KECOLONGAN PILIH MENANTU
Sabdarianada.co.id percakapan
singkat seorang mertua dengan calon menantunya yang hendak melamar anak semata
wayangnya. “Di ceritakan dalam sebuah kehidupan masyarakat desa terpencil yang
masih kurang memahami pendidikan. Dalam sebuah keluarga ada Orang Tua yang
memiliki anak perempuan cantik yang bisa dikatakan sebagai PRIMADONA DESA.
Suatu ketika disaat berkumpul dengan keluarganya, Orang tua tersebut berpesan
kepada anaknya “ Nak..kalok kamu mau carik calon suami jangan asal pilih ya
nak..”. “ Iya..pak..emangnya kenapa pak..?” tanya anaknya. “ dak papa
nak..kalok kamu salah pilih bisa-bisa kamu nantik sengsara..dalam kehidupan
rumah tangga..!! apa lagi kita termasuk keluarga yang berkecukupan..kalok kamu
dapat suami yang kurang mampu..apa jadinya..?”. jawab ayahnya. “ Iya pak..aku
tidak bakalan salah pilih kok..! kan aku orangnya cantik..pasti banyak..pemuda
tampan dan kaya yang tertarik sama aku pak..” ungkap anaknya dengan rasa
percaya diri.
Karena keluarga mereka tergolong orang yang bersifat
materialistis (MATRE), Bagi mereka apabila anaknya dilamar orang miskin, orang
tuanya tidak akan setuju (gengsi) dan sudah banyak pemuda- pemuda yang ditolak,
karena bukan orang kaya dan tajir. Akhirnya pada suatu hari ada seorang pemuda
yang ingin melamar anaknya. Pemuda itu adalah orang yang tergolong tidak mampu.
Akan tetapi pemuda tersebut ketika hendak mau melamar, dia membawa sepeda MOTOR
GEDE (Motor Boy) yang dikasik pinjam oleh temannya.
motor ninja |
“
TokTokTok...Assalamu’alaikum” pemuda itu sambil mengetuk pintu. “ Wa’alaikumsalam..lhoo..silahkan
duduk nak..” sambut orang tua perempuan yang ingin dilamarnya. “ Iya pak terima
kasih” Ucap pemuda itu. Karena bapak tersebut masih belum kenal dengan pemuda
itu, jadinya agak gerogi untuk bertanya sebenarnya apa maksud dari pemuda itu
bertamu kerumahnya. Dalam keadaan gugup bapak tersebut bertanya” anak dari mana...?
“ saya dari desa sebelah pak..” jawab pemuda itu. “ Owwh..kalok boleh
tau..maksud dan tujuan kamu kesini apa nak..?” “ mohon maaf sebelumnya pak, saya ingin
melamar anak bapak..”. jawab pemuda itu dengan rasa malu. Lalu bapak dari
perempuan cantik tadi tersenyum dan bertanya “ kamu kerja di mana nak...?”.
karena pemuda itu masih belum memiliki pekerjaan, jadinya dia menjawab dengan
tidak jujur karena takut tidak di terima lamarannya oleh bapak tersebut. “ saya
bekerja di salah satu bank yang ada di kecamatan..pak.” Ucapnya.
“Orang ini
pasti..anak orang kaya” pikir bapak itu. Kemudian setelah beberapa detik bapak
itu berpikir lalu dia bertanya lagi dengan tanpa rasa malu. “ sepeda motor yang
kamu bawak..kamu beli sendiri atau dibelikan orangtuanya nak..?” “ hehe..saya beli sendiri pak hasil bekerja
di bank” jawab pemuda itu. “cocok banget
pemuda ini jadi menantuku..sebaiknya aku terima saja lamarannya.” pikir bapak
tersebut tanpa rasa curiga. panjang lebar bapak itu bertanya kepada calon
menantunya, Kemudian lamaran pemuda itu di terima oleh bapak tersebut. setelah
beberapa bulan, kemudian anak perempuannya dinikahkan dengan pemuda itu. Tak
lama kemudian setelah beberapa bulan anaknya menikah, lalu anak perempuannya
itu pulang dan mengadu kepada bapaknya.
“ pak..kok dulu bapak terima lamara suami saya itu pak..?”
tanya anaknya dengan rasa kessal. “ lho..emangnya kenapa dengan suami kamu
ndok..kan dia orang kaya..Punya MOTOR GEDE dan kerja di BANK!” jawab ayahnya. “
kaya apanya sih pak..dia motornya Cuma pinjam sama temannya pak...terus yang
bilang kerja di bank dia hanya jadi tukang sapu dan tukang pel pak..” ungkap
anaknya. “ WADDHUHH...TERNYATA AKU KECOLONGAN PILIH MENANTU..!!” ucap bapaknya
dengan rasa kecewa dan penuh dengan penyesalan. Kemudian dengan tanpa berfikir
bapak tersebut berkata : “ yaa..sudah sekarang kamu mintak cerai sama
suamimu..si pembohong itu..” “ sudah
terlambat pak..aku sekarang sudah hamil..3 bulan..“. Jawab anaknya. “
ADUHH..APES...APES....” ucap ayahnya dan tak bisa berbuat apa-apa lagi.
Memang memilih calon menantu karena faktor kekayaan dan jabatannya juga penting. Namun tidak
kalah pentingnya lagi adalah AKHLAQ yang
mulia dan kedekatan orang tersebut kepada ALLAH SWT. “Kekayaan tidak menjamin
seseorang hidup bahagia, Karena sejatinya KAYA adalah bergantung seseorang
menyikapi keadaannya, dan sebanyak mana ia BERSYUKUR terhadap segala sesuatu
yang dimilikinya”.
SEMOGA ADA MANFAATNYA....
Oleh : ANWAR NURIS
Posting Komentar untuk "KECOLONGAN PILIH MENANTU"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...