Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BELAJAR DARI UWAIS ALQORNI

sabdarianada. co.id. Saya baru saja datang dari Kraksaan,  Ziarah ke Makam Hadratus Syeh KH .Badri Masduqi di PP. Badridduja. Setelah dirasa puas berkeluh kesah di makam Hadratus Syeh,  saya langsung menuju Pondok Pesantren Kanzus Shalawat menemui KH. syamsul Arifin Abdullah, ketua Majlis Dzikir Al Waly Alas Sumur Kraksaan yang akan meramaikan acara Wisuda Purna Siswa di Sabda Ria Nada pada hari Selasa malam Rabu Tanggal, 3 juli 2018 mendatang.

Saya tidak berlama-lama di PP. Kanzus Shalawat,  KH. Syamsul Arifin Abdullah agak sibuk , kabarnya ibu nyai akan melahirkan. Dokter menyarankan  harus menjalani operasi sesar karena tekanan darahnya agak tinggi. Sebagai manusia biasa,  walaupun dia seorang Kiai dengan jumlah jemaah fanatik yang besar,  saya tetap melihat kesan panik dan gopoh ibu nyai harus dioperasi. 

Beliau juga masih sempat berbasa basi kepada saya,  berapa kira-kira biaya Operasi. Saya jawab sesuai yang saya tahu,  kalau masuk dikelas dua sekitar 13 juta. "Aduh,  kalau saya pas ecapok sanapah nikah", begitu beliau menempeli. 

Saya tahu beliau sekedar berbasa basi,  agar saya sadar bahwa kehidupan manusia tidak peduli siapapun adanya,  entah kiai atau siapa saja , selalu berjibagu dengan masalah. Ahirnya yang akan keluar sebagai pemenang hanyalah mereka yang sabar menjalaninya . Walau kiai tidak sabar , dia akan gagal.  Buruh tani tapi sabar , dia akan menang. 

Tanpa menunggu lama,  saya langsung pamit pulang ke Paiton. Setibanya dirumah , belum sempat istrihat,  istri becerita kalau baru saja bapak jatuh karena memaksakan diri turun dari tempat tidur tanpa memberi tahu anak-anaknya yang menjaga di luar kamar. Masyaallah...,  dengan tubuh serenta itu pasti sakitnya sangat luar biasa.  

Begitulah orang tua selalu tidak ingin merepotkan anak-anaknya . Sebaliknya  kita sebagai anak mulai sejak dalam kandungan hingga Tua selalu saja merepotkan mereka.  Kalau sudah terjadi baru semuanya menyesal saling menyalahkan diri. Kalau tidak waspada dan tidak hati-hati malah bukan berkah kita dapat,  justru kuwalat. Tidak salah kalau Nabi mengingatkan :

"Setiap dosa, Allah sangat ingin menunda siksanya hingga hari kiamat. Kecuali Dosa durhaka kepada kedua orang tua, Allah pasti Akan menyiksa pelakunya di dunia sebelum ia mati".

Jangan mencari kambing hitam jika kita banyak mengalami kesulitan dalam keseharian kita , itu salah satunya adalah buah ketidakpedulian kita  kepada kedua orang tua. Tidak Ada pilihan lain selain sesegera mungkin kita harus memperbaiki hubungan kita kepada beliau berdua .Itupun jika mereka masih Ada.  Jika sudah tidak Ada,  satu-satunya jalan adalah menggiatkan diri berbuat kebaikan atas namanya sambil terus mendoakannya . 

Ah saya jadi teringat nama seseorang.  Seorang pemuda Yang pernah menjadi Pahlawan bagi ibunya Yang lumpuh Dan tua renta. Namanya UWAIS AL QORNI,   pemuda yatim kelahiran Yaman. Dia sangat popular di masa Nabi Dan kalangan Sahabat.  Nabi menyebut-nyebut namanya sebagai orang Yang sangat terkenal dilangit walaupun di bumi jarang sekali orang mengenal Dan mempedulikannya. 

Kesabarannya merawat ibunya Yang lumpuh Dan tua Renta serta rasa cintanya kepada Rasulullah telah membuat dirinya mendapatkan karunia besar dari Allah , berupa Doa Mustajab Yang jarang dimiliki orang lain. 

Ketika terjadi Perang Uhud Dan tersiar kabar Nabi menderita luka berat sampai giginya patah,  Uwais Alqorni mengambil Batu Dan memukul mulutnya sendiri hingga giginya patah sebagai bentuk Bela sungkawa atas penderitaan Yang nabi alami. 

Nabi sering menyebut-nyebut namanya walaupun Uwais Alqorni belum pernah bertemu Nabi.  Suatu ketika nabi berpesan kepada Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib agar mencarinya untuk meminta doa dan Istighfar darinya . 

Kafilah dagang dari Mesir Yang bergerak menuju Madinah mengaku pernah melihat Uwais Alqorni berjalan diatas Air. Ia berusaha menyelamatkan kapal dagang dengan 400 orang penumpangnya Yang hampir tenggelam.  Uwais Alqorni melakukan Shalat di atas Air,  selanjutnya ia memanggil kapal Yang tenggelam itu sehingga muncul kembali kepermukaan Dan seluruh penumpangnya selamat. 

Semoga Allah mengampuni kita semua walaupun bhakti kita kepada kedua orang tua tidak seperti Yang Uwais Alqorni lakukan kepada Ibunya. Am in. 

Paiton , malam Ahad 3 Syawal 2018

Posting Komentar untuk "BELAJAR DARI UWAIS ALQORNI"