Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 MENIT BERSAMA ALQUR'AN

sabadarianada. co.id.  Adakah setiap keluarga Muslim memiliki Alqur'an di rumahnya? di pastikan jawabannya adalah "TIDAK"!. Apakah setiap keluarga Muslim yang memiliki Alqur'an semuanya sudah bisa membaca Kitab suci itu? Diduga keras jawabannya adalah "BELUM"!!. Apakah setiap Pribadi Muslim yang sudah mampu membaca Alqur'an  memahami sebagian besar kandungannya? sekali lagi Jawabannya juga pasti "TIDAK"!!!. Begitulah salah satunya cara bapak Quraish Shihab menggugah keprihatinan kita terhadap kondisi Umat ini, yang tidak hanya buta dengan sesuatu yang berada jauh di depan hidungnya, tapi juga kadang Awam dengan sesuatu yang berada persis di depan matanya. 

Pertanyaan seperti itu seringkali beliau sampaikan setiap kali memngawali kajian tafsir Al_Misbah yang viral di salah satu Stasiun Telivisi setiap menjelang Sahur

Jika pertanyaan-pertanyaan di atas kita rubah, Adakah dirumah-rumah saudara kita Kaum Kristiani memiliki Injil? Jawabannya Pasti "IYA"!. Adakah mereka bisa membacanya? Jawabannya pasti tetap "IYA"!!. Apakah sebagian besar mereka bisa memahami isinya? Jawabannya tetap, sebagian besar mereka bisa memahami Isinya. Sangat jauh sekali perbedaan mereka dengan kita Umat Islam. 

Saudara kita kaum Kristiani lebih bersemangat mempelajari, mengkaji dan mengamalkan Kitab Sucinya, ketimbang kita Umat Islam. Masuklah ke hotel di Kota-kota besar manapun, hampir disetiap kamar bisa dengan mudah kita mendapatkan Injil. Mereka secara suka rela melakukan itu semua, untuk siapa saja yang mau membaca dan mempelajarinya. Adakah Alqur'an kita di Sana? Jawabnya tetap 'TIDAK ADA"!!!. Bahkan di Masjid/Mushalla Rumah Sakit besar di Negeri ini, kita kadang juga kesulitan melacak keberadaan Alqur'an

Keyakinan Umat Islam terhadap eksistensi Alqur'an sebagai Kitab suci, memang tidak perlu diragukan lagi. Lihatlah bagaimana Umat Islam Tumpleg Pleg pada Aksi 121, ketika merasa ada orang yang dianggap lancang melecehkan Kitab Sucinya. Sayangnya  sebagian besar  mereka baru sebatas mengagungkan, belum sampai pada usaha memahami apalagi Mengamalkan. Alqur'an sebagai Kitab Petunjuk tidak akan memberikan arti apa-apa, tanpa terus dibaca dan dipahami isinya.


LEBIH DEKAT DENGAN ALQUR'AN


Secara harfiah Alqur'an berati bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Alqur'anul Karim berarti yang maha sempurna dan Maha mulia(1). Kemuliaan dan Kesempurnaan Alqur'an, agaknya tidak hanya dapat dirasakan oleh Para Ahli, tapi juga oleh semua orang yang mau menggunakan sedikit pikirannya. Tidak ditemukan  satu bacaanpun  sejak  Baca Tulis dikenal umat manusia, yang dibaca baik oleh orang yang mengerti artinya maunpun yang tidak memahaminya, selain Bacaan yang Mulia ini, Allah telah memberikan kemudahan dan kegantrungan kepada hati  siapa saja yang ingin mempelajarinya baik yang hanya ingin  mencari-cari kelemahannya, lebih-lebih  bagi mereka yang benar-benar ingin menyelami keluasan kandungannya.
ولقد يسرنا لقرأن للذكر فهل من من مذكر 
Sungguh telah kami mudahkan Alqur'an untuk dipelajari, adakah yang mau belajar.? (Al-Qamar:17)

Pada setiap jengkal kalimatnya, selalu ditemukan keindahan, keserasian, dan keseimbangan kata-katanya baik bunyi maupun kandungannya. Kata YAUM yang berarti hari, dalam bentuk Tunggal terulang sebanyak 365 kali. ini sama dengan jumlah hari dalam satu tahun. Dalam bentuk jama' diulang sebanyak 30 kali, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Sementara kata YAUM yang berarti Bulan, hanya ditemukan sebanyak 12 kali, persisi dengan jumlah bulan dalam satu tahun(2) .

Penyebutan panas dan Dingin, masing-masing diulangi sebanyak 4 kali. Begitu juga penyebutan Siang dan malam, Dunia dan Akhirat, Setan dan Malaikat, Hidup dan Mati dan banyak lainnya, semuanya disajikan dengan bentuk dan jumlah yang seimbang serta bunyi yang indah dan serasi.

Sangat disesalkan Jamuan Allah yang sebenarnya teramat sangat Agung dan Istimewa ini, belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh Umat Islam yang ditunjuk menikmati jamuan tersebut. Kita Umat Islam bukan hanya tidak pandai menfungsikan  dan menikmati Jamuan ini, tapi juga belum pandai membacanya. Kebanyakan prilaku kita sangat bersimpangan dengan konsep kehidupan Masyarakat Edial yang diinginkan oleh Alqu'an. 


Kita ambil contoh misalnya Ajaran IQRA' (menbaca), printah membaca sejak pertama kali Alqur'an diturunkan sudah dikumandankan, namu sampai detik ini kita belum mampu melaksanakan. Mestinya umat Islam berada di garda terdepan di dalam mempelopori budaya BACA. Keyataannya, justru  Umat Islam (terutama Indonesia) ditengarai menjadi kelompok yang paling malas membaca. Menurut Amru Khalid (2005) Jika kita pergi ke luar Negeri, kita hanya akan menemukan satu-dua penumpang angkutan umum yang tidak memegang buku dan membaca. Tapi di Negeri kita, buku yang dibaca hanya teka-teki silang. Bila membuka enternet, kita hanya buang-buang waktu dengan chatting dan main game. 


Contoh lainnya, Konsep "ASHR" (waktu atau Masa) konsep ini juga diulang-ulang di dalam Alqur'an dengan berbagai bentuk dalam sumpah-sumpah yang disampaikan oleh Allah. Sekali lagi kitapun menjadi kelompok yang paling tidak bisa menghargai Waktu. Kita Shalat telat, datang ketempat kerja terlambat, Rapat molor alasan dibuat-buat. Kita kalah jauh dengan orang Jepang yang lebih disiplin dan menghargai Waktu. 


Kita terlalu sering membuang-buang waktu untuk hal-hal yang kurang perlu. Ngobrol kesa-kemari dengan alasan nyambung Famili. Acara kenduri dibikin tiga hari-tiga malam agar terlihat dermawan. Ziarah kemana-mana meninggalkan kewajiban utama. Giliran mau memperbaiki masjid, Madrasah atau Mushalla, kita masih harus mencari sumbangan kemana-mana. Padahal andaikan dana Kenduri dan Ziarah itu kita kumpulkan, jangankan untuk memperbaiki, membuat masjid barupun kita sangat mampu.

Akibat pengabaian kepada dua Prinsip utama ini (Iqra' dan Ashr) kitapun menjadi sangat tertinggal di bidang-bidang lainnya, terutama pengetahuan, ekonomi dan politik. Di akui atau tidak, umat islam adalah kelompok terbodoh di dunia walaupun kata ILM (ilmu) di dalam Alqur'an diulang sampai 375 Kali(3). Masih menurut Amru Khalid, Prosentase buta huruf Negara Arab mencapai 60%. Dari 300 juta Penduduk Penduduk Arab terdapat sekitar 180 Juta orang yang tidak mengenal baca tulis.  

Anugerah Nobel yang diberikan sejak Tahun 1901, kepada orang-oarang yang dianggap berjasa mempersembahkan riset-riset tertentu dalam berbagai bidang ilmu,  tidak satupun yang diraih oleh bangsa Arab. Dalam kurun Waktu seratus Tahun Hanya ada dua Nobel yang diraih oleh Umat Muslim, yaitu Ilmuan Pakistan, Prof. Abdus Salam pada Tahun 1976 dalam bidang Fisika.Dan  Dr. Ahmad Zawail dari Mesir dalam Bidang Kimia pada Tahun 1999.

Mari sekarang kita bandingkan dengan perolehan bangsa lain yang bukan Muslim. Amerika 81 dalam bidang Kedokteran dan 45 dalam bidang Kimia. Ingris 26 Bidang Kedokteran dan 20 Nobel di Bidang Kimia, serta 25 lainnya di Bidang Fisika(4). Andaikan semua itu Umat Islam yang memperoleh, mungkin Kondisi kita tidak akan seburuk ini, sayangnya kita hanya mampu meraih dua buah. Sungguh Sangat menyedihkan sekali. Padahal Ketika Umat Islam berjaya, umat lainpun akan ikut kaya. tetapi ketika bangsa lain yang makmur, Umat Islam hanya menjadi tukang Cukur.

Tidak berlebihan jika pada suatu sore sahabat Abu Hurairah menghardik sekumpulan pemuda yang masih asyik bermain di Pasar, sementara di masjid Rasulullah sudah menggelar pengajian. "Kenapa kalian Masih di sini? Rasulullah di Masjid sedang membagi-bagikan Warisannya". Sontak saja para pemuda itu berlarian kemasjid untuk mendapatkan Warisan tersebut. 


Setibanya di Masjid mereka tidak menemukan apa-apa, selain beberapa orang sahabat yang khusuk berzikir dan membaca Alqur'an. Ahirnya bereka kembali menemui Abu Hurairah. "Hai Abu Hurairah kamu Bohong, di Masjid tidak ada orang membagi-bagikan Warisan". Abu Hurairah balik bertanya, " Apa yang kamu lihat di masjid?". "Kami hanya melihat beberapa Sahabat Nabi Khusuk berzikir dan membaca Alqur'an". " Itulah Warisan Rasulullah", jawab Abu Hurairah Mantap(5).

AYO MENGAJI...!!! Kita sayangi Warisan Rasulullah yang sangat berharga ini. Minimal kita sisakan 10 menit dalam sehari semalam untuk membaca dan mempelajarinya. 5 menit di waktu pagi, dan 5 Menit sisanya di waktu Sore.  Kita Baca lembar demi lembar hingga ahirnya selesai. Lalu kita ulangi kembali dari Awal, dan begitu seterusnya. 


Jika anda sudah memiliki Lazimah pada waktu-waktu tersebut, misalnya rutin membaca surat Yasin atau Waqiah, tambahkan 5 menit lagi untuk membaca lembar demi lembar tanpa meninggalkan Lazimah tersebut. Pada hakekatnya struktur tubuh kita tersusun dari rangkaian surat-demi surat di dalam Alqur'an. Jika hanya salah satu surat saja yang selalu kita baca, berarti kita hanya merangsang sebagian kecil bagian tubuh kita, dan meninggalkan bagian-bagian yang lain.  

Kita nikmati kelezatan sajiannya dalam setiap suratnya, kita resapi keindahan Biramanya, walaupun kita belum mengerti maknanya. Jika Alqur'an sudah kita cumbu setiap waktu, pada waktunya nanti Alqur'an sendiri yang akan berbisik ke dalam hati sanubari kita, langkah strategis yang harus kita jalani dalam kehidupan ini. Semoga, Amin

Tertuntuk saudaraku
Para Guru, Santri, Para Alumni dan Anak-anaku semua
MELYNIA ROSYADA, USMAN HAJI NASHRULLAH dan MOHAMMAD ROTIB JATI DIRI

Sumber:
  1. Manak Khalil Qatthan, Mabahits fi Ulumil Qur,an, Tanpa Tahun
  2. Quraish Shihab, Lentera Alqur'an, 2008
  3. M. Rojaya, Quantum Ramadhan, 2010
  4. Amru Khalid, Jika anda Mau berubah, 2005
  5. Imam AlGhazali, Membangkitkan Energi Kalbu, 2008

Posting Komentar untuk "10 MENIT BERSAMA ALQUR'AN"