Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SAYYIDAH AISYAH : MENJANDA DI USIA MUDA

Tetap bugar : Guru MI. Sabda Ria Nada
di tengah Pandemi Covid 19
Sabdarianada. Id | Belakangan cukup viral di Medsos lagu Aisyah Istri Rosulullah. Lagu yang ditulis di tahun 2017 oleh musisi Malaysia itu di cover ramai-ramai di Chanel You Tube oleh Seniman Tanah air, baik  seniman papan atas maupun seniman kelas kampung. 

Tidak ketinggalan minggu yang lalu Sabrina Albanjari turut ambil bagian dengan getak dut koplonya. Asyik juga sih, hitung-hitung bisa memviralkan muka-muka baru. Masak ganteng-ganteng kalah viral sama Mbah minto. Nenek tua komidian itu sudah di subscrib oleh jutaan orang. 

Huebooh, Industri Google memang memberikan ruang yang cukup luas bagi beragam kreatifitas. Ibarat pasar klontong barang apapun boleh majang. Kalau perlu tidak usah sungkan  dompleng di atas jerih payah dan karya orang lain. 

MENGENAL SAYYIDAH AISYAH

Sayyidah Aisyah adalah satu-satunya Istri Rosulullah yang dinikahi Nabi dalam keadaan perawan. Putri kinasih Sahabat terkemuka Abu Bakar Siddiq. Menikah dengan Rosulullah pada usia 6 tahun di Mekkah Mukarramah tahun 10 kenabian, 3 tahun sebelum Hijrah ke Madinah, atau di bulan Syawal sebulan setelah wafatnya Siti Khodijah. 

Pernikahan Rosulullah dengan Sayyidah Aisyah bermula dari tawaran Khaulah binti Hakim*, sebagaimana dikutip oleh Maulana Muhammad Zakariyya Alkandahlawi dalam Fadhail A'mal. 

"Ya Rosulullah, tidakkah engkau ingin menikah lagi?", tanya Khaulah pada suatu ketika. 

"Dengan siapa?", Rosulullah balik bertanya. 

"Yang mana saja engkau kehendaki, yang perawan ada yang janda juga ada. Apabila engkau menginginkan perawan, "Aisyah", putri sahabat dekatmu sendiri Abu Bakar Shiddiq. Akan tetapi jika engkau menghendaki janda, maka Saudah binti Zam'ah", begitu Khaulah binti Hakim meyakinkan. 

"Baik, bicarakanlah dengannya! Nanti aku pertimbangkan", jawab Rosulullah tegas. 

Diceritakan, Siti Saudah dan Sayyidah Aisyah sama-sama dinikahi oleh Rosulullah pada bulan itu juga. Hanya saja Sayyidah Aisyah tidak langsung kumpul satu rumah dengan Rosulullah. Sayyidah Aisyah diboyong ke rumah Rosulullah setelah berusia 9 tahun, Itupun setelah Abu Bakar Shiddiq menawarkan. 

"Mengapa Istrimu belum kau ajak ke rumahmu", tanya Abu Bakar. Rosulullah menyatakan belum mempersiapkan segala keperluaannya. 

Pada saat itu juga Abu Bakar mempersiapkan segala yang diperlukan. Setelah semua siap, pada waktu Dhuha di bulan Syawal tahun 1 atau 2 Hijriyah Sayyidah Aisyah diantar oleh Ayahandanya Abu Bakar Shiddiq kerumah Nabi Muhammad, SAW. 

HARI-HARI PENUH CINTA

Cukup banyak Riwayat yang menceritakan kemesraan Sayyidah Aisyah bersama Rosulullah, SAW. Salah satunya seperti yang diceritakan oleh  lagu Aisyah Istri Rosulullah ;  Lari-lari bersama Nabi, Nabi seringkali tidur dipanggukuannya, Minum satu wadah bersama Rosulullah, dan  jika sedang marah Rasulullah mencubit hidungnya dan seterusnya. 

Semua itu bersumber dari Riwayat yang ceritakan oleh Sayyidah Aisyah sendiri, kemudian dibukukan di dalam kitab-kitab Hadis terkemuka seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud dan Ibnu Hibban. 

Pada kesempatan yang lain Sayyidah Aisyah RA juga bercerita seperti ini:

« إن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا قبل بعض نسائه مص لسانها »

Artinya, “Sungguh Nabi SAW ketika mencium salah satu istrinya, beliau mengecup lidahnya.” [HR Maqdisi ]

Di bagian lain Sayyidah Aisyah RA, bercerita sebagai berikut:

كُنْتُ أَغْتَسِلُ أَنَا وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ إِنَاءٍ وَاحِدٍ تَخْتَلِفُ أَيْدِينَا فِيهِ مِنْ الْجَنَابَةِ » رواه البخاري ومسلم  وزاد ابن حبان  « وتلتقي أيدينا  

Artinya, “Dahulu aku mandi junub bersama Rasulullah SAW dari satu bejana di mana tangan kami bergantian (mengambil air) di dalamnya.” [HR Bukhari-Muslim] Ibnu Hibban  mencantumkan riwayat tambahan, “Sedangkan tangan kami saling bertemu (bersentuhan).” 

Kemesraan Sayyidah Aisyah dan Rosulullah  selalu terjaga bahkan hingga Rosulullah menjemput ajal, diceritakan sedang berbaring dalam Pangkuan Sayyidah Aisyah, RA. 

Abu Abdurahman Al Mishri dalam buku "Air Mata Nabi", mengutip salah satu Riwayat panjang yang diceritakan oleh Sayyidah Aisyah RA :

"Sepulang dari Masjid, kemudian Rosulullah berbaring di pangkuanku. Beberapa saat kemudian seseorang dari keluarga Abu Bakar Shiddiq yaitu Abdurahman bin Abu Bakar minta ijin menghadap sambil menenteng Siwak Basah di tangannya. 

Rosulullah terus memandangi Siwak di Tangan Abdurahman dengan pandangan yang bisa aku baca, bahwa beliau sangat menginginkan Siwak tersebut. Segera ku ambil siwak itu, lalu aku kunyah, kemudian aku lap dan aku semprotkan sedikit wewangian. 

Kemudian aku serahkan siwak itu kepada beliau. Lalu Rosulullah bersiwak dengan begitu semangat seolah-olah belum pernah brsiwak sebelumnya, kemudian meletakkannya. 

Tiba-tiba aku rasakan tubuh Rosulullah semakin berat di pangkuanku. Aku pandangi wajah beliau sambil membaca doa yang biasa diucapkan Jibril kepada beliau ketika beliau sakit**. Sejurus kemudian Beliau menengadahkan pandangannya ke langit-langit
sambil menghembuskan nafas terahir".

Rosulullah wafat di saat bunga-bunga cinta Sayyidah Aisyah harum bermekaran. Wanginya semerbak menembus pintu-pintu langit, membuat iri para Bidadari Surga. Menjadi Janda di usianya yang masih muda. Kala itu Sayyidah Aisyah  baru berumur 18 tahun. Menjada selama 47 tahun. Hidup sendiri tanpa kehadiran sang Nabi. Menjawab setiap tanya yang datang dari kaum Muslimin kala itu. 

KESAKSIAN PARA SAHABAT

Imam Ali As-Shobuni dalam Kitab Ayatul Ahkam jilid 2 hal. 330 mengutip pengakuan Sahabat-sahabat terkemuka tentang kecerdasan dan kedalaman ilmu Sayyidah Aisyah RA. 

Abu Musa Al Asy'ari berkata :
  ما اشكل علينا اصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم حديث قط، فسألنا عائشة الا وجدنا عندها علما
"Setiap kali kami para Sahabat Rosul menemukan kesulitan mengenai suatu hadis, kami selalu menemukan jawabannya dari Sayyidah Aisyah".

Syeh Masruq berkata :
رئيت شيخة اصحاب رسول الله يسئلونها عن الفرائض
 "Aku menyaksikan para pembesar Sahabat datang berbondong-bondong menanyakan masalah-masalah agama kepada Sayyidah Aisyah".

Urwah bin Zubair berkata :
ما رئيت امرئة اعلم بطب ولافقه ولاشعر من عائشة
" Aku belum pernah menemukan seorang perempuan yang pengetahuannya dalam bidang pengobatan, fiqih dan Syair melebihi Sayyidah Aisyah". 

Sayyidah Aisyah pernah bercerita : "ketika kecil aku masih bermain-main ketika turun ayat :
بَلِ السَّاعَةُ مَوْعِدُهُمْ وَالسَّاعَةُ أَدْهَىٰ وَأَمَرُّ
"Sebenarnya hari kiamat itulah hari yang dijanjikan kepada mereka dan kiamat itu lebih dahsyat dan lebih pahit" [ Al Qomar 46]

Ayat ini turun di Mekkah, sedang Sayyidah Aisyah tinggal di Mekkah hingga usia 8 tahun. Betapa cerdasnya beliau, di usia yang masih sangat belia sudah mampu menghafal dan memgingat turunnya suatu Ayat. 

Di bidang Hadis Sayyidah Aisyah mampu menghafal 2.210 Hadis pilihan. Wafat pada hari selasa Tanggal 17 Romadhan tahun 57 Hijriyah dalam usia 66 Tahun. 

Sesuai wasiat yang disampaikannya sendiri, Sayyidah Aisyah di makamkan di Makam Baqi' sekitar 1,5 KM sebelah timur Masjid Nabawi Madinah. Di tempat ini pula Usman Bin Affan serta Istri-istri Nabi dimakamkan. 

Selamat menjalankan Ibadah puasa
Semoga Allah selalu membimbing dan menerima Ibadah kita, Amin

_________________

*Khaulah binti Hakim nama lengkapnya  Khaulah binti Hakim Ibnu Umaiyah as-Sulamiah. Istri dari salah satu pemimpin kaum muhajirin, Usman bin Madzun.termasuk Muslim angkatan pertama.

**Doa yang dibaca Malaikat jibril ketika Nabi sakit.
بِسْمِ اللّٰهِ اَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَىءٍيُؤْذِيْكَ, مِنْ شَرِّكُلِّ نَفْسٍ اَوْعَيْنِ حَاسِدٍ, اَللّٰهُ يَشْفِيْكَ بِسْمِ اللّٰهِ اَرْقِيْكَ
“Dengan menyebut asma Allah aku me-ruqyahmu dari semua gangguan yang menyakitimu, dari kejahatan semua jiwa atau ain (mata) yang dengki, semoga Allah menyembuhkanmu . Dengan asma Allah aku me-ruqyahmu.”

Kunjungi Juga di Channal Youtube :


Posting Komentar untuk "SAYYIDAH AISYAH : MENJANDA DI USIA MUDA"