Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PULANG MUDIK SUKA MENGHARDIK

sabdarianada.co.id. Selain dikenal sebagai hari Maaf-maafan, pesta dan Silaturahim, Idul Fitri juga dikenal sebagai hari THR, Shadaqah, bingkisan dan Hadiah. Tidak jarang kaum Ibu terutama, dari jauh-jauh hari sudah mempetsiapkan uang pecahan 5000-10.000 untuk hadiah apabila anak-anak sanak saudaranya datang. Orang madura menyebutnya ONTALAN, hadiah berupa uang yang diberikan tuan rumah ketika ada tamu datang bertandang di saat Idul Fitri. 
Pemandangan Seperti ini Sangat Banyak kita temukan di sepanjang jalan menuju Masjidil Haram
Usaha menempa diri selama Ramadhan telah mampu menjadikan hati sebagian orang gampang tersentu, mudah memberi dan gampang berbagi dengan orang lain. Moment berharga ini, kadang sengaja dimanfaatkan oleh orang-orang terntu untuk meraup keuntungan di hari yang Fitri. Ia rajin sekali bersilaturahim dari rumah-kerumah dengan harapan mendapatkan ONTALAN sebanyak-banyaknya. Tidak jarang juga ada yang sengaja membuang air mukanya untuk sekedar meminta-minta. 

Sebagai Agama Fitrah yang mengerti betul tabiat dasar manusia, Islam mengatur semuanya tidak hanya bagi si peminta tetapi juga bagi si pemberi. Tidak sulit kita temukan di dalam Alqur'an maupun hadits petunjuk bagi orang yang berpunya dan mau memberi. Tetapi tidak sedikit pula petunjuk bagi yang butuh atau yang meminta. Alangkah indahnya jika kedua belah pihak sama-sama berusaha memahami petunjuk tersebut sehingga bisa menempatkan diri sesuai petunjuk Ilahi. 

Petunjuk bagi sipemberi atau orang yang diminta, misalnya kita temukan dalan Surat Abasa, ketika Rasulullah ditegur oleh Allah akibat bermuka masam kepada orang buta bernama Abdullah bin maktum yang datang meminta pengajaran kepada Nabi. Walaupun kedatanganya pada waktu menurut ukuran kita kurang tepat, karena Nabi sedang melakukan pertemuan penting dengan pemuka Quraisy yang waktu itu masih Musyrik. 

"Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling. Karena seorang buta telah datang padanya. Dan tahukah (engkau Muhammad) barangkali ia ingin mensucikan dirinya. Atau dia ingin engkau memberikan pengajaran yang bermanfaat baginya" ( Abasa: 1-4) 

Di bagian lain Alqur' an lebih tegas lagi memberi tuntunan kepada orang Yang diminta, 
ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟﺴَّﺎﺋِﻞَ ﻓَﻼ ﺗَﻨْﻬَﺮْ
"Dan kepada orang Yang meminta-minta janganlah kau menghardik"(Adduha: 10) 

Di sisi lain Rasulullah juga memberikan peringatan kepada orang Yang suka meminta-minta. "Siapa saja Yang meminta-minta dengan tujuan memperbanyak miliknya , sesungguhnyalah dia telah mengumpulkan bara Api".

Mendengar Sabda Nabi ini banyak para Sahabat sampai bersumpah untuk tidak meminta-minta sepanjang hidupnya.  Sahabat Tsauban dapat jaminan Surga karena bersumpah tidak akan pernah meminta-minta sepanjang hidupnya .

Umar bin Khattab ketika diberi hadiah oleh Nabi menolak . "Berikan saja kepada orang lain Yang lebih miskin" tegasnya.  Rasulullah membujuk "terimalah inI Rizqi dari Allah,  gunakan atau Shadaqahkan,  Yang penting kamu tidak menegadahkan Tangan". Ahirnya Umarpun bersumpah , "Demi Allah Yang jiwaku berada dalam genggamannya,  Aku bersumpah tidak akan pernah meminta Dan tidak akan pernah pula menolak pemberian (HR . Bukhari) 

Ketika Imam Ahmad bin Hambal ditanya , Kapan orang Islam boleh meminta-minta ? "Ketika tidak ada lagi sisa makanan yang bisa dimakan baik diwaktu siang maupun malam".

Semoga Allah menjadikan kita yang berpunya dan suka memberi , bukan orang yang mudah menengadahkan tangan dan meminta-minta .Amin

Paiton , Malam Sabtu, 2 Syawal 2018

Posting Komentar untuk "PULANG MUDIK SUKA MENGHARDIK"