Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GAWAT, UN-BK BIKIN ANAK-ANAK LEMAH SYAHWAT

sabdarianada.co.id. Syeh Shadrul Ajjal Burhanul Aimmah selalu menyediakan waktu menjelang siang untuk mengajar kedua putranya, HASAANUDDIN dan TAJUDDIN setelah mengajar murid-muridnya yang lain.
Lesu setelah lama menunggu
Lama-lama kedua putrànya protes karena merasa dinomor duakan. "Kalau sudah siang kami sudah tidak semangat dan jenuh". lalu ayahnya memberi nasehat : mengertilah,murid-murid itu datang dari jauh, sudah seharusnya saya mendahulukan mereka.

Peristiwa serupa juga terjadi tadi siang. Senin 12 Maret  2018  ketika Gladi bersih UN-BK MA. Sabda Ria Nada digelar. Siswa yang kebagian disesi ketiga harus menunggu mulai pagi sampai jam 1 siang. Bayangkan Jam 1 siang harus mengerjakan 40 soal Matematika yang  umumnya sulit, perlu berfikir keras dan ketelitian.

Bismillah ayo ready, Teknisi dan Proktor yang mulai tadi pagi setia menanti memberikan aba-aba. Peserta tetap aja ngobrol sendiri seperti tidak mendengar Aba-aba. Merasa tidak dihiraukan Teknisi dan Proktor berdiri dengan Aba-aba lebih keras lagi. "Ayoooi Bismillah Readyyyyy....!!!". Tetap saja peserta diam tidak ada yang menyalakan leptopnya, malah satu dua sudah ada yang mulai meletakkan kepala kemeja ngantuk.


Dengan terlebih dahulu menata perasaannya agar tidak marah, Bapak Proktor dan teknisi mendekat ingin mencairkan suasana. "Ada apa, kenapa tidak ada yang semangat..?". "Ngantuk pak, bosan pak, capek pak mulai pagi menunggu", jawab peserta sahut burung. Belum sempat dijawab, siswa dipojok kiri yang mulai tadi memain-mainkan jemarinya seperti menghitung sesuatu, menambah. "Lanjutkan besok saja pak, kami sudah tidak Syahwat lagi untuk mengerjakan".

Geeer, Bapak Proktor menahan geli. dengan tertunduk hatinya bergumam, "Gawat gara-gara UN-BK anak-anak jadi LEMAH SYAHWAT"
Sampai buka Celana,
Proktor dan Teknisi Suntuk
Penggunaan kata yang tidak lazim terkadang menjadi sangat ampuh untuk mencairkan suasana. Beruntung ada siswa dipojok kiri itu, yang entah karena kebetulan atau memang disengaja keluar dari kelaziman menggunakan kata SYAHWAT, sehingga seluruh peserta selamat dari kemarahan bapak proktor dan Teknisi yang sudah mulai kekelelahan.

Kalau dirunut dari Asal usulnya, penggunaan kata SYAHWAT dalam peristiwa di atas juga tidak keliru, hanya kurang lazim. SYahwat dari bahasa Arab ( شهوة ) dari akar kata
 ( شها - يشهی - شهوة ) jamaknya ( شهوات )  artinya keinginan akan sesuatu terutama yang lezat-lezat. 

Mestinya keinginan apapun boleh diungapkan dengan kalimat Syahwat. Seperti Syahwat politik, Syahwat berkuasa, Syahwat menjadi kaya, Syahwat berdandan dan lain sebagainya. Hanya karena pikiran kita terlanjur dilatih parno, tampa sadar kita telah memojokkan kalimat Syahwat hanya untuk menyebutkan keinginan yang berhubungan dengan prilaku orang Dewasa diranjang. Kasihan juga SYAHWAT, kita perlakukan tidak adil.

Setelah dirasa mampu menahan tawa, Bapak Proktor dan Teknisi melanjutkan bicara. " Yang buat jadwal ini pak menteri di Jakarta bukan saya. Jadi apapun alasannya harus dikerjakan sesuai jadwal yang ditetapkan.

 Untuk besok agar kalian tidak terlalu jenuh menunggu dari pagi, yang kebagian sesi kedua datang kesini maksimal jam 930 wib. Untuk yang sesi terahir usahakan jam 12.30 sudah berada disini. Tapi pulangnya harus bersama-sama karena kalian tetap wajib mengikuti Istighasah.

" Sampean paham...??" Pahaam paak, jawab siswa serentak. Selanjutnya mari baca Alfatihah bersama-sama lalu kerjakan. Alfatihah...

Gladi resik UN-BK sesi terahir alhamdulillah masih bisa dilaksanakan. sesekali terdengar  awaaaaiii beberapa siswa mengantuk.

Selamat berjuang anak-anaku
Selamat bertugas pak Teknisi dan Pak Proktor. Semoga tetap dalam Bimbingan ALLAH, Amin

Teruntuk anakku
Melynia ROSYADA


Posting Komentar untuk "GAWAT, UN-BK BIKIN ANAK-ANAK LEMAH SYAHWAT"