Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENYONGSONG LAHIRNYA KELUARGA BARU YANG RAJIN MEMBACA

Ahmad Yulianto bersama Istri
Menikah Rabu Legi 14 Agustus 2019 di Kotim Besuki
Sabdarianada.id. Foto ini sebenarnya sudah cukup lama saya terima, melalui WA salah seorang teman. Tetapi baru kali ini saya merasa sempat melakukan coretan-coretan kecil tentangnya. Foto sepertinya akan terus menjadi media utama informasi di Medsos. Menulis di Medsos tanpa gambar yang menarik hanya akan menjadi tontonan bisu tanpa pembaca. 

Sungguhpun Fotonya sudah dibikin semenarik mungkin, jumlah pembacanya sangat tidak berimbang, jika dibandingakan dengan jumlah orang yang menyukai. Di kolom suka tercatat 50-100 orang bahkan lebih, sementara dikolom pembaca tidak lebih dari 15 orang.  

Tidak berlebihan jika Amru Kholid (2005) sampai pada kesimpulan yang sangat mengejutkan, bahwa Umat Islam (terutama Indonesia) ditengarai menjadi kelompok masyarakat yang paling malas membaca. Padahal perintah membaca  (  اقراء) sudah Allah kumandangkan sejak pertama kali Alquran diturunkan. Mestinya umat islam berada di garda terdepan di dalam mempelopori Budaya membaca. 

Masih menurut Amru Kholid, jika kita pergi ke luar Negeri, kita hanya akan menemukan satu-dua penumpang angkutan umum yang tidak memegang buku dan membaca. Tapi di Negeri kita, buku yang dibaca hanya teka-teki silang. Bila membuka enternet, kita hanya buang-buang waktu dengan chatting dan main game. 

Pernyataan lain yang senada pernah disampaikan oleh Lembaga Surve Internasional di Tahun 2016, tentang kegemaran membaca Masyarakat di Seluruh Dunia. Dari 61 Negara yang diteliti, Indonesia berada pada urutan ke 60 Negara yang masyarakatnya paling rendah minat bacanya. 

Di Tahun yang sama UNESCO juga menurunkan sebuah laporan tentang kemampuan anak-anak diseluruh Dunia dalam membaca buku. Hasilnya, anak-anak Eropa mampu membaca 25-28 judul buku pertahun. Anak-anak di Jepang mampu membaca 15-18 buku pertahun. Sedangkan anak-anak Indonesia, tidak satu judul bukupun mampu di baca. 

Maka menindaklanjuti Peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) yang ke-54 yang diselenggarakan pada Hari Minggu 8 September 2019 di Lapangan Karebosi Makasar Sulawesi Selatan, dengan Tema "Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat", setiap keluarga baru tidak ketinggalan juga keluarga lama, harus berusaha keras menjadikan Rumah Tangganya, sebagai Rumah Tangga yang gemar MEMBACA. Hanya dari keluarga yang Gemar MEMBACA, akan terlahir anak-anak yang juga Rajin MEMBACA.

Tentang keterlibatan orang Tua dalam menumbuhkan minat baca anak, Pemerintah bahkan telah membuat Payung Hukum, berupa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 30 Tahun 2017. Pada Pasal 7 disebutkan, 
Salah satu bentuk Pelibatan keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan adalah, mendorong terciptanya Budaya Literasi terhadap anak-anak mereka. 

Selamat Hari Aksara Internasional (HAI) yang ke 54.
Jadikan Kelauraga kita Keluarga BARSA, Keluarga yang BAHAGIA, RAJIN MEMBACA dan SEJAHTERA

Semoga Allah membimbing Kita, Amin







Posting Komentar untuk "MENYONGSONG LAHIRNYA KELUARGA BARU YANG RAJIN MEMBACA"