Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENDAPAT JATAH ISTIRAHAT 14 HARI, ANAK-ANAK MALAS MANDI


Intruksi 14 hari belajar di Rumah disambut meriah
Sabdarianada.id| Antisipasi meluasnya wabah Corona telah melahirkan banyak lebijakan Fenominal dan Kontroversial di berbagai Daerah. 

Sebut saja misalnya, penutupan sementara akses Masuk ke Masjidil Haram, penundaan kepulangan WNI China karena harus menjalani Karantina, penundaan event-event penting, hingga pengalihan kegiatan Belajar-mengajar dari Sekolah kerumah-rumah ( Libur terselubung) selama 14 hari. 

Malah ada satu lagi yang membuat saya agak merinding. Tapi jangan diambil hati dulu ya Gaes, karena benar tidaknya saya belum tahu pasti. Dikabarkan MUI sudah mengeluarkan Fatwa jika Virus Corona tidak bisa dikendalikan  umat Islam tidak perlu datang ke Masjid untuk Shalat Jum'at, cukup Shalat Dzuhur dirumahnya masing-masing. Termasuk Jamaah Shalat 5 waktu, mengadakan pengajian umum dan atau kegiatan apa saja yang melibatkan orang banyak. 

Waduh-waduh, semoga saja Allah segera mengubur dalam-dalam virus sialan ini, sehingga Fatwa yang membuat banyak bulu merinding  tidak benar-benar diberlakukan,Amin

Tanggapan beragam dari Para Netizen pun beredar dimana-mana. Dari yang berusaha membanding-bandingkan kesan Psikologis Pimpinan yang satu dengan yang lain di dalam menyikapi wabah tersebut, hingga ungkapan-unggapan bernada goyonan, tidak percaya, meremehkan, yang kadang membuat panas telinga pemegang kebijakan. 

Contoh yang paling ngetren beberapa minggu terahir, nama Virus Corona di plesetkan menjadi Comonitas Janda Merana, ada juga yang menyebutnya Comonitas Janda Mempesona. Belum lagi Template yang berisi himbaun agar beberapa hari kedepan Suami-Istri tidak saling bersentuhan. 

Ada juga yang paling anyar tadi saya lihat  di FB, vidio seorang Guru sedang mengajar di dalam kelas sendirian tanpa siswa. Terlihat sang guru memukul-mukul papan tulis geram. Dipojok Vidio itu ada tulisan besar "walaupun murid Libur, guru tetap wajib masuk". 

Tentu ini semua guyonan sekaligus protes. Sehari setelah ada intruksi siswa belajar di rumah, banyak sekolah dan guru merasa kesepian ditinggal murid-muridnya. Apalagi para pengabdi Ilmu itu tetap wajib masuk sekolah. Tanpa kehadiran murid Pastilah mereka kebingungan apa yang hendak  mereka lakukan. 

Demikian pula sebaliknya, sebagian siswa yang kesehariaannya selalu tergantung pada intruksi guru dan belum terbiasa belajar mandiri, pasti juga kebingungan harus ngapain dirumah. Akibatnya dihari kedua intruksi belajar dirumah diberlakukan, di beberapa kota lagi-lagi Satpol PP harus turun kejalan-jalan mengamankan mereka yang berkeliaran. 

"Di suruh libur agar tidak keluar rumah malah keluyuran" Sergah salah seorang petugas geram. 

Murid jaman sekarang, dibentak Satpol PP bukannya takut malah nyenger, "Online dong pak, online.....", namanya online di Taman kota pasti lebih enak, gratis......, emangnya sampean yang mau beliin data buat kite-kite". 

Merasa wibawanya diledek, Sang Satpol PP balas ngledek, " Weeee... Bau ndak mandi". 

"Kok tau, biaarin....., ndak sekolah kok", jawab gerombolan siswa itu sambil terus ngacir pergi. 

Menurut Cak Nun sapaan Budayawan Emha Ainun Najib, dihadapan Jamaah Maiyah Covid-19 adalah produk, pasti ada produsennya. Adalah akibat, pasti ada sebabnya. Adalah hilir, pasti ada hulunya. Adalah makhluk, pasti ada Khaliqnya.

Mungkinkah menemukan terapi suatu penyakit, kalau diagnosisnya tidak menemukan akar masalahnya? Kita yakin Pemerintah sedang serius mencari akar dari masalah tersebut, karenanya beberapa Istansi diistirahatkan termasuk Pendidikan, agar pemerintah lebih fokus mencari akar masalahnya. 

Demi agar tidak menimbulkan masalah baru, maka para orang tua dihimbau bersedia menemani anak-anaknya belajar di rumah. 

Hal penting yang perlu disampaikan kepada anak menurut  Praktisi Homeschooling Aar Sumardiono adalah tidak menganggap kondisi saat ini menjadi sebuah beban.

"Jangan hanya melihat momen ini sebagai beban. Lihatlah sebagai kesempatan untuk menjalin hubungan bersama anak. Jika ada masalah komunikasi, inilah kesempatan untuk mendekatkan Anda dengan anak," jelas Aar,  sebagaimana dilansir Kompas.com, Senin (16/3/2020). 


Selamat belajar Mandiri
Semoga Allah membimbing dan melindungi kita semua, Amin.

Posting Komentar untuk "MENDAPAT JATAH ISTIRAHAT 14 HARI, ANAK-ANAK MALAS MANDI"