Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RUWAIDA MA'RUFAH : TERINSPIRASI SENANDUNG ILAHI


Sabdarianada.id |Dalam Surat At-Thariq ayat 17 Allah,SWT berfirman : 
 فمهل الكفرين امهلهم رويدا
"Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang Kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu". 

Yang menarik perhatian saya pada ayat di atas adalah kata (  رويدا ) yang berada pada ahir Ayat. DR. Ahmad Hatta,MA dalam Tafsir Qur'an perkata,  (رويدا) diartikan sebentar atau sementara waktu, demikian pulan dalam Tarjemah Alqur'an yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI. 

Ketertarikan saya kepada kata ( رويدا ) bukan pada kandungan maknanya, tapi lebih kepada unsur bunyi dan ringannya kata tersebut diucapkan di lidah. Sehingga ketika ada salah seorang santri datang bertamu meminta dibuatkan nama untuk anak putrinya yang baru lahir, tanpa ragu saya menjadikan رويدا  sebagai nama anak tersebut. 

Karena nama bapaknya Ma'ruf jadinya saya sambung saja menjadi  RUWAIDA MA'RUFAH, jika ditarjemahkan apa adanya kurang lebih "Sebentar lagi dia akan menjadi wanita terkenal", tentunya terkenal karena prestasi dan kebaikannya, Amin. 

Surat At-Thoriq adalah Surat ke 86 terdiri dari 17 ayat  termasuk bagian surat-surat Makkiyah diturunkan sebelum Hijrah. Nama Atthoriq diambil dari ayat pertama yang berarti sesuatu yang datang di malam hari. Karena penyebutan Atthoriq disandingkan dengan kata السماء (langit) maka jumhur ulama' sepakat bahwa yang dimaksud Atthoriq pada ayat tersebut  adalah Rembulan dan bintang gemintang yang cahayanya mampu menembus kegelapan malam. 

Secara umum Surat Atthoriq mengandung pesan bahwa :  Setiap jiwa selalu dipelihara dan diawasi Allah, merenungkan asal kejadian diri dari air mani akan menghilangkan sifat sombong dan Takabur,  Allah kuasa menghidupkan kembali pada hari kiamat, pada waktu itu tidak ada kekuatan yang sanggup menolong selain Allah dan Alqur'an adalah pemisah antara yang hak dengan yang batil. 

Berdasarkan Riwayat Ibnu Abi Hatim dari Ikrimah RA, Surat Atthoriq turun berkenaan dengan prilaku Abu Asyad bin Kaldah Aljumahi yang sangat angkuh dan menyombongkan diri. 

Diceritakan pada waktu itu Abu Asyad berdiri diatas tumpukan kulit yang sudah disamak lalu berkata, "Siapa saja yang mampu memindahkan aku dari tempat ini akan  aku beri hadiah". 

Semua yang hadir diam tidak satupun yang berani mengacungkan tangan, semuanya sadar kalau Abu Asyad adalah salah seorang Pendekar pilih tanding yang sulit dikalahkan. Jangankan memindah dari tempatnya berdiri, menyentuh kulitnya pun belum tentu sanggup. 

Merasa tidak ada yang berani menyambut tantangannya kesombongan Abu Asyad semakin melonjak, Abu Asyad semakin sesumbar dengan penuh kesombongan. "Muhammad bilang  Neraka Jahannam dijaga oleh  19 Malaikat yang seram-seram. Saya pastikan, saya sendirian sanggup mengalahkan 10 penjaga, sisanya yang 9 penjaga adalah bagian kalian". 

Mendengar itu semua Rasulullah sangat geram. Dalam hati Rasulullah sangat berharap Allah segera turun tangan membungkam mulut Abu Asyad dan Komplotannya  yang sombong itu. 

Namun Allah berkehendak lain. Dalam Surat At-Thariq ayat 17 Allah,SWT berfirman : 
 فمهل الكفرين امهلهم رويدا
"Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang Kafir. Berilah mereka kesempatan untuk sementara waktu".

Melalui ayat ini seakan-akan Allah berfirman "Janganlah kau sibukkan diri dengan membalas dendam kelakuan mereka atau memikirkan terlalu dalam ejekan dan hinaan mereka. Tangguhkan sebentar. Biarlah Allah yang mengurusi mereka. Allah yang serba maha lebih tahu bagaimana memperlakukan mereka, baik di dunia maupun menyediakan tempat yang sangat menyeramkan untuk mereka di akhirat, kelak". 

Dalam Tafsir Jalalain Imam Jalaluddin As Syuyuti menjelaskan makna Ruwaida sebagai berikut : 
( رويدا)
 قليلا وهو مصدر مؤكد مصغر رود او ارواد للترخيم
Kata Ruwaida bermakna sebentar, Ruwaida adalah masdar muakkad yang ditasghir dari kata رود atau ارواد dengan maksud menampakkan kasih sayang. Maksudnya penundaan azab kepada orang kafir semata-mata karena kasih sayang Allah. 

Ada juga yang beranggapan Asal kata ruwaidan, diambil dari angin yang bertiup dengan tiupan yang lemah. Kata ruwaida (sebentar) juga mengisyaratkan,  bahwa seberapa lama seseorang hidup di dunia tidaklah memakan waktu yang lama karena kehidupan dunia tidaklah bisa dibandingkan dengan masa yang sangat panjang  di akhirat yang hanya diketahui oleh Allah saja. 

Singkat kata jika Allah menghendaki, tidak butuh waktu lama siapapun orangnya akan RUWAIDA MA'RUFAH, menjadi sosok populer tidak hanya di bumi tapi juga di langit. 

Semoga Allah membimbing kita semua, Amin.

Posting Komentar untuk "RUWAIDA MA'RUFAH : TERINSPIRASI SENANDUNG ILAHI"