Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENANGGALKAN BENIH-BENIH KERAGUAN : BUKTI CINTA DI MASJID QUBA

Masjid Kuba Madinah
sabdarianada.co.id. Melakukan perjalanan jauh dengan kondisi jiwa terancam, tentu sangat melelahkan dan menegangkan. Dalam kondisi badan letih dan jiwa terancam Kewibawaan, Kecantikan dan Ketampanan seseorang  bisa saja memudar untuk sementara waktu, sehingga orang yang belum kenal menjadi sangat Sulit sekali membedakan mana yang Gembel dan mana pula yang Bangsawan. 

Baru setelah Istirahat beberapa waktu, membersihkan badan, menenangkan jiwa dan pikiran, Kewibawaan, kecantikan dan ketampanan yang memudar itu akan kembali datang. Yang Bangsawan akan terlihat kembali rupa Kebangsawanannya. Sementara yang Gembel, hehe mohon maaf, akan semakin tegas memperlihatkan asal usulnya. 

Peristiwa seperti di atas juga pernah dialami oleh Rasulullah SAW dan Abu Bakar Siddiq, ketika pertama kali memasuki daerah Quba' dalam perjalanan Hijrah dari Mekkah ke Madinah. 

Ketika Rasulullah Hijrah ke Madinah penduduk yang mula-mula menyongsong kedatangan Nabi adalah Penduduk Quba'. Akibat belum mengenal  Nabi, ketika nabi bersama Abu Bakar memasuki Quba dengan baju yang sama-sama putih,   Penduduk Quba' sempat ragu-ragu mana yang Nabi dan Mana yang bukan. 

Beruntung Abu Bakar sangat cerdik membaca glagat  tidak mengenakkan ini. Dengan cekatan Abu Bakar melepas selendangnya dan mengikatkan di Kepala Nabi. Tindakan Abu Bakar ini telah menanggalkan benih-benih Keraguan di Hati Penduduk Quba'. Penduduk Quba' menjadi Tahu mana yang Nabi dan Mana yang bukan. 

Membaca riwayat ini saya jadi teringat kepada sejumlah Politisi di Negeri ini. Andai watak Abu Bakar seperti kebanyakan Politisi Jaman Now yang suka memancing di air keruh, pastilah di awal-awal penyebaran Islam sudah terjadi Kudeta. 

Di saat Penduduk Quba' tidak memiliki informasi yang cukup tentang diri Nabinya, kalau mau Abu Bakar sangat bisa memproklamirkan dirinya sebagai seorang Nabi, dan Nabi Muhammad dengan kelembutan Budinya, kemungkinan besar tidak akan berbuat apa-apa karena merasa sangat berhutang budi kepada Abu Bakar dan keluarganya dalam perjalanan Hijrah. 

Akan tetapi Abu Bakar tidak melakukan hal itu. Dia memilih mempertegas posisi sang Nabi dihadapan penduduk Quba'. Abu Bakar membuktikan keimanan dan cintanya yang sejati kepada Rasulillah. Cinta tulus seorang sahabat sejati ini, telah membantu semakin merekahnya pertumbuhan benih-benih islam yang baru saja disemai. 

MEMBANGUN MASJID QUBA

Rasulullah sampai di Quba pada hari Senin Tanggal 12 Robiul Awal tahun 13 Kenabian atau tahun ke 53 dari kelahiran Nabi.  Menurut keterangan Mahmud Fasya Alfalaki salah seorang Ulama' Falak berkebangsaan Mesir, kedatangan Rasulullah di Quba bertepatan dengan tanggal 22 September tahun 622 M. 

Selama di Quba Rasulullah menempati rumah Kulsum bin Hadam dari Kabilah Amir bin Auf. Di Quba pula Rasulullah mendirikan Masjid pertama yang di bangun di atas sebidang tanah yang beliau beli dari Kulsum bin Hadam. Masjid ini kemudian di kenal dengan nama Masjid Quba sekitar 5 KM sebelah tenggara kota Madinah. 

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Rasulullah sendiri, kemudian berturut-turut oleh Abu Bakar, Umar bin Khottab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Selanjutnya dikerjakan oleh Sahaabat Anshar dan Muhajirin sampai selesai. Diceritakan Malaikat Jibril juga turut serta membantu pembangun Masjid ini. terutama dalam menentukan Arah Kiblat. 

Hingga saat ini Masjid quba selalu ramai dikunjungi oleh setiap Jemaah Haji maupun Umrah. Lingkungan yang sejuk dengan kebun kurma yang hijau membentang turut serta menambah keanggunan Masjid quba. Rasulullah sendiri semasa hidupnya selalu brrkunjung kemasjid Quba setiap hari Sabtu. 

Rasulullah bersabda, 
من تطهر في بيته  ثم اتى مسجد بقاء فصلى فيه صلاة كان له كأجر عمرة
"Barang siapa yang bersuci di rumahnya (dari hadst kecil dan besar) kemudian berkunjung ke Masjid Quba dan Shalat di dalamnya, maka ia kan mendapatkan Pahala seperti Pahala Umrah" (HR. Ibnu majah)

Semoga Allah membimbing kita semua dan menerima Ibadah kita, Amin.

Posting Komentar untuk "MENANGGALKAN BENIH-BENIH KERAGUAN : BUKTI CINTA DI MASJID QUBA"