Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ANDAIKAN MEREKA BERPALING, HASBIALLAH !!!, Cukuplah ALLAH Bagiku

Aliran sumber Konang yang belum juga Normal

Sabdarianada Id | Anda tidak perlu heran apalagi sampai betanya-tanya, kenapa judul di atas sedemikian panjang lebih pantas sebagai kalimat dalam suatu Pragrap ketimbang Judul sebuah tulisan.Sengaja saya memberi judul coretan ini dengan potongan Surat Attaubah Ayat 129 :
 فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ 

Artinya: "Jika mereka Berpaling (dari keimanan) maka katakanlah “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung." (QS. At Taubah: 129). 

Abu Daud telah meriwayatkan dari Abu Darda bahwa ; "Barang siapa yang mengucap­kan kalimat berikut di saat pagi dan petang hari sebanyak tujuh kali, niscaya Allah akan memberinya kecukupan dari apa yang menyusahkan­nya," yaitu: 
حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ 

"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung". 

Dalam Riwayat lain Abu Darda juga berkata bahwa tidak sekali-kali seorang hamba mengucapkan: 
حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ 

"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arasy yang agung", sebanyak tujuh kali —baik ia membenarkannya ataupun berdusta— melainkan Allah memberinya kecukupan dari apa yang menyusah­kannya. 

Terlepas dari berbagai Khasiat yang terkandung pada Ayat tersebut, terus terang sejak di bangku sekolah Surat At Taubah Ayat 129 ini telah menjadi Favorit saya, walaupun pada mulanya rasa suka itu timbul hanya karena nama saya ( Hasbiallah ) disebut di dalamnya. 

Karenanya semenjak di bangku sekolah pula saya sudah terbiasa membaca Dzikir-dzikir yang ada hubungannya dengan ayat di atas. Seperti misalnya bacaan Dzikir yang dimuat di dalam Majmu' Syarif di bawah ini :
 حَسْبِيَ اللهُ لِدِيْنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِدُنْيَايَ حَسْبِيَ اللهُ لِمَا اَهَمَّنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ بَغَاعَلَيَّ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ كَادَنِيْ بِسُوْءٍ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِاللهِ العلي العظيم 

Artinya : "Cukuplah Allah sebagai Penolongku dalam agamaku, cukuplah Allah sebagai Penolong dalam duniaku, cukuplah Allah sebagai Penolong dalam kesusahanku, cukuplah Allah sebagai Penolong terhadap orang yang berbuat aniaya kepadaku, dan cukuplah Allah sebagai Penolong terhadap orang yang melancarkan tipu daya jahat kepadaku, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk beribadah) kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan maha Agung". 

Jujur sejak di bangku MTs saya sudah terbiasa melazimkan Dzikir ini 7x setiap selesai Sholat Subuh dan Maghrib. Sayangnya dalam beberapa tahun terahir entah kenapa saya benar-benar telah melupakannya. Hingga malam ini saya teringat kembali dan benar-benar ingin membacanya. 

Pasti Anda penasaran kenapa tiba-tiba saya ingin membacanya kembali ? Pasti karena KECEWA. Ya, di bulan ini saya memang sedang mengalami kekecewaan (dan juga mungkin penyesalan) mendalam atas hasil yang saya peroleh. Padahal, saya merasa saya sudah berusaha (dan berkorban) sedemikian rupa tapi hasil yang diperoleh sungguh belum bisa membuat saya merasakan puas. 

Terpukul? Terus terang iya. Tapi inilah indahnya Islam. Banyak cara untuk menutupi kesedihan agar jangan sampai berlarut-larut itu. Berzikir di tengah keheningan malam adalah salah satu cara menghilangkan kesedihan itu. Di tengah malam kita bisa merasakan ketenangan, suasana yang penuh kesunyian karena di saat itu ribuan manusia tengah terlelap dalam tidurnya. 

Ibarat sepasang kekasih, dalam keheningan malam ini akan saya curahkan seluruh isi hati saya kepada-Nya. Di malam ini pula rasanya saya ingin menangis. Malu? Ngapain juga malu, menurut saya menangis itu perlu. Orang yang kuat bukanlah orang yang tidak pernah menangis. Justru orang yang “bisa” menangis, sebenarnya dia adalah orang yang kuat. 

Kenapa saya berkata demikian? Karena dengan menangis, artinya ia mampu menghilangkan ego atau kecongkakannya yang membuat hatinya keras. Makanya tidak heran ada orang bijak mengatakan “menangis itu dapat melunakkan hati yang keras”. 

حَسْبِيَ اللهُ لِدِيْنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِدُنْيَايَ حَسْبِيَ اللهُ لِمَا اَهَمَّنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ بَغَاعَلَيَّ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ كَادَنِيْ بِسُوْءٍ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِاللهِ العلي العظيم 

Artinya : "Cukuplah Allah sebagai Penolongku dalam agamaku, cukuplah Allah sebagai Penolong dalam duniaku, cukuplah Allah sebagai Penolong dalam kesusahanku, cukuplah Allah sebagai Penolong terhadap orang yang berbuat aniaya kepadaku, dan cukuplah Allah sebagai Penolong terhadap orang yang melancarkan tipu daya jahat kepadaku, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk beribadah) kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan maha Agung" 

Dengan selalu mengingat ibroh dari ayat di atas, semoga penyesalan, kekecewaan, ketakutan, kesulitan, dan kegelisahan yang saya rasakan dan orang-orang yang mencintai saya sedikit demi sedikit tergerus hilang. Amin. 

Sumbermalang, Malam Jumat Legi 19 Pebruari 2021.

Kunjungi juga

Posting Komentar untuk "ANDAIKAN MEREKA BERPALING, HASBIALLAH !!!, Cukuplah ALLAH Bagiku"