Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GURU BP Menafsirkan AL-QUR`AN


Kiri, Guru BP/BK berkontemplasi

sabdarianada.co.id- Tidak seperti biasanya, pagi itu Petugas Jaga
Gerbang Lusuh Madrasah (Satpam) kelihatan super sibuk sekali. Jam dinding dipojok ruangan berukuran 2x1M menunjukkan angka 07.15 wib. Para Thullab baru saja menyelesaikan rutinitas pagi, Jamaah Shalat Dhuha, Tahfizdul Qur`an dan Khithabah. Kini mereka duduk manis di kelasnya masing-masing, berusaha keras mencerna setiap pegal kata yang disampaikan wakil-wakil tuhan dibumi, para ustad/ustazdah yang budiman.

Terlihat juga beberapa orang siswa masih berseleweran, pertanda masih ada beberapa guru yang belum hadir. Sebagian besar guru di madrasah dari luar kota. Terkadang karena persoalan cuaca, memaksa mereka terlambat datang. Kalau sudah begitu, Pak Satpam kena batunya. Bolak-balik buka-tutup gerbang, yang beratnya mengalahkan dua bokong seorang Perawan
Menemani Kerja Bakti
                                                             
Di tengah-tengah lapangan yang mulai panas, ada juga beberapa orang siswa yang berdiri sambil membaca Surat Yasin. Mereka ini adalah para Thullab yang sudah lebih 2x tidak ikut Shalat berjemaah. Guru BP biasanya meminta berdiri ditengah-tengah lapangan sambil membaca Surat Yasin sejumlah Shalat berjemaah yang ditinggalkan.

"Kenapa harus berdiri pak, kan lebih khusyu` baca di Masjid", protes salah seorang siswa. Pak Guru BP yang alumni pesantren menjawab tegas. "Mengamalkan Surat Ali Imran ayat: 191

الذين يذکرون الله قياما وقعودا وعلی جنوبهم 

"Yaitu orang-orang yang mampu mengingat Allah baik dalam keadaan berdiri, duduk maupun berbaring".

"Karena kamu murid, Zikirnya harus berdiri. Kalau pak guru Zikir, tidak apa-apa sambil lesehan. Ketua Yayasan/Kiai boleh Zikir sambil Tiduran". Eh eh eh, Tafsir Pak Guru Jaman Now. "Pinter juga ini orang", gerutu siswa terhukum


MENGENAL GURU BP

Kelebihan dosis belajar Sorrof (salah satu cabang Bhs.Arab) sebagian santri memplesetkan makna BP menjadi Bokong Penyok. Hus, pelecehan intelektual itu namanya. "Penyok... penyok bokongmu. Gimana ndak penyok, tiap hari kamu melanggar, pak guru sampai kurus",  sergah santri jurusan IPS.

Santri yang sudah lama aktip di Medsos angkat bicara. "Bukan bokong penyok kawan, BP itu adalah kependekan dari BAPER (bikin perasaan). Habis pacar saya selalu di panggil ke ruang BP, dada saya panas dingin. Saya cemburu, Guru kan juga manusia, guru bisa saja jatuh cinta". Huuuuyy, parno otakmu", bentak santri jurusan Agama.

Menjadi wasit Lomba Sodor
                           
                                               
Mendengar ada ramai-ramai, Bapak kepala Madrasah keluar. "Heh heh jangan ramai, ada apa..", suaranya dibikin sedikit berat agar berwibawa.
"Anu.... anu om, eh Ustad, Doni otaknya Parno. Masak BP katanya Bokong Penyok", jawab ma`il gugup.

Untung baru minggu kemaren Bapak kepala madrasah ikut Seminar pentingnya kehadiran Guru BP di sekolah/madrasah. Encer saja beliau menjelaskan sambil sesekali menyedot rokok Kembang Turi kesukannya.

"BP itu adalah singkatan dari Bimbingan dan Penyuluhan. Sekarang lebih dikenal dengan Bimbingan Konseling (guru BK).
Di Indonesia BP/BK terbilang masih muda, baru dikenal sekitar tahun 70-an lebih tua 10 tahun dari usia saya.

Kalau di Negeri Paman Sam tempat dilahirkannya profesi ini; guru BP/BK dikenal dengan istilah scholl counselor (konselor sekolah). Pada beberapa daerah ada pula guru BP yang disebut dengan istilah guru pembimbing. Akhir-akhir ini, penggunaan sebutan “konselor” lebih dianjurkan". Sruut rokok kembang Turi kembali disedot.

Diman yang mulai tadi ikut nimbrung, diam-diam mau melarikan diri. "Heh, mau kemana kau..?" Anu anu he anu ustad ijin kebelakang". Kalau mau kebelakang ndak usah pakek ijin, jorok tau. Kalau mau kedepan kamu harus ijin, karena saya dak suka di dahului. Sana pergi". Sruuut, kepala madrasah melanjutkan


ORASI Kepala MA Sabda Ria Nada
                                                                 
Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (6) disebut istilah “konselor” untuk profesi pendidik ini. Dari UU inilah para praktisi pendidikan kemudian merumuskan Tugas-tugas pokok guru BK, salah satunya melakukan pengawasan, pembinaan, pengayoman, bahkan memberikan hukuman kepada siswa-siswi bermasalah seperti antum-antum ini. Pahaam, Paaaaaahaaaaam ustad, jawab siswa serentak.

Karena itu, Bapak kepala melanjutkan. Berbaik-baiklah dengan Bapak Guru BK. Saya pastikan beliau orangnya baik.
Masih bujang lagi. Waauuu anak-anak gledek.
SELAMAT BEKERJA PAK GURU

Teruntuk Anakku
USMAN HAJI NAAHRULLAH

Posting Komentar untuk "GURU BP Menafsirkan AL-QUR`AN"