang pernah lama nyantri, saya akan sangat berterima kasih jika berkenan membenahi tarjemahan hadis di atas, agar tidak terjadi kesalahan berjemaah. Taruk saja di kolom komentar yang ada di bagian bawah tulisan ini.


Menurut pemahaman saya yang Awam dengan mengambil dasar hadist di atas, ada tiga cara Allah menanggapi Doa hamba-hambanya. Ada orang yang Doanya langsung dikabulkan oleh Allah sebelum tangannya diturunkan. Ada juga orang yang Doanya oleh Allah dijadikan sebagai perisai hidup dari bencana yang seharusnya dia alami. Dan ada juga orang yang Doa-doanya sengaja ditabung oleh Allah untuk kejayaannya kelak di Akhirat.


Tidak ada ruginya kita terus rajin berdoa tanpa memperdulikan doa kita dikabulkan atau tidak. Allah menilai doa kita tidak sekedar sebagai sebuah PERMOHONAN, tetapi juga dinilai sebagai bentuk Ibadah dan Amal shaleh, dengan nilai pahala yang bisa kita nikmati tidak hanya di dunia, lebih-lebih di Akhirat.

Ternyata Tuhan tidak pernah mencuri DoaMU.

PESAN SYEH ABDUL QADIR JAILANI



Sufi Besar, Syeh Abdul Qadir Jailani

"Jangan salahkan Allah bila Doa tidak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu".
 Demikian tulis Syeh Abdul qadir Jailani (1078-1167M)  seorang sufi besar dalam bukunya MAFATIH AL-Ghayb. 

ciyee.... gayanya kayak baca langsung kitab aslinya. Padahal hanya nyalin buku pak Quraish Shihab, Lentera Alqur´an (Mizan 2008).

Maafkan saya pak Quraish, saya hanya pengin kelihatan pintar dan kaya Refrensi seperti bapak. Sebenarnya saya dulu juga bercita-bercita Belajar ke Al Azhar. Tapi sayang Lembaga Pendidikan di Indonesia yang dipercaya mengirimkan Alumninya kesana, melarang para siswanya merokok. Jadinya cita-cita saya rontok sebelum berbuah. Saya lebih baik tidak pintar pak, ketimbang dilarang merokok. Kejamnya hidup ini, hanya gara-gara rokok saya kehilangan kesempatan belajar ke Al Azhar.


Waduh malah nglantur kemana-mana. Kita lanjutkan dulu pesan Syeh Abdul Qadir Jailani.

"Jika anda memohon tibanya siang pada saat mendekatnya kegelapan malam, maka penantian anda akan lama, karena ketika itu kepekatan malam akan meningkat hingga terbitnya fajar. Tapi yakinlah, bahwa fajar pasti menyingsing, baik anda kehendaki atau tidak".

"Jika anda menghendaki kembalinya malam pada saat fajar menyingsing, maka doa anda tidak akan dikabulkan, karena anda meminta sesuatu yang tidak layak. Anda akan dibiarkan meratap, lunglai, jemu dan enggan. Tapi salah jika anda sampai jemu untuk berdoa".


Bila yang anda pinta tidak segera diperoleh, anda tidak akan rugi. Karena, lanjut Syeh Abdul Qadir Jailani, Nabi pernah bersabda bahwa : " pada hari kebangkitan nanti ada orang terheran-heran melihat pahala amal kebajikan yang dia rasakan tidak pernah ia lakukan. Ketika itu disampaikan padanya : Inilah doa-doamu yang dulu di dunia tidak dikabulkan".


Karena itu jangan pernah jemu berdoa, jangan menggerutu apalagi mengutuk. Tuhan tidak pernah mencuri Do'amu.

Semoga kita selalu dalam bimbingan Allah, Amin


Teruntuk anakku
USMAN HAJI NASHRULLAH

Posting Komentar untuk "TUHAN TIDAK MENCURI DOAMU"