Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENCARI SOSOK KH. ALI MAHMUD ZAIN DI SABDA RIA NADA

sabdarianada.co.id. Hari ini atas inisiatif sebagian teman, beberapa Alumni yang tergabung dalam HISAB (Himpunan Santri dan Alumni Sabda Ria Nada)  bisa berkumpul. Bersilaturahim, bernostalgia, berbagi cerita, dan tentunya berbagi Rizqi dan cinta. Semoga saja tradisi luhur ini tetap terus terjaga sampai semuanya berdaya, mampu menatap dunia dengan standar kesejahteraan yang mereka punya.Amin
Pengurus HISAB masa Bhakti 2018-2020
Sebagai lembaga kecil yang belum memiliki pendidikan tinggi dengan usia yang relatif masih muda, rasanya terlalu mengada-ngada jika mengharapkan seluruhnya bisa konpak, peduli dan sejahtera. Dengan hanya berbekal pengetahuan setingkat MA/SMA memang rasanya tanggung. Disebut anak-anak sudah dewasa, dibilang orang Tua kebanyakan masih menganggur belum bekerja. 

Akan tetapi Oleh karena  aktifitas belajar dan berpendidikan bukan hanya terjadi disekolah, tetapi juga di Masyarakat, kami percaya bahwa selepas dari sekolah mereka semua secara mandiri berproses di lingkungannya masing-masing. Menyadari hal ini maka tidak berlebihan jika mereka sewaktu-waktu diajak duduk bersama, rembuk bersama, untuk merumuskan hal-hal penting yang tidak hanya berguna bagi lembaga tetapi juga kepada seluruh Alumni dan Masyarakat. 

Ada dua Agenda Utama yang dibicarakan pada pertemuan hari ini. Pertama, Pemilihan Pengurus HISAB masa Bhakti 2018-2020. Kedua, Analisa kemungkinan segera didirikan Koperasi Hisab yang merupakan Anak Usaha Pokmas Walida yang sudah mulai berkembang. 

Dalam pertemuan yang berlangsung dari jam 9.00 wib - 12.00 wib itu disepakati setiap alumni dikenakan simpanan Wajib Rp.50.000,- pertahun. Ada beberapa cabang usaha yang akan segera didirikan diantaranya Simpan pinjam, Barber Shop, Salon kecantikan, Bengkel, Penginapan dan katering. Alhamdulillah dari pertemuan tadi sudah ada beberapa Alumni yang mendonasikan sebagian rupiahnya sebagai modal awal dari usaha yang akan segera dimulai tersebut.

Melihat usia Sabda Ria Nada yang baru melewati masa Baligh, jumlah para Alumni memang belum seberapa, tapi juga tidak terlalu sedikit untuk memunculkan ide-ide kreatif. Jika diambil rata-rata pertahun meluluskan 30 orang, maka hingga Tahun ini sudah ada sekitar 240 Alumni yang tersebar di beberapa daerah di Sumbermalang dan sebagian juga sudah menyelesaikan Pendidikan Tinggi.

Sejarah kemajuan atas nama apapun di berbagai belahan bumi, selalu dimulai dari usaha kecil dan sederhana yang kemudian menjadi besar karena semangat dan kerja keras para pengelolanya.

BMT-UGT Sidogiri yang bergerak dalam bidang koperasi pada mulanya hanya digagas oleh 17 Alumni pada tahun 2000-an yang dipinpin oleh KH.Mahmud Ali Zain. Dari kerja keras 17 orang ini terkumpul modal awal 128 juta yang dikumpulkan dari para Alumni yang bisa terjangkau. Apa yang terjadi 17 Tahun berikutnya..?

Ahir Tahun 2017 lembaga ini sudah memiliki 287 cabang di seluruh Indonesia, mempekerjakan tidak kurang dari 2000 orang dengan gaji rata-rata di atas 4 juta perbulan. Laporan tutup buku Ahir 2017 kemaren ditemukan pendapatan bersih sebesar 300 Milyar lebih. Dari laba tersebut di donasikan untuk dana sosial pesantren 3,7M, Zakat 4M, Operasional Alumni 2,7M dan Santunan Anak Yatim (LAZ) sebesar 3M[1] .

Tidak perlu berkhayal menjadi besar seperti Pondok Pesantren Sidogiri yang memang sudah tidak terkejar lagi. Tetapi paling tidak kesadaran untuk bersama-sama harus segera ada. Kemudian membangun Usaha bersama-sama, Maju bersama-sama, Sejahtera bersama-sama, ahirnya masuk Surga pun bersama-sama.

Sudah lahirkah sosok KH. Mahmud Ali Zain di Sabda Ria Nada..?
Mimpi memang tetaplah mimpi, tapi berhenti bermimpi sama halnya bunuh diri. Selamat bermimpi
Semoga Allah membimbing kita semua, Amin

Sumber :
1. Wawancara dengan Ustad Luthfi, SE Karyawan BMT-UGT Besuki, Jum'at 19 April 2018

Posting Komentar untuk "MENCARI SOSOK KH. ALI MAHMUD ZAIN DI SABDA RIA NADA"