Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

INGAT MATI MENDEWASAKAN DIRI

sabdarianada.co.id.- Suatu ketika Nabi ditanya Oleh salah seorang Sahabat, "Siapakah diantara kami yang paling cerdas menurutmu ya Rasul.?" Nabi menjawab, 
اكثرهم للموت ذاكرا واشدهم له استعدادا اول ءك الاكياس ذهبوا بشرف الدنيا وكرامة الاخرة
"Orang yang paling cerdas diantara kalian adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling giat mempersiapkan diri menuju kematian. Mereka pergi meninggalkan kemegaan dunia untuk meraih kemuliaan Akhirat. (HR. Thobrani)
Ziarah Kubur, salah satu kegiatan Posko 5
Safari Tarbawi Siswa Kelas Akhir Sabda Ria Nada
Di Dusun Glindung Desa Kalirejo
Dzikrul Maut atau ingat mati adalah bagian penting yang mesti harus ada dalam Kurikulum pendewasaan diri. " Cukuplah Kematian sebagai Nasehat", begitulah Sabda Nabi. Dengan mengingat mati seseorang bisa secara mandiri menasehati dirinya tanpa selalu harus menjadi sasaran Nasehat orang lain. 

Menurut Syeh Mohammad Al Kardy, orang yang mampu mengingat mati akan mendapatkan tiga keutamaan. 1). Tidak menunda-nunda Taubat 2). Ikhlas menerima(qanaah) setiap pemberian Allah 3).selalu giat dalam melakukan Ibadah.

Sebaliknya orang yang tidak mampu mengingat kematian, akan didera 3 macam petaka. 1) menunda-nunda Taubat 2) sulit menjadi puas 3) malas beribadah.

Suatu ketika Sayyidah Aisyah bertanya, "Siapakah orang-orang yang akan dikumpulkan dengan orang-,orang yang Mati Syahid ya Rasul..?", Rasulullah menjawab, " orang-orang yang mengingat mati sehari semalam dua puluh kali".

Pada saat yang lain ada seorang Perempuan menemui Siti Aisyah, mengadukan keadaan hatinya yang keras dan membatu. Dia merasa sangat sulit sekali menerima kebenaran dan Nasehat. Kemudian Siti Aisyah memberikan Resep, "Sering-seringlah mengingat kematian, maka hatimu pasti lunak".

Banyak cara telah dicontohkan Nabi agar kita bisa mengingat mati. Seperi membusuk orang sakit, Ta'ziyah, Tajhizul janazah, Ziarah Kubur serta bergaul  dengan masyarakat lapisan bawah. 
Belajar merasakan Penderitaan orang lain
Sementara para Salafus Shalih melakukan lebih dari yang dicontohkan oleh Nabi. Seperti Robi' bin Khaitsam menggali kuburan di dalam rumahnya. Setiap hari ia memasukinya beberapa kali agar bisa merasakan mati. Katanya, "Sesaat saja aku lalai terhadap kematian, maka hancurlah hatiku".

Khalifah Umar bin Abdul Aziz setiap malam memanggil para Ahli Fiqih, mereka mengingat kematian, hari Kiamat dan Kehidupan Akhirat. Merekapun sama-sama menangis. Salah srorang Ulama' berkata, " Wahai Khalifah, engkau adalah Khalifah pertama yang akan mati". 
Belajar melayani bukan Ingin dilayani
Tambahkan Nasehat yang lebih pahit lagi, ujar Umar bin Abdul Aziz melanjutkan. "Tidak seorangpun dari nenek moyangmu mulai sejak Nabi Adam kecuali semuanya merasakan mati, sudah saatnya engkau segera bertaubat". Khalifah semakin tersedu-sedu didalam Tangisnya.

Lanjutkan Anak-anaku
Usahamu membuat kami semua Bangga
Semoga Allah membimbing dan melindungi kita semua, Amin


Sumber :

  1. Syeh mohammad Amin Alkardi, Tanwirul Qulub
  2. Imam Al Ghazali, membangun Energi Qalbu













Posting Komentar untuk "INGAT MATI MENDEWASAKAN DIRI"