Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

INI ALASANNYA, KENAPA HARUS MELAKSANAKAN MAULID

Pawai Maulid Nabi di Astah Bujuk Minih

Sabdarianada id | Sunggupun Rosulullah tidak pernah memerintahkan agar hari kelahirannya dirayakan, tetapi semangat umat Islam, terutama Indonesia didalam merayakan Maulid Nabi dari waktu kewaktu semakin semarak. Belakangan Maulid Nabi tidak hanya dirayakan di Bulan Robiul Awal bahkan di bulan-bulan yang lain. Jamaah-jamaah Sholawat sebagai bukti kecintaan kepada Sang Nabi bermunculan di mana-mana. 

Syeh Abu Bakar bin Muhammad Syato Addimyati Almishro pengarang kitab Ianatut Tholibin wafat 1892 M. Ayahnya dikalangan ulama mekkah terkenal dengan sebutan Syeh Abdullah wujud, karena setiap kali beliau membaca Zikir seluruh tubuhnya menghilang hanya tinggal surbannya yang kelihatan. 

Di dalam ianatut Tholibin juz 3 halaman 365  Syeh Abu Bakar Syato merangkum pengakuan ulama' terdahulu tentang manfaat melaksanakan maulid Nabi. 

Pertama Syeh Hasan Basri

Lahir tahun 642 wafat tahun 728. Ayahnya adalah Zaid bin Tsabit salah seorang Sahabat terkenal yang oleh Rosulullah ditunjuk sebagai penulis Alquran. 

Berguru kepada Sahabat2 terkenal seperti Usman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Abdullah bin Abbas, Abu Musa Al Asyari. 

Syeh hasan Basri berkata :

لو كان عندي مثل جبل احد ذهبا لانفقه على قرائة مولد الرسول

Andaikan aku memiliki emas sebesar gunung Uhud pasti aku belanjakan untuk melaksaanakan Maulid Nabi. 

Kedua Imam Ma'ruf Alkarkhi guru dari Imam Sirri Assyaqoti berkata :

من قرء مولد الرسول على الدراهم وخلط تلك الدراهم مع دراهم اخرى وقعت فيها البركة ولايفتقر صاحبها ولا تفرغ يده ببراكة مولد الرسول

Siapa saja yang membaca Maulid kepada Dirham (uang) kemudian mencampurkan uang tersebut dengan uang yang lain, uang miliknya akan menjadi Berkah. Pemiliknya tidak akan pernah Fakir dan selalu punya uang sepanjang tahun. 

Ketiga Imam Jalaluddin Assyuyuthi ulama' produktik pengarang ratusan judul kitab. Lahir 1445 wafat 1505. Imam asyuyuti berkata : 

 ما من مسلم قرء في بيته مولد الرسول الا رفع الله القهط والوباء والبليات وادا مات هون الله على جواب سؤال منكر ونكير

"Tidak ada seorang Muslimpun yang di rumahnya dibacakan Maulid,kecuali Allah angkat bencana kelaparan, bala dan penyakit, dan jika dia meninggal dunia, Allah mudahkan ia menjawab pertanyaan Malaikat Mungkar dan Nakir".

Pada kitab tersebut juga diceritakan,  di zaman Kholifah Harun Arrosyid ada seorang pemuda glamor yang hidupnya hanya berfoya-foya dan mabuk-makan. Sangat dapat dipastikan hampir semua orang di daerah tersebut yang umumnya Agamis, mencibirnya dan menilainya sebagai pemuda gelandangan yang tidak memiliki masa depan. 

Hebatnya pemuda ini sangat Antusias sekali merayakan Maulid Nabi. Setiap kali datang bulan Robiul Awal, ia membeli baju baru, memekai wangi-wangian bahkan rela menjual barang-barang kesayangannya untuk sekedar merayakan Maulid Nabi. 

Hingga pada suatu hari-mungkin akibat minuman yang ia teguk saban hari, pemuda itu tiba-tiba sakit dan nyawanya tidak tertolong lagi. Masyaallah, hidup ini benar-benar kejam. Tidak ada seorangpun yang mau merawat janazahnya. Semua orang mencibir, menjauh enggan merawat janazah orang yang telah dianggapnya sebagai limbah masyarakat. 

Entah dari mana datangnya, tiba-tiba ada suara mistrius (Hatif) yang menggema dan terdengar ke seluruh penjuru kota.  

 احضرو ا يا اهل البصرة واشهدوا ولي 

من اولياء الله فانه عزيز عندي

"Wahai penduduk Bashro, hadirlah dan saksikanlah Jenazah salah seorang wali-wali Allah, pemuda itu sangat Mulia disisiku". 

Mendengar suara tersebut seluruh penduduk Bashro berbondong-bondong merawat dan menguburkan Janazahnya. 

Malam harinya salah seorang penduduk bermimpi melihat pemuda limbah itu berada di dalam Istana yang teramat sangat megah. Orang itu bertanya :

بما نلت هذه الفضيلة

"Dengan apa kau dapatkan kemuliaan ini? "

قال بتعظيم مولد النبي صلى الله عليه وسلم

"Dengan memuliakan kelahiran Nabi Muhammad, SAW", jawab pemuda itu. 

Semoga Allah mudahkan semua urusan kita, Amin




Posting Komentar untuk "INI ALASANNYA, KENAPA HARUS MELAKSANAKAN MAULID"