Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

DARI KAYU BAKAR MENJADI ORANG BESAR

sabdarianada.co.id.- Tidak sedikit yang meragukan kemampuan Anak-anak posko 5 Safari Tarbawi Siswa Akhir Sabda Ria Nada yang bertempat di Dusun Glindung Desa Kalirejo ini. Mampukah mereka melaksanakan Tugas..? Itulah pertanyaan yang sering muncul kepermukaan. 
Cara Posko 5 merebut Simpati Warga
Karaguan banyak orang terhadap kemampuan mereka bukan tanpa alasan. Pasalnya Posko 5 dihuni oleh peserta yang perestasi Akademiknya di bawah kebiasaan. Ada Junaidi yang Sleboran, M. Widodo yang slengian, Jazuli yang keliaran, serta Ahmad Hendri dan Harijo yang sensitif tidak Sabaran. Ditambah lagi dengan kehadiran 4 orang perawan cantik, Ulfi, Wardah, Tarsih, Mega yang seluruhnya terlalu pendiam tidak beralasan.

Menyadari dirinya diragunakan, anak-anak Posko 5 merasa perlu mengerahkan seluruh kemampuan. Di bawah bimbingan tenaga muda Ustad Anwar Nuris dan Mohammad Zainuddin, kelompok ini tidak hanya memakmurkan Masjid yang menjadi tugas utamanya, tetapi juga menyelenggarakan perlombaan serta keluar masuk Area pemakaman dan perkebunan untuk mengumpulkan Kayu bakar.

Berbaur dengan Warga dalam berbagai kegiatan

Memperhatikan sepak terjang mereka yang Akrab dengan kayu bakar, saya jadi teringat hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dari Sahabat Anas Bin Malik RA, Bahwa pada suatu hari ada seorang pengemis dari Penduduk Anshar mendatangi Nabi dan meminta-minta. Rasulullah memperhatikan gerak-gerik orang itu. Dia tetlihat putus asa dan lemah tidak berdaya. Pakaiannya compang camping tidak karuan. Wajahnya tertutup awan mendung kemiskinan. Dia merendahkan dirinya meminta-minta kepada setiap orang yang ditemuinya.

Melihatnya, Nabi merasa iba sekali. Kemudian Nabi menyuruhnya membeli kapak kecil di pasar, dan Nabi sendiri yang membuatkan gagangnya. Setelah gagang kapak selesai, Nabi menyuruh laki-laki itu menghancurkan kesedihannya dengan kapak itu. Merobohkan kemiskinannya, mengubur kebiasaan lamanya yang suka meminta-minta. 

Nabi menyuruhnya pergi ke hutan mencari kayu bakar, dan menjualnya kembali ke pasar. Dengan demikian dia telah membeli harga dirinya kembali dengan kemuliaan, kesucian dan harapan. Nabi ingin menyemai semangat juang dan kerja keras. Diantara perintah nabi adalah, agar laki-laki itu tidak menemuinya sebelum lima belas hari.

Setelah lima belas hari berlalu, laki-laki itu datang menemui Nabi. Benar saja, dia sudah sangat berubah. Dia datang sudah tidak seperti lima belas hari yang lalu. Pakaiaannya sudah tidak compang camping lagi. Dia datang dengan semangat baru, harapan baru, Jiwa yang baru. Kerut merut di mukanya pun sudah hilang. Kondisinya benar-benar sudah berubah. Hal ini terjadi karena nabi telah menyemai harapan dan menyiram pohon kepercayaan dirinya.

Tidak berlebihan jika Nabi  mengingatkan kita agar setiap pagi dan sore selalu berdo'a :


اَلَّلهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
"Ya Allah aku berlindung kepadamu dari kegalauan dan kesedihan. Dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung padamu dari ketakutan dan kebakhilan, dari lilitan hutang dan dikuasai orang". (HR Bukhari).
Jika kita memberikan nasi kepada seorang Pengemis, kita hanya memberinya makan sehari saja. Jika kita memberikan beras, kita hanya memberinya makan beberapa hari saja. Tetapi apabila kita memberinya kehormatan dan kemuliaan agar dia tidak jadi pengemis lagi, berarti kita telah memberinya kehidupan dan harapan.
Demikian pula dengan anak-anak kita, murid-murid kita, para peserta Safari Tarbawi. Jika mereka selalu kita bantu mengatasi masalahnya, kita hanya membantu mereka sekali saja. Jika mereka kita ajari cara mengatasi masalahnya, kita hanya membantu beberapa kali saja. Akan tetapi apabila mereka kita bangkitkan semangat, keberanian dan rasa percaya dirinya, untuk menganalisa dan mengatasi masalahnya sendiri, berarti kita telah membantu mereka sepanjang hidupnya.
Selamat bekerja Anak-anaku peserta Safari Tarbawi Gelombang 2. Terima kasih untuk Peserta yang telah menyelesaikan tugasnya. Terima kasih pula untuk semua guru pendamping yang setia menggairahkan mereka.
Carilah karunia Allah di setiap jengkal tanah yang kamu lewati. Yakinlah pertolongan Allah selalu dekat dengan mereka yang punya Niat baik, Sabar dan mendirikan Shalat.
Semoga Allah membimbing dan mengampuni kita semua, Amin

Sumber rujukan :
  1. Syeh Ibnu Hajar Al Atsqalani, Tarjemah  Targhib wa Tarhib
  2. Hudaifah Ismail, sesegar telaga Kautsar




Posting Komentar untuk "DARI KAYU BAKAR MENJADI ORANG BESAR"