Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KETEDUHAN MASJID KAMPUS UGM YOGYAKARYA

Masjid Kampus UGM Yogyakarta

Sabdarianada.id. Tidak terlalu megah, tapi cukup membuat jiwa kita merasa tenang berada di dalamnya. Halamanya luas, taman-tamannya teduh dan Asri. Itulah mungkin kesan awal yang saya rasakan ketika pertama kali menyempatkan diri singgah di Masjid Kampus Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta.  

Tapi siapa Sangka, dari Dokumen yang saya temukan di salah satu sudut masjid, ternyata Masjid Kampus UGM adalah masjid Kampus terbesar di Asia. Di bangun pada Tahun 1998 di atas Lahan seluas 2,5 hektar dengan luas Bangunan 3.142 M2. 

Terdiri dari 2 lantai. Lantai dasar untuk Jamaah laki-laki, sedangkan lantai 2 untuk Jamaah Perempuan. Masing-masing lantai diperkirakan mampu menampung 5000 lebih Jamaah. 

Pertama kali digunakan pada tanggal 4 Desember 1999 atau 5 hari menjelang puasa Romadhan tahun 1420 H. Berarti pembangunan Masjid ini memakan waktu satu tahun lebih. 

Posisi Bangunan yang berada dilokasi dengan ketinggian kurang lebih 15 M dari bangunan disekitarnya, membuat Masjid Kampus UGM semakin terasa Sakral dan berwibawa. Tidak berlebihan jika Bangunan ini menjadi salah satu ikon Wisata Relegi di Yogyakarta.  
Halaman Depan Masjid Kampus UGM

Sekitar 30 menit saya mematung di depan gerbang utama, memperhatikan prilaku orang- orang yang keluar masuk. Selalu saja ada yang menyempatkan diri Selfe baik sendirian maupun bergerombol. Tanpa bermaksud ikut-ikutan prilaku mereka, sayapun menyempatkan diri Selfe bersama keluarga. 

Sejurus kemudian terbayang satu-persatu nama-nama Besar tokoh Nasional yang konon  dulu pernah belajar di UGM.  Seperti Presiden Jiko Widodo, Anis Baswedan, Prof Madfud.Md. Amin Rois, Muhaimin Iskandar, Anas Purbaningrum, Agus Musthafa, serta si burung merak penyair Ws.Rendra. Tidak ketinggalan juga Budayawan terkenal Emha Ainun Najib, walaupun sebagian sumber menyebutnya beliau tidak sampai lulus. 

Setiap tempat yang berkah pasti pernah dikunjungi oleh orang-orang yang juga berkah dan bisa mendatangkan keberkahan. Dengan sedikit buru-buru saya mencari tempat Wudhu untuk sekdedar Shalat Sunat dan I'tikaf sebentar. 

Dengan bantuan salah seorang Jamaah, saya tidak terlalu kesulitan menemukan tempat Wudhu'. Jam digital di atas Mihrab masjid menunjukkan angka 09.13 menit. Saya langsung Shalat Sunat dua Rokaat Tahyatal Masjid, tidak merasa perlu Shalat Dhuha karena sebelum berangkat sudah melaksanakan Shalat Dhuha di Masjid dekat Rumah. 
Gerbang Depan Masjid Kampus UGM

Selesai shalat saya duduk sebentar sambil membaca Doa yang pernah diajarkan oleh Sayyid Alwi al Maliki

 هد الدار دار الله وفيها عبد الله عمرها يا رب 
بجاهك يا رسول الله
 Rumah ini adalah rumah Allah, di dalamnya ada banyak Hamba-hamba Allah. Makmurkan ya Allah tempat ini dengan keperkasaanmu ya Rasulullah. 

Ada kekhawatiran, tempat-tempat berkah apa ahirnya akan punah, karena ketidak mampuan Genarasi mudanya mengisi, merawat dan menjaganya. Terlebih lagi jika mengingat Sabda Ria Nada yang hingga kini belum bisa berjaya. 

Bisakah Sabda Ria Nada Bertahan... ? dan melahirkan Genarasi Berkah yang mendatangkan Keberkahan..?
Hanya kepada Allah kita bisa berharap
Semoga Allah membimbing kita, Amin.


Menara Masjid Kampus UGM




Posting Komentar untuk "KETEDUHAN MASJID KAMPUS UGM YOGYAKARYA"