Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANDAI ORANG-ORANG KAYA DI NEGERI INI SEPERTI USMAN BIN AFFAN

sabdarianada.co.id. Dua diantara sekian banyak persoalan pelik Negeri ini yang belum ada orang pintar mampu mengatasi hingga kini, adalah  Pengangguran dan Kemiskinan. Dua bersaudara ini sepertinya sudah menjadi penyakit menahun yang sulit sekali dicarikan obatnya. Saking peliknya, sampai tidak ketahuan juntrungnya, mana yang sebenarnya menjadi sebab dan mana yang menjadi Akibat. Banyak orang Miskin karena mereka pengangguran, tetapi tidak sedikit pula orang terpaksa menganggur karena mereka Miskin. 
Genarasi Harap-Harap Cemas
Untuk bisa bekerja di Negeri ini pun harus membayar. Hanya orang-orang berduit saja yang bisa mendapat kesempatan memporeleh pekerjaan yang layak dan mapan. Bagi mereka yang tidak mampu membayar,terpaksa memilih profesi sebagai Pengangguran bahkan gelandangan. 

Anehnya, sebagaimana dituturkan oleh Permadi yang tayang tadi malam di ILC, kehidupan di dalam Penjara justru lebih makmur. Perputaran uang di dalam Penjara mencapai Ratusan Juta perhari. Permadi mengaku ketika di dalam Penjara  memiliki uang berkarung-karung. Di dalam Penjara orang-orang lebih Dermawan dibandingkan ketika berada di Alam bebas, akunya. 

Apakah mungkin Negeri ini terlampau luas, sehingga Pemerintah tidak mampu membuat makmur setiap jengkal tanahnya..? Atau mungkinkah moral  di negeri ini sudah sedemikian rusaknya sehingga orang-orang yang sebenarnya punya potensi untuk memberi malah justru meminta atau bahkan kadang mencuri..? 

Saya yang kecil terkadang menghayal, andai orang-orang kaya di Negeri ini seperti Usman bin Affan, pastilah masyarakat tidak akan kekurangan seperti yang dirasakan Permadi, SH di dalam penjara. 

Dikisahkan di Masa Pemerintahan Abu Bakar Assiddiq Madinah pernah pernah dilanda paceklik yang sukup parah. Hujan lama menghilang, tanah gersang sumber mata air mati dimana-mana. Pepohonan enggan mengeluarkan buah. Rerumputan tidak menghijau lagi. Binatang ternak, anak-anak, orang tua menderita kelaparan. 

Ketika Paceklik mencapai puncaknya, rakyat tidak bisa berdiam diri lagi. Meteka berbondong-bondong menghadap Kholifah Abu Bakar. "Wahai Amirul Mukminin, Penerus Rosulullah, Makanan sulit dicari, Pasar-pasar sepi. Kelaparan terjadi dimana-mana. Anak-anak menjerit, para orang tua menangis meratapi Nasib. Solusi apa yang hendak paduka berikan..?". 

Seperti biasanya Abu Bakar selalu mampu bersikap tenang di dalam menghadapi berbagai masalah. Dengan wajah teduh penuh wibawa Kholifah Abu Bakar berusaha mendamaikan hati Umat Islam. " Tenang dan bersabarlah, tidak akan lama lagi Insyaallah Kafilah dagang Usman bin Affan akan segera datang  dari Syam membawa semua yang kalian perlukan". 

Benar Abu Bakar, keesokan harinya Kafilah dagang Usman bin Affan benar-benar datang. Kafilah dagang yang terdiri dari 1000 ekor unta membawa bahan makanan yang melimpah ruah. Minyak Zaitun, zabib, minyak samin dan kebutuhan lainnya. Penduduk Madinah menyambutnya dengan penuh suka cita. 

Tak lama kemudian para spikulan datang berusaha mempengaruhi Usman bin Affan agar menjual barang-barangnya untuk ditimbun dan menjualnya kembali dengan harga yang tinggi. "Berapa keuntungan yang bersedia kalian berikan untuk barang-barang ini..?" tanya Usman tegas.

"Dua Dirham, tiga Dirham, lima Dirham", jawab mereka penuh keyakinan. " Tidak bisakah kalian tambah lagi..?" kata Usman. "Mana ada di Madinah ini pedagang yang berani membeli diatas kami, hanya kamilah pedagang di kota ini yang mampu membeli dengan harga setinggi itu", jawab mereka serempak. 

"Ketahuilah, Allah akan memberi saya keuntungan 10 Dirham dari setiap satu Dirham. Saksikanlah, barang-barang ini akan saya Shadaqahkan seluruhnya untuk semua penduduk Madinah yang membutuhkan", Suara Usman bin Affan lantang. Para Spikulan itu tertuntuk malu lalu pergi tampa permisi. " Bangsat, sok dermawan", gerutunya dalam hati. 

Allahu Akbar, Madinah terbebas dari bencana kelaparan. Ketika Suara Azan menggema, seluruh Umat Islam berbondong-bondong ke Masjid mengikuti Shalat berjemaah. Mereka bisa beribadah dengan Khusu' dan tenang, tampa diganggu lagi oleh perut yang meronta minta diisi makanan. 

Andai orang-orang kaya di Negeri ini seperti Usman bin Affan. Semoga Allah membuka pintu-pintu kedermawanan di hati kita semua, Amin.

Posting Komentar untuk "ANDAI ORANG-ORANG KAYA DI NEGERI INI SEPERTI USMAN BIN AFFAN"