SABRINA ALBANJARI, wadah baru CALON PENGABDI SENI
KHR. AHMAD AZAIM IBROHIMY bersama Kru Sabrina Albanjari dalam sebuah acara
|
Tidak ada tujuan muluk-muluk dari kelompok ini selain melarikan diri dari kejenuhan akibat terlalu banyaknya tuntutan masyarakat dan keluarga yang sudah mulai matrialistik, bahwa pemuda harus bekerja, harus kreatip, inofatif kalau perlu menjadi mesin uang keluarga.
Hanya kemurahan Allahlah yang ahirnya membimbiing kelompok ini kepada tujuan lain yang insyaallah mulia, yaitu membuat lagu anak-anak dan mendirikan Yayasan Sabda Ria Nada yang hingga kini terus berkembang.
Semoga semua yang terlibat tercatat sebagai kelompok orang yang dimaksud Nabi dalam hadisnya :
ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﻫُﺪًﻯ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﺟْﺮِ ﻣِﺜْﻞُ ﺃُﺟُﻮْﺭِ ﻣَﻦْﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻟَﺎ ﻳَﻨْﻘُﺺُ ﺫَﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺃُﺟُﻮْﺭِﻫِﻢْ ﺷَﻴْﺌًﺎ
Siapa saja yang mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa sedikitpun mengurangi pahala mereka.(HR. Muslim) Amin.
Bermain musik Apalagi Dangdut, dengan menggunakan baju Madrasah/Pesantren pada masa itu bukan perkara mudah. Kebanyakan orang pesantren waktu itu memandang musik sebagai bentuk kemaksiatan, mencenderai islam, menjadi ladang subur timbulnya kemaksiatan. Sehingga kelompok musik Sabda Ria Nada inipun banyak menuai protes, termasuk penggunaan nama SABDA RIA NADA untuk Nama Madrasah/pesantren. Dianggap tidak lazim, mengada-ada, sok beda dan lain sebagainya.
Padahal tidak sedikit wali-wali terkenal semisal syeh Jalaludin Rumi, Imam Ahmad Al Ghazali, Zunnun Almisri yang seringkali menggunakan Musik didalam aktifitas Ubudiyah mereka. Bahkan Syeh Imam Zunnun Almisri sebagaimana dikutip oleh KH.SAID AQIL SIRAJ dalam ceramahnya, berkata :
الموسق صوت الحق يشعج القلوب الی الحق فمن اصغی الی الحق تحقق ومن اصغی الی الشهوة تزندق
Bahwa "Musik adalah suara kebenaran yang dapatt menggugah hati untuk memperoleh kebenaran. Maka siapa saja yang bermain musik dengan tujuan mencari kebenaran, pastilah kebenaran itu dia dapat. Tapi siapa saja yang bermusik dengan tujuan Syahwat, diapun pasti sesat".
Ibarat pedang musik hanyalah alat. Bergantung orangnya mau digunakan untuk apa. apakah akan digunakan untuk bunuh diri, membunuh orang, atau melapangkan jalan. Bermain musik bukanlah tujuan, tapi hanya jalan antara untuk meraih tujuan lain yang lebih mulia.
Bukan karena banyak menuai perotes, tapi lebih karena kesibukan para personelnya, Grup Musik sabda Ria Nada ahirnya bubar di ahir tahun 2002. Kendati roh musik masih terus mewarnai dalam berbagai kegiatan belajar mengajar di Madrasah.
Bukan hal aneh apabila ada guru mengajar sambil membawa gitar walaupun bukan pelajaran kesenian. Karena memang banyak materi pelajaran terutama Bahasa Arab, Alquran Hadis, Aqidah Ahlaq, fiqih yang dikemas dalam bentuk lagu. Guru mengajar sambil bernyanyi dan bergitar, sementara murid mengikuti dibelakang.
Cara ini memang tidak sepenuhnya bisa dibilang sukses didalam meningkatkan prestasi belajar siswa, tapi setidak-tidaknya banyak siswa yang suka dan senang.Bukankah Perasaan Suka dan Senang adalah modal utama untuk memulai belajar..? Terbukti di acara Ahir tahun ada beberapa guru yang mendapatkan Hadiah Gitar dari murid-muridnya. Ini membuktikan kalau kebanyakan mereka suka dan senang belajar sambil berkenian.
Untuk apa susah-susah bawa gitar kedalam kelas, kampungan tidak jaman, sok seniman. Sekarang jamannya IT banyak lagu pembelajaran tinggal copot sana sini di enternet.
Betul memang, tapi apa bangganya menggunakan milik orang. Seorang manusia dikatakan ADA justru karena wujud karyanya yang NYATA. Bukan karena kemampuannya meniru atau menjiblak milik TETANGGA. Ada rasa bangga yang tidak terhingga ketika kita mampu melakukan sesuatu dengan cara kita sendiri, bukan dengan cara mengkopi kanan kiri.
SABRINA ALBANJARI KINI MENYANYI
Naluri berkesenian yang sudah terlanjur mendarah daging, membuat sebagian siswa dan guru tetap gemar belajar dan berlatih kendati sudah tidak ada lagi kelompok dan peralatan musik yang memadai. Tidak jarang diantara mereka yang secara mandiri membentuk kelompok musik sendiri di daerahnya masing-masing
Kenyataan ini telah membuat sebagian pengurus mulai berfikir perlunya dibentuk kelompok musik baru untuk mewadahi mereka yang bercerai berai. Adalah Bapak Abdus Salam,S.PdI (sekarang Kepala MI) dan Bapak Abdul Muis, S.HI (sekarang pengasuh PP. Nurul Hidayah Baderan) pada hari itu juga dengan bantuan keuangan dari Bapak Kepala Desa Tlogosari berangkat ke Jember untuk membeli peralatan yang diperlukan.
Peralatan sudah ada, tinggal memikirkan Nama, komposisi personelnya dan arah perjuangannya. Dari berbagai diskusi ahirnya disepakati nama SABRINA ALBANJARI yang berusaha mengkolaborasi kan musik etnis Hadrah albanjari dengan jenis musik dangdut, pop dan gambus. Peristiwa membahagiakan ini terjadi pada Awal Maulid 2012.
Nama Sabrina adalah kependekan dari Sabda Ria Nada, Yayasan tempat kelompok ini bernaung. Albanjari diambil dari nama jenis musik Hadrah albanjari yang konon berasal dari daerah Banjar Kalimantan Selatan dipopulerkan pertama kali oleh Syeh Mohammad Arsyad Albanjari (1122-1227)
Komposisi pertama Personel Sabrina Albanjari adalah : (1) Head Manajer Abdus Salam, S.PdI merangkap Sound Engginer (2) Komposer Anwar Nuris merangkap Keyborordis (3) Ahmad Purwanto, Tenor merangkap Basis (4) Moh.solihin, Moh. Zaini, Zaini, Imam Hanafi, Rabana. (5) Ahmad Asmito Simbal. (6) Taufik Susanto Tumbok. (7) Ubaidillah Drummer. (8) Fokalis Muzayyin Ilmana, Hamid Fauzi, Abdul Latif.
Ditetapkan pula beberapa poin yang menjadi arah perjuangan Sabrina Albanjari :
Bermain musik Apalagi Dangdut, dengan menggunakan baju Madrasah/Pesantren pada masa itu bukan perkara mudah. Kebanyakan orang pesantren waktu itu memandang musik sebagai bentuk kemaksiatan, mencenderai islam, menjadi ladang subur timbulnya kemaksiatan. Sehingga kelompok musik Sabda Ria Nada inipun banyak menuai protes, termasuk penggunaan nama SABDA RIA NADA untuk Nama Madrasah/pesantren. Dianggap tidak lazim, mengada-ada, sok beda dan lain sebagainya.
Padahal tidak sedikit wali-wali terkenal semisal syeh Jalaludin Rumi, Imam Ahmad Al Ghazali, Zunnun Almisri yang seringkali menggunakan Musik didalam aktifitas Ubudiyah mereka. Bahkan Syeh Imam Zunnun Almisri sebagaimana dikutip oleh KH.SAID AQIL SIRAJ dalam ceramahnya, berkata :
الموسق صوت الحق يشعج القلوب الی الحق فمن اصغی الی الحق تحقق ومن اصغی الی الشهوة تزندق
Bahwa "Musik adalah suara kebenaran yang dapatt menggugah hati untuk memperoleh kebenaran. Maka siapa saja yang bermain musik dengan tujuan mencari kebenaran, pastilah kebenaran itu dia dapat. Tapi siapa saja yang bermusik dengan tujuan Syahwat, diapun pasti sesat".
Ibarat pedang musik hanyalah alat. Bergantung orangnya mau digunakan untuk apa. apakah akan digunakan untuk bunuh diri, membunuh orang, atau melapangkan jalan. Bermain musik bukanlah tujuan, tapi hanya jalan antara untuk meraih tujuan lain yang lebih mulia.
Bukan karena banyak menuai perotes, tapi lebih karena kesibukan para personelnya, Grup Musik sabda Ria Nada ahirnya bubar di ahir tahun 2002. Kendati roh musik masih terus mewarnai dalam berbagai kegiatan belajar mengajar di Madrasah.
Bukan hal aneh apabila ada guru mengajar sambil membawa gitar walaupun bukan pelajaran kesenian. Karena memang banyak materi pelajaran terutama Bahasa Arab, Alquran Hadis, Aqidah Ahlaq, fiqih yang dikemas dalam bentuk lagu. Guru mengajar sambil bernyanyi dan bergitar, sementara murid mengikuti dibelakang.
Cara ini memang tidak sepenuhnya bisa dibilang sukses didalam meningkatkan prestasi belajar siswa, tapi setidak-tidaknya banyak siswa yang suka dan senang.Bukankah Perasaan Suka dan Senang adalah modal utama untuk memulai belajar..? Terbukti di acara Ahir tahun ada beberapa guru yang mendapatkan Hadiah Gitar dari murid-muridnya. Ini membuktikan kalau kebanyakan mereka suka dan senang belajar sambil berkenian.
Untuk apa susah-susah bawa gitar kedalam kelas, kampungan tidak jaman, sok seniman. Sekarang jamannya IT banyak lagu pembelajaran tinggal copot sana sini di enternet.
Betul memang, tapi apa bangganya menggunakan milik orang. Seorang manusia dikatakan ADA justru karena wujud karyanya yang NYATA. Bukan karena kemampuannya meniru atau menjiblak milik TETANGGA. Ada rasa bangga yang tidak terhingga ketika kita mampu melakukan sesuatu dengan cara kita sendiri, bukan dengan cara mengkopi kanan kiri.
SABRINA ALBANJARI KINI MENYANYI
Naluri berkesenian yang sudah terlanjur mendarah daging, membuat sebagian siswa dan guru tetap gemar belajar dan berlatih kendati sudah tidak ada lagi kelompok dan peralatan musik yang memadai. Tidak jarang diantara mereka yang secara mandiri membentuk kelompok musik sendiri di daerahnya masing-masing
Sabrina Albanjari dalam lomba musik pengantar Sahur di halaman Polres Situbondo |
Peralatan sudah ada, tinggal memikirkan Nama, komposisi personelnya dan arah perjuangannya. Dari berbagai diskusi ahirnya disepakati nama SABRINA ALBANJARI yang berusaha mengkolaborasi kan musik etnis Hadrah albanjari dengan jenis musik dangdut, pop dan gambus. Peristiwa membahagiakan ini terjadi pada Awal Maulid 2012.
Nama Sabrina adalah kependekan dari Sabda Ria Nada, Yayasan tempat kelompok ini bernaung. Albanjari diambil dari nama jenis musik Hadrah albanjari yang konon berasal dari daerah Banjar Kalimantan Selatan dipopulerkan pertama kali oleh Syeh Mohammad Arsyad Albanjari (1122-1227)
Komposisi pertama Personel Sabrina Albanjari adalah : (1) Head Manajer Abdus Salam, S.PdI merangkap Sound Engginer (2) Komposer Anwar Nuris merangkap Keyborordis (3) Ahmad Purwanto, Tenor merangkap Basis (4) Moh.solihin, Moh. Zaini, Zaini, Imam Hanafi, Rabana. (5) Ahmad Asmito Simbal. (6) Taufik Susanto Tumbok. (7) Ubaidillah Drummer. (8) Fokalis Muzayyin Ilmana, Hamid Fauzi, Abdul Latif.
Ditetapkan pula beberapa poin yang menjadi arah perjuangan Sabrina Albanjari :
- Membumikan Shalawat dan Syareat islam dengan cara aktip membuat, menggubah dan menyuarakan lagu-lagu bertemakan Shalawat dan ajaran Islam
- Membantu, mendukung dan memeriahkan acara-acara keagamaan ataupun sosial baik yang diadakan oleh lembaga maupun Masyarakat
- Memperkenalkan musik yang santun, mendidik, menghibur dan berahlaqul Karimah
- Membina Ekstra Musik kepada seluruh siswa Sabda Ria Nada yang berminat
- Tidak memungut biaya dari pekerjaan atau jasa apapun kecuali Hadiah dan Pemberian Sukarela
Go..Go.. memenuhi Hajat Masyarakat |
Kadang mereka harus pulang hingga larut malam didalam memenuhi hajat masyarakat baik di dalam maupun luar sumbermalang. Seperti besuki, situbondo, Bondowoso dan Probolinggo.
Heh...heh.. heh....Alhamdulillah lancar
selain bisa Appear, bisa dakwah pulang juga bawa Barokah (berkat) ujar bang Wawan (sapaan akrab Ahmad Purwanto) Pemain Bas Sabrina Albanjari.
Bravo Laskar Pelangiku
Jaya terus Sabda Ria Nadaku
Semoga Allah membimbing Kita Semua Amin.
Teruntuk anakku
MOHAMMAD ROTIB JATI DIRI
Posting Komentar untuk "SABRINA ALBANJARI, wadah baru CALON PENGABDI SENI"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...