Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MARMOYO DAN MARMADI MENANGKAP SYAITHAN

Suasana Makan ala Marmoyo dan Marmadi

Sabdarianada. Id| Jika tidak Salah Tanggal 1 Romadhan Tahun ini jatuh pada hari Jumat Kliwon 24 April 2020. Ini berarti 6 hari lagi kita akan bersama-sama melaksanakan Ibadah Puasa Romadhan 1441H. 

Perlu saya pertegas di sini "Jika tidak Salah", karena penentuan awal Puasa di Negeri ini seringkali masih harus melalui debat panjang, anehnya lagi kecenderungan Pemerintah sangat sulit sekali diterka, bergantung seberapa kuat sponsor yang berbisik dibelakangnya. 

Ulama' sepakat bahwa Puasa Romadhan diwajibkan sejak tahun ke 2 Hijriyah bersamaan dengan disyariatkannya Zakat Fitrah, Shalat Id dan Syariat Kurban. 

Kewajiban Puasa Ramadhan ditandai dengan Firman Allah Surat Al Baqorah ayat 183 : 
يايها الذين أمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa [ AlBaqorah 183 ]. 

Ayat ini mengisyaratkan bahwa puasa bukanlah Syariat baru. Puasa sudah dikenal dan dipraktekkan sejak Manusia pertama Sayyiduna Adam Alaihissalam. Dikabarkan Nabi Adam perpuasa 3 hari pada tanggal 13,14 dan 15 setiap bulan yang selanjutnya kita kenal dengan puasa Bidl ( puasa hari putih).

Nabi Daud berpuasa berselang hari ( sehari puasa sehari tidak), Nabi Sulaiman pernah berpuasa 40 hari karena anaknya sakit. Nabi Musa berpuasa 40 hari sebelum menerima Taurat di bukit Tursina. Nabi Nuh berpuasa setahun penuh ketika diatas Bahtera waktu banjir besar melanda, bahkan sebelum  diwajibkan puasa Ramadhan Rasulullah juga berpuasa tiga hari setiap bulan dan puasa Asyura ( 10 Muaharram) 

Bagi Umat Islam kehadiran bulan Ramadlan laksana tamu istimewa, dimana keutamaan dan kenikmatan seolah tak berujung tanpa batas hanya diberikan Allah untuk umat Nabi Muhammad. Karena itu Rasulullah menganjurkan agar kita menyambutnya dengan penuh suka cita. Dalam hadist dikatakan :

قال النبي صلى الله عليه وسلم: من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران
Artinya: “ Barang siapa senang dengan masuknya dan datanganya bulan Ramadlan, maka Allah mengharamkan jasadnya masuk neraka”.
Bagi sejumlah Santri dimana kesempatan keluar dari Pesantren sangat terbatas, menunjukkan kegembiraan menyambut datangnya bulan Romadhan cukup menggunakan "Aji Mumpung", munpung belum puasa Makan sepuas-puasnya, atanak (masak) seheboh-hebohnya. 

Diceritakan dua sejawat bernama Marmoyo dan Marmadi yang ingin menagkap dan menyiksa setan. Di pondok,  ia memasak sambal terong (terong dibakar dan dilengkapi dengan sambal terasi). Sebagai minuman ia menyiapkan air rendaman intip (kerak nasi).

"Ayo...Ayo," ajak Marmadi, diperkuat juga oleh Marmoyo. 

Setelah teman-temannya berkumpul dan hendak menyantap, Marmadi mengajukan syarat. Yang mau ikut makan tidak boleh membaca bismillah.

"Serius ini. Pokoknya jangan baca bismillah," kata Marmadi tegas. 

"Maksudnya apa?" teman-temannya bertanya.

"Makanan dan minuman itu, kalau dibacai bismillah, setan nggak bisa ikut makan-minum, makanya jangan dibacakan agar setan ikut makan," Marmadi berusaha meyakinkan namun tak menjelaskan maksudnya.

"Kok gitu?"

"Sudahlah. Nurut saja. Pokoknya jangan baca bismillah. Awas kalau baca bismillah nggak boleh makan," Ancam Marmadi.

Benarlah. Mereka semua makan. Pesta sambal terong pun dimulai. Semua sangat lahap makan. Usai makan, semua monyong-monyong karena kepedasan. Sambel terong yang disiapkan itu sangat pedas.

"Jangan khawatir kepedasan. Aku sudah siapkan penawarnya," kata Marmoyo sambil memberikan air dalam kendil.

Teman-temannya serta-merta berebut hendak minum. Tapi kembali Marmadi menahan mereka. Ia mengajukan satu syarat untuk minum.

"Kali ini sebelum minum harus baca bismillah. Harus. Kalau nggak baca nggak boleh minum," kata Marmadi.

Teman-temannya melongo tak paham. Marmadi lalu menceritakan bahwa dengan dibacakan bismillah, setan tak bisa ikut minum.

"Biar setan tahu rasa kalau dia kepedasan. Nggak bisa minum air kerrek (air rendaman Intip) . Gitu aja kok bingung," kata Marmadi cengengesan yang diikuti tawa seluruh teman-temannya. 

Wadoh, ada-ada saja prilaku Santri
Semoga Allah membimbing kita, Amin

Posting Komentar untuk "MARMOYO DAN MARMADI MENANGKAP SYAITHAN"