Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

UNBK MEMBUAT NADIA TERLUKA

sabdarianada.co.id.- Bumi terus berputar, matahari terus terbit di Timur dan tenggelam di ufuk Barat. Tidak pernah berhenti. Hari berganti hari. Tidak terasa sudah hampir tiga Tahun Nadia belajar di MTs. Sabda Ria Nada. Hari ini Selasa, 24 April 2018, Nadia sedang menjalani UNBK di hari kedua untuk mata Pelajaran Matematika. Seperti kebanyakan siswa lain, Nadia juga termasuk mahluq yang kurang menyukai Matematika. Kalau sudah berhadapan dengan angka-angka, tiba-tiba kepalanya serasa berat, sekujur tubuhnya kesemutan, matanya berkunang-kunang seperti dihantam gelombang. 
Sebagian Peserta UNBK
MTs. Sabda Ria Nada Sumbermalang
Ditambah lagi kebanyakan Guru Matematika di beberapa sekolah selalu orang yang miskin senyum hobi mengancam. Kehadiran Pelajaran Matematika makin terasa mencekam. "Kenapa harus Matematika, kenapa tidak diganti pelajaran yang lain saja. Sedemikian pentingkah Matematika hingga harus selalu Ada..?" teriaknya dalam hati penuh kekesalan.

Dibandibangkan dua setengah Tahun yang lalu, penampilan Nadia memang banyak berbeda. Nadia kini tampak lebih dewasa. Pipinya yang putih merona dengan senyum yang selalu tersungging mesra, membuat Nadia menjadi idola. "Oh kanjeng Roro Nadia Ambarwati, kembang melati MTs. Sabda Ria Nada...!, seloroh salah seorang teman lelakinya menggoda. Tahu kalau dirinya digoda, seperti biasanya Nadia hanya mencibir manja. 

Memasuki malam ketiga UNBK, seperti biasanya Ba'da isyak anak-anak mulai belajar. Guru Bahasa Inggris yang mulai tadi sore setia menjaga mulai merasakan jega. Untuk mengusir kantuk sesekali ia mengajak Anak-anak bercanda. " Selesai MTs nanti kemana?", tanyanya tiba-tiba. Anak-anak yang sedang khusuk membaca menjawab serabutan dan sekenanya. 

"Mau ke MA ustad, Ke SMK pak. Mau mondok pak, kerja pak". "Sebenarnya kemanapun anda melanjutkan pada dasarnya semuanya baik, yang penting sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh dalam belajar, berlatih, memanfaatkan waktu dan peluang. Tanpa kesungguhan, sekolah manapun yang anda pilih, jurusan apapun yang anda tekuni, semuanya hanya akan menjadi cerita tanpa prestasi dan kebanggaan". 

" Yang tertarik dengan dunia kerja, sangat baik jika masuk SMK. Bagi yang tertarik dengan pengembangan Ilmu dan Pengetahuan, sangat baik jika melanjutkan ke MA atau SMA. Yang berkeinginan mendalami Ilmu-Ilmu Agama, masuklah Pondok Pesantren. Semuanya baik dan sama-sama dibutuhkan. Yang tidak baik untuk Anak seusia Anda adalah menikah dan bekerja", Ujar pak guru melanjutkan.

Merujuk pada Undang-undang Ketenagakerjaan pasal 68, orang Tua, Perusahaan atau siapa saja yang dengan sengaja atas kemauannya sendiri terbukti mempekerjakan  anak yang usianya dibawah 18 tahun, terancam pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 4 tahun dan/atau denda paling sedikit Rp. 100 juta dan paling banyak Rp. 400 juta.

Sedangkan para siswa yang sedang menjalani praktik pelatihan kerja di perusahaan-perusahaan di atur dalam Pasal 70. Anak dibawah umur  18 tahun diperbolehkan bekerja pada perusahaan dengan persyaratan usia anak diatas 14 tahun dan pekerjaan yang dilakuka merupakan bagian dari kurikulum pendidikan atau pelatihan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang, serta harus diberikan petunjuk yang jelas tentang cara melaksanakan pekerjaan serta bimbingan dan pengawasan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, dan harus pula diberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang jelas.

Jika karena keadaan tertentu anak dibawah umur  terpaksa harus tetap bekerja di atur pada Pasal 69. Anak usia  13 sampai dengan 15 tahun jika terpaksa harus bekerja diperbolehkan dengan syarat waktu kerja tidak boleh lebih dari 3 jam, dilakukan pada siang hari, tidak mengganggu waktu sekolahnya, dan atas izin tertulis dari orangtua atau walinya, ada perjanjian kerja dengan orangtua atau walinya, dan diberikan upah sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian juga pernikahan yang dilakukan sebelum usia 18 tahun untuk perempuan dan 19 tahun untuk laki-laki, ditengarahi banyak menimbulkan masalah. Menurut sosiolog Universitas Gajah Mada (UGM), Prof. Dr. Partini, perempuan yang menikah di bawah usia 18 tahun berpotensi keguguran, anak dan ibu rentan terhadap penyakit, kualitas anak yang dilahirkan rendah, gizi buruk dan putus Sekolah.


Disamping itu, lanjut Partini, pernikahan usia dini juga membawa risiko menurunnya kesehatan reproduksi, beban ekonomi yang makin bertambah berat, kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan bunuh diri.

Tidak menutup kemungkinan kedepan juga akan diberlakukan Sanksi yang tegas kepada para orang, petugas pencatat Nikah atau siapa saja yang nikat mengawinkan anak sebelum usia tersebut. Sementara ini pihak-pihak terkait masih merasakan kegamangan mengingat Pernikahan lebih merupakan peristiwa Agama dari pada sekedar peristiwa Budaya. Tetapi mengingat banyaknya jumlah korban, Sanksi-Sanksi tersebut tidak ada salahnya segera dirumuskan dan dilaksanakan.

"Hik..hik....hik...., tiba-tiba terdengar suara tangis memecah kesunyian. Kontan saja seluruh isi ruangan menoleh kearah suara berasal. Ternyata Nadia yang mulai hari pertama UNBK terlihat murung tidak kuasa lagi membendung air matanya. Nadia menangis sejadi-jadinya seperti Dewi kunti ditinggal mati Prabu Pandu.

" Nadia maafkan saya, kalau ada keterangan saya yang menyinggung perasaanmu", tukas pak guru sedih. "Tidak pak.... Tidak paaak, jawab Nadia sesenggukan. Saya masih ingin sekolah pak, saya masih ingin belajar, suaranya terhenti tenggorokannya seperti terkonci. " Ia sayang, Nadia harus sekolah, Nadia harus melanjutkan. Kamu masih muda, cantik dan pintar. Nadia harus sekolah setinggi-tingginya agar jadi orang yang berguna". 
"Tidak bisa pak...!!
Tidak bisa, siapa yang melarang Nadia sekolah?
" Bulan depan saya mau dinikahkan, hikk... Hikkk..., tangis Nadia semakin meledak, membuat seluruh isi ruangan juga menangis serempak.

Brarr, dada pak guru seperti disambar Halilintar. Hari gini, masih adakah orang tua sekolot bapaknya Nadia ini..? Keluhnya memilu hati. "Astaghfirullah Nadia..!! Pantasan kamu mulai kemaren terlihat sedih. Rupanya UNBK yang hampir selesai membuat kamu semakin terluka.
" Sudahlah Nadia jangan bersedih, nanti bapak bantu bicara dengan bapakmu. Mudah-mudahan kedua orang tuamu mau mengerti dan merubah keputusannya". Terimasih pak, terima kasih... Jawab Nadia memelas.

Semangat Nadia jangan menyerah
Semoga Allah membimbing kita semua.Amin

Teruntuk seluruh peserta UNBK
MTs. Sabda Ria Nada Sumbermalng



Posting Komentar untuk "UNBK MEMBUAT NADIA TERLUKA"