Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ISTIRAHAT ALA SANTRI

Peserta KSM (Kompetisi Sains Madrasah) Dari Sabda Ria Nada
Situbondo Sabtu, 12 Mei 2018


sabdarianada.co.id. Baru saja LP3 (Lomba Perkemahan Pramuka Penegak) Regional VII berlangsung, Sabtu, 12 Mei 2018 Yayasan Sabda Ria Nada masih menyempatkan diri mengirimkan 13 orang siswa peserta KSM (Kompetisi Sains Madrasah) yang dilaksanakan di MTsN Situbondo. 4 orang peserta untuk tingkat MI, 6 orang Tingkat MTs dan 3 orang untuk tingkat Madrasah Aliyah. 

Diantar langsung oleh kepala MTs. Sabda Ria Nada dan didampingi tiga orang guru pendamping, 13 orang siswa Kafilah dari Sabda Ria Nada ini dengan Bismillah berangkat ke Situbondo, walaupun sebagian besar dari mereka terkantuk-kantuk setelah sehari semalam mengikuti LP3. Kapan istirahatnya..? seloroh salah seorang siswa. 

Tidak jarang kita salah kaprah memaknai kata Istirahat. Istirahat dipahami sebagai salah satu bentuk pelarian dari berbagai Aktifitas. Tidur sepanjang hari bangun mata bengkak merah dengan bekas bantal di kedua pipinya. Jika demikian yang terjadi, jangan salahkan diri apabila banyak hal tidak bisa kita selesaikan hari ini. Persoalannya bukan karena diri kita tidak mampu, tetapi lebih sering karena kita terlalu banyak membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak perlu.

Lalu apakah pengertian Istirahat yang sebenarnya..? Secara umum, istirahat berarti tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari perasaan gelisah. Gambaran yang lebih jelas bisa kita perhatikan Surat Al Insyirah ayat 7- 8


فادا فرغت فانصب والى ربك فارغب
"Jika kamu selesai melakukan suatu pekerjaan, maka lakukanlah pekerjaan lainnya. Dan kepada Tuhanmu hendaklah kamu berharap".

Ayat di atas mengajarkan, Ketika telah selesai menyelesaikan suatu pekerjaan, maka dengan segera lakukanlah pekerjaan yang lain. Kita dituntut menjadi umat yang rajin bekerja dan kreatif, bukan umat pemalas. Contoh orang yang malas adalah baru bergerak kalau sudah ada komando, atau baru mau bekerja kalau sudah tidak mempunyai uang. Sikap mental semacam ini tidak dikehendaki oleh Allah SWT. Kita diperintahkan untuk bekerja keras, tekun, gigih, dan ulet, sehinga tidak hidup kekurangan, bahkan kalau bisa membantu orang lain.


Sukses  tidaknya suatu pekerjaan ditentukan oleh sejauh mana semangat seseorang dalam berusaha. Selain itu kita juga diperintahkan untuk berserah diri kepada Allah, karena Dialah Yang Maha Kuasa dan menentukan segalanya. Jangan cepat puas dan menyombongkan diri ketika sukses, dan jangan cepat menyerah ketika menemui kendala. Sebaliknya, kita diajarkan untuk bersyukur ketika sukses, dan tetap sabar ketika menemui rintangan.

Jadi, beristirahat bukan berarti diam tanpa aktivitas sama sekali. Pindah dari satu aktivitas ke sktivitas lainnya adalah salah satu bentuk dari Istirahat. Bahkan berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.

Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Hampir sepertiga dari waktu kita, digunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas, mengurangi stress dan kecemasan, serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.

Menurut Imam Al Ghazali ada beberapa jenis tidur yang harus dihindari, selain bisa merusak kesehatan juga ditengarai bisa menghambat datangnya Rizqi.

1. Tidut HAILULLAH  yaitu aktivitas tidur setelah melaksanakan Sholat Subuh. Tidur jenis ini sebisa mungkin dihindari karena dapat menjadi penghalang  rejeki yang ALLAH SWT tebar pada waktu pagi hari.

2. Tidur 'AILULLAH adalah : 
tidur setelah melakukan Sholat ashar, tidur sehabis melaksanakan Shalat Ashar dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah : sesak napas, murung, gelisah atau penyakit Galau.

Sedangkan jenis Tidur yang sangat dianjurkan adalah tidur QAILULLAH, adalah 
tidur SEBELUM melakukan sholat Dhuhur sekitar 25 - 30 menit sebelum dikumandangkannya adzan Dhuhur. Tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Nabi Saw. Tujuan utama dari tidur Qaululah adalah agar kita bisa bangun tengah malam untuk melaksanakan Tahajud. Orang yang Tidur Qaululah tapi tidak bangun untuk Tahajud, ibarat orang makan Sahur tapi siang tidak melakukan puasa.

Diriwayatkan, ketika musim panas Rasulullah tidur sebelum Dzuhur dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad tidur setelah Dzuhur.

Semoga Allah membimbing kita semua, Amin

Sumber : Imam Abu Hamid Al Ghazali, Bidayatul Hidayah.



Posting Komentar untuk "ISTIRAHAT ALA SANTRI"