Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

HALO WALIDA : Wali Murid SABDA RIA NADA

sabdarianada.co.id. Kalau ditanya siapakah yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak..? tentu jawabannya adalah orang Tua, kemudian Masyarakat, selanjutnya Pemerintah dan terahir Guru. Guru adalah orang ke empat yang kebetulan dekat dengan anak dan kapan saja bisa tidak diingat, walaupun belum terjadi Kiamat.
Direktur Walida (kiri) beserta Staf dalam Acara Pamiran Praduk unggulan Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo
Dirumah anak-anak pertama kali belajar, berguru kepada kedua orang Tuanya dan orang-orang disekitarnya, mulai sejak dalam buaian. Pada masa itu pikiran-pikiran pendidik (orang Tua) perasaan dan jiwanya dapat dengan mudah diserap oleh anak bagaikan pasir menyerap tetesan-tetesan Air, demikian  menurut Alexis Carrel (1873-1944) seorang Dokter bedah dari Perancis.

Ketika anak-anak beranjak besar, orang tua mulai berfikir melibatkan orang lain dalam mendidik putra-putrinya. Dipilihlah sekolah sebagai penitipan sementara dengan tenaga guru yang kadang mulai sakit-sakitan. 

Maka menjadi salah besar apabila orang tua beranggapan, sekolah yang hanya penitipan sementara itu mampu melakukan semuanya. Kendati ada sekolah yang mampu, menurut para Ahli, sekolah/madrasah/Pesantren tetap tidak bisa menggantikan posisi orang tua dan juga tidak bisa mendewasakan manusia. Pada ahirnya anak-anak  harus tetap kembali pulang kepangkuan orang tua keluarga dan Masyarakatnya, untuk melanjutkan proses pendewasaan dirinya.

Dengan demikian keterlibatan orang tua dan juga Mayarakat amat sangat diperlukan dalam setiap fase perkembangan anak dimanapun ia berada. Ikatan bathiniah orang tua dan anak tidak bisa dipisahkan oleh apapun dan siapapun juga. Selain sebagai Peletak pertama bangunan kepribdian anak, orang tua dan juga keluarga serta masyarakat, bertugas meninjaklanjuti hasil belajar anak selama di sekolah.

Upaya tindak lanjut terhadap hasil belajar anak selama disekolah,  yang dilakukan oleh orang tua, keluarga dan juga masyarakat, inilah yang disebut pendidikan berkelanjutan, atau dalam istilahnya Akhmad Sudrajad, Pendidikan Sepanjang Hayat.

Menyadari hal ini, Yayasan Sabda Ria Nada yang menaungi bebera lembaga pendidikan mulai PAUD-MA,SMK selalu berusaha keras membangun komonikasi yang harmonis dengan seluruh anggota masyarakat utamanya wali murid.

Maka dibentuklah WALIDA (Wali Murid Sabda Ria Nada) sebagai wadah komonikasi, silaturahim dan kerjasama antar lembaga dengan Wali Murid khususnya dan Masyarakat pada umumnya.


WALIDA: Dari Madrasah hingga Home Industri

WALIDA berasal dari bahasa Arab (والد) dari akar kata (ولد - يلد - ولادة) yang artinya beranak, bertelor atau melahirkan. kata (والد) adalah isim fail jamaknya ( والد - والدون ) untuk laki-laki dan ( والدة - والدات ) untuk perempuan yang artinya orang yang melahirkan anak, dalam hal ini Bapak dan ibu yang kerja kerasnya telah menjadi sebab terlahirnya anak.

Disisi lain kata Maulid  (مولد) atau Maulud (مولود) yang lebih sering digunakan untuk menyebut kelahiran Nabi sebenarnya juga berasal dari akar kata yang sama yakni  (ولد - يلد - ولادة).
Maka dengan maksud tabarrukan pada kelahiran nabi yang menjadi sebab tercerahkannya peradaban dunia, selanjutnya kata Walida digunakan untuk menyebut perkumpulan wali murid Sabda Ria Nada.

Semenjak Yayasan Sabda Ria Nada berdiri, nama Walida juga sudah ada walaupun belum banyak dikenal seperti sekarang. Nama Walida baru muncul kepermukaan dipertengan tahun 2008 ketika Kelompok ini mendapatkan Bantuan 150 ekor kambing dari Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo. Dari sinilah kemudian berkembang cabang-cabang usaha lainya seperti kelompok pengrajin bernyet, pertanian dan perkebunan.


Sedikitnya ada tiga Fungsi utama yang di bawa oleh Permas Walida; Pertama, Keberadaan Permas Walida ditujukan menjadi sebuah Incubator bisnis untuk mengembangkan potensi produk lokal yang ada di Kecamatan Sumbermalang. baik itu dibidang Pertanian, Peternakan, Perkebunan, Jasa ataupun Kesenian. 

Fungsi lain dari Permas Walida adalah sebagai lembaga bisnis yang 20 % total profitnya disumbangkan pada Yayasan Sabda Ria Nada sebagai dana Operasional Yayasan. Dan yang terakhir Permas Walida berfungsi sebagai penyerap tenaga kerja terutama bagi alumni yayasan. 

Sebgai lembaga bisnis, Produk yang sudah dipasarkan saat ini salah satunya adalah kopi Argopuro. Berada di bawah brand Argopuro Coffee. Permas Walida menjalankan bisnis di bidang prossesing Pasca panen Kopi Argopuro. Produk utama dari bisnis ini adalah Kopi mentah (Greenbeans) dengan segmen utama kedai kopi dikota - kota besar yang membutuhkan Kopi dengan Gread Specialty. 

Sistem pemasaran dilakukan secara Online melalui Media Sosial dan website (www.argopurocoffee.com) Ditahun 2016,  jangkauan pasar Greenbeans Specialty coffee Argopuro sudah mencapai lebih dari 40 Coffeeshop diberbagai Kota besar di Indonesia dan terus bertambah hingga sekarang.
Sebaran Pasar Spesialty coffee Argopuro produksi Permas Walida 
(Sumber: Data Penjualan kopi Permas Walida, 2016)

Proses pasca panen kopi yang dihasilkan oleh Permas Walida pada dua tahun terakhir (2016 – 2017) telah menghasilkan cupping score 83.00 oleh Q-greder dari AEKI (Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia). Hasil tersebut menjadikan kopi tersebut layak disebut Spesialty coffee secara kualitas. 


Ciri khas yang menjadikan kopi Argopuro spesial adalah adanya aroma pisang dan buah Arbei pada saat kopi diseduh. Pelan tapi pasti Pokmas Walida berkembang dengan laju abnormal . Dalam kurun waktu dua tahun terakhir produk kopi yang diproduksi Pokmas Walida dikenal dimana-mana. 

Di tahun 2017 Pokmas Walida tampil di even pameran lokal, Nasional, dan trade expo International. Bebrapa even pameran yang telah diikuti Pokmas Walida pada tahun 2017 diantaranya:

  1. Jakarta Coffee week 8-10 September 2017
  2. Trade expoo Indonesia (TEI) 11 -15 Oktober 2017
  3. Pameran lokal kontes ternak dan produk unggulan Dinas Pertanian Situbondo 
  4. Pameran Lokal di even ulang Tahun Kecamatan Sumbermalang


  Semoga cita-cita kami untuk menjadi lembaga swasta yang berdaulat dan tidak lagi merepotkan pemerintah dapat terwujud ditahun-tahun selanjutnya amiiin.

Teruntuk saudaraku
Para guru dan Siswa/i Sabda Ria Nada



Posting Komentar untuk "HALO WALIDA : Wali Murid SABDA RIA NADA"