Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KOPIKU, KOPIMU JUGA - KOPI KITA SEMUA

sabdarianada. co.id. Panen Raya Tahun 2018  benar-benar menjadi berkah bagi Petani Kopi di Sumbermalang dan sekitarnya, utamanya mereka yang tergabung dalam Pokmas Walida di bawah naungan Yayasan Sabda Ria Nada. 

Selain hasil panen mereka meningkat tajam hingga 50% dibandingkan Tahun kemaren, waktu Panen juga bersamaan dengan Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Mereka tidak perlu lagi kwatir dengan harga kebutuhan pokok yang biasanya merangkak naik menjelang Idul Fitri. 

Dengan Hasil panen yang melimpah, dapat dipastikan lumbung keuangan mereka dalam anggka Aman, nyaman dan terkandali.
Sortasi kedua Natural Process di Lahan Penjemuran  Argopuro Coffee  
Sementara anggota Masyarakat lain yang tidak memiliki kebun kopi bisa memposisikan diri sebagai karyawan di Bagian Sortasi dan Penjemuran. 

Tidak kurang dari 35-50 orang/ hari yang bekerja di bagian ini dengan upah rata-rata 25.000-30.000 per hari. Mereka kebanyakan dalah para Wali murid dan sebagian Alumni Sabda Ria Nada yang masih doble status, jomlo dan pengangguran. 

"Alhamdulillah, panen tahun ini bisa ganti HP baru, celana baru buat lebaran", seloroh mas Deden salah seorang karyawan dibagian Penjemuran.

Pak Mok, begitu orang-orang memanggilnya. Beliau adalah anggota Walida dengan  lahan terluas 5-7 ha. Di sela-sela kesibukannya beliau menuturkan, untuk tahun ini hasil panennya mampu mencapai 7 ton. 

Seluruhnya  dipetik merah dan dibeli oleh kelompok (Walida) masih berupa gelondongan basah (baru petik) seharga Rp. 8000,- perkilo. 

Ketika ditanya, apa rahasiannya sehingga tahun ini hasil Panennya melimpah, tanpa ada rasa kwatir resep pamungkasnya ditiru Petani lain, Pria paruh baya ini pun menceritakan semuanya.

"Hem....Bhutok kareh ngalak" (pupuk tinggal ngambil) ujarnya polos.  Kebutuhan Pupuk dan obat-obatan selama masa perawatan seluruhnya disediakan oleh kelompok. Setiap Petani dipersilahkan mengambil jatah Bon dengan bunga  0%. Mereka baru membayar setelah waktu panen tiba. 

Tahun ini kebutuhan Nutrisi Tanaman kami benar-benar terjamin. Keuntungan lainnya Petani bisa melepaskan diri jerat laba-laba para Rentenir yang biasanya selalu memberikan iming-,iming pinjaman mudah tapi dengan bunga yang sangat Tinggi, 

Kehadiran Walida dan Argopuro Coffee benar-benar membuat Petani beberapa langkah lebih makmur. Pinjaman yang mudah, tanpa Agunan dengan bunga 0%  bisa menekan biaya produksi hingga 50 %. 

Tahun-tahun sebelumnya, karena ketiadaan modal banyak petani terpaksa pinjam ke jasa-jasa peminjaman dadakan yang biasanya baru ada menjelang musim tanam dengan sistem Togelen (bunga 50:50) 

Harga Poska yang biasanya di pasaran 240.000/kwintal, petani harus membayar Rp. 480.00 setelah panen tiba.
Sortasi tahap I : sesaat setelah dibeli dari Petani masih berupa glondong segar 
Walida  hadir bak Malaikat penebar rahmat. Dengan semboyan "Kopiku, kopimu juga. Kopi kita semua" tidak ada lagi lahan kopi yang terlantar tanpa penanganan. 

Di harapakan tidak ada lagi Petani yang selesai Panen, bayar hutang terpaksa harus hutang kembali, karena sedikit keuntungan  yang bisa dibawa pulang akibat bunga pinjaman yang melebihan batas kewajaran.

Waktu panen masih dua bulan lagi kedepan. Proses pengembalin pinjaman sudah 90%" tutur Diurektur Walida Ahmad Mukhlisin, SP. Jumlah biji kopi yang masuk mencapai 50 ton.

Semuanya akan diproses Natural, dengan beberapa varian produk melalui lesensi Argopuro kaffee, Argopuro Natural, Argopuro Natural Peaberry, Argopuro Fullywash,Red Cascara ,dll (selengkapnya klik di sini www.argopurocoffee.com)

Alhamdulillah sampai detik ini petani kita tetap solid tidak ada yang mbalelo. Kami pun menyambut kesetiaan mereka dengan harga di atas para tengkulak. 

Harga ditingkat tengkulak berkisar Rp. 7.000 - 7.500,- . Sementara walida mampu membali Rp. 8.000-8.500,,-. Angka-angka ini masih bisa kami naikkan, jika suatu ketika dipandang perlu, imbuhnya optimis. 

Jayalah Indonesiaku
Majulah Sabda Ria Nadaku
Makmurlah Petaniku, Amin.





Posting Komentar untuk "KOPIKU, KOPIMU JUGA - KOPI KITA SEMUA"