ANTARA BASMALAH DAN KESERIUSAN KERJA KITA
Sabdarianda. co.id. Entah kenapa menjelang ahir Ramadhan ini saya tiba-tiba merasakan sangat berkeinginan membicarakan BASMALAH melalui blog tercinta ini. Tentunya saya hanya akan berbicara sebatas pengetahuan yang sempat saya baca. Selebihnya biarlah menjadi urusan yang lain dan Allah sendiri untuk menyempurnakannya.
![]() |
Bismillah, Belajar di Saung Terampil Sanggar Tani Sabda Ria Nada |
Tidak akan ada yang berani menyangkal, kita memang sudah memulai, sudah bekerja bahkan sudah berkarya. Akan tetapi benarkan kita sudah melakukan semuanya dengan serius dan dengan sepenuh kasih sayang seperti yang diamanatkan Allah melalui kata Bismillah.?
Atau jangan-jangan Allah memang belum pernah menganggap kita telah memulai dan melakukan sesuatu, sehingga hari ini, besok lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan dan seterusnya, kita harus memulai lagi dari awal..? Entahlah, entahlah dan entahlah.
Kata bi dalam Bismillah yang diterjemahkan "dengan", oleh para Ulama' dikaitkan dengan kata " memulai". Sehingga mengucapkan Bismillah pada hakekatnya berkata: "Dengan (demi Allah) saya memulai pekerjaan ini". Apabila kita telah menjadikan pekerjaan kita ATAS NAMA dan DEMI ALLAH, tentu pekerjaan kita tidak akan menyebabkan kerugian pihak lain. Karena pada saat kita memulai pekerjaan tersebut, kita telah membentengi diri dan pekerjaan kita dari godaan Nafsu dan ambisi pribadi.
Kata bi juga dikaitkan dengan "Kekuasaan dan Pertolongan", sehingga kita akan selalu menyadari bahwa kerja yang kita lakukan terlaksana atas kodrat (kekuasaan) Allah. Pada saat itulah akan tertanam dalam jiwa kita perasaan lemah di hadapan Allah. Namun pada saat yang bersamaan akan tertanam pula kekuatan, rasa percaya diri, optimisme karena merasa akan memperoleh bantuan dan kekuatan dari Allah SWT.
Pada bagian ini kita seringkali kedodoran. Tidak jarang kita melakukan pekerjaan tanpa keseriusan, dengan target asal selesai (kor lamareh) tapi hasilnya jauh dari sempurna bahkan tak lebur eyabes (tidak sedap dipandang). Pekerja sejati selain harus mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, hasilnya pun harus baik dan benar. Hanya pekerjaan yang dilakukan atas bantuan dan pertolongan Allah hasilnya akan sempurna, tepat waktu, indah, baik dan indah, karena sifat-sifat Allah yang maha sempurna akan berbekas pada pekerjaan tersebut.
Sifat kesempurnaan yang ditekankan dalam konsep Basmalah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. M.Quraish Shihab (2008) membatasi makna Ar-Rahman pada curahan Rahmat Allah secara Aktual yang diberikan di dunia kepada Alam raya, termasuk manusia Mukmin maupun kafir tanpa terkecuali. Sedangkan Ar-Rahim adalah curahan Rahmat Allah kepada yang beriman yang akan diberikan kelak di Surga.
Pekerja sejati yang menyadari perlunya ketulusan dan kasih Sayang (Ar-Rahman dan Ar-Rahim) dalam setiap pekerjaannya, tentu seluruh sikap dan perbuatannya diwarnai oleh curahan Rahmad dan kasih sayang, bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada mahluq lain bahkan yang tidak bernyawa sekalipun. Atau meminjam istilah pakar manajemen Bisnis, Pelayanan dan Kepuasan konsumen harus didahulukan dari sekedar memburu laba dan keuntungan.
Ahirnya dengan jujur kita harus mengakui, kita memang sudah memulai, tapi belum ada keseriusan. Kita sudah bekerja, tapi belum ada kepastian target pencapaian. Bahkan kita pun sudah berkarya, tetapi belum ada Ketulusan dan kasih sayang.
Untuk itu, mari kita mulai lagi dengan BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
Semoga Allah membimbing dan mengampuni kita semua, Amin
Rujukan :
Kata bi juga dikaitkan dengan "Kekuasaan dan Pertolongan", sehingga kita akan selalu menyadari bahwa kerja yang kita lakukan terlaksana atas kodrat (kekuasaan) Allah. Pada saat itulah akan tertanam dalam jiwa kita perasaan lemah di hadapan Allah. Namun pada saat yang bersamaan akan tertanam pula kekuatan, rasa percaya diri, optimisme karena merasa akan memperoleh bantuan dan kekuatan dari Allah SWT.
Pada bagian ini kita seringkali kedodoran. Tidak jarang kita melakukan pekerjaan tanpa keseriusan, dengan target asal selesai (kor lamareh) tapi hasilnya jauh dari sempurna bahkan tak lebur eyabes (tidak sedap dipandang). Pekerja sejati selain harus mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, hasilnya pun harus baik dan benar. Hanya pekerjaan yang dilakukan atas bantuan dan pertolongan Allah hasilnya akan sempurna, tepat waktu, indah, baik dan indah, karena sifat-sifat Allah yang maha sempurna akan berbekas pada pekerjaan tersebut.
Sifat kesempurnaan yang ditekankan dalam konsep Basmalah adalah Ar-Rahman dan Ar-Rahim. M.Quraish Shihab (2008) membatasi makna Ar-Rahman pada curahan Rahmat Allah secara Aktual yang diberikan di dunia kepada Alam raya, termasuk manusia Mukmin maupun kafir tanpa terkecuali. Sedangkan Ar-Rahim adalah curahan Rahmat Allah kepada yang beriman yang akan diberikan kelak di Surga.
Pekerja sejati yang menyadari perlunya ketulusan dan kasih Sayang (Ar-Rahman dan Ar-Rahim) dalam setiap pekerjaannya, tentu seluruh sikap dan perbuatannya diwarnai oleh curahan Rahmad dan kasih sayang, bukan hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada mahluq lain bahkan yang tidak bernyawa sekalipun. Atau meminjam istilah pakar manajemen Bisnis, Pelayanan dan Kepuasan konsumen harus didahulukan dari sekedar memburu laba dan keuntungan.
Ahirnya dengan jujur kita harus mengakui, kita memang sudah memulai, tapi belum ada keseriusan. Kita sudah bekerja, tapi belum ada kepastian target pencapaian. Bahkan kita pun sudah berkarya, tetapi belum ada Ketulusan dan kasih sayang.
Untuk itu, mari kita mulai lagi dengan BISMILLAHIR RAHMAANIR RAHIIM
Semoga Allah membimbing dan mengampuni kita semua, Amin
Rujukan :
- Ali As-shabuni, tafsir ayatul Ahkam
- Dawam Raharjo, Insklopedi Alqur'an
Posting Komentar untuk "ANTARA BASMALAH DAN KESERIUSAN KERJA KITA"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...