Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGERIKAN, 70 RIBU ORANG TEWAS BUNUH DIRI

Ilustrasi hukuman bunuh diri di zaman Nabi Musa

Sabdarianada Id | Kalau bukan karena membaca Alquran mana mungkin kita yang hidup di akhir zaman ini bisa tahu, kalau ribuan tahun yang silam pernah terjadi hukuman bunuh diri. 70 ribu orang tewas bunuh diri menjalani hukuman sesuai ketetapan yang berlaku waktu itu. Seratus kali lebih mengerikan tentunya  dibandingkan hukumana gantung, picis, ataupun hukuman tembak yang banyak dipraktekkan di beberapa Negara dewasa ini. 

Hukuman paling mengerikan ini Allah ceritakan dalam Surat Albaqorah Ayat 54 : 

وَاِذْ قَالَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ اِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ اَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوْبُوْٓا اِلٰى بَارِىِٕكُمْ فَاقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِنْدَ بَارِىِٕكُمْۗ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۗ اِنَّهٗ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ 

Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Kamu benar-benar telah menzalimi dirimu sendiri dengan menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sesembahan), karena itu bertobatlah kepada Penciptamu dan bunuhlah dirimu. Itu lebih baik bagimu di sisi Penciptamu. Dia akan menerima tobatmu. Sungguh, Dia-lah Yang Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." ( Albaqorah : 54)  

Saya mungkin termasuk orang yang terlambat sadar. Sembilan tahun berada di Pondok, 5 tahun di Bangku Kuliyah dan beberapa kali pula ikut pengajian Tafsir, sepertinya belum pernah bertemu ayat tersebut. 

Baru kemaren ba'da Subuh, tepatnya hari Selasa, 27 April 2021 ketika saya menyelesaikan bacaan Juz 1 sebagai bagian dari Kometmen bersama Guru Sabda Ria Nada  Khatam Alquran 1kali /hari selama Romadhan, saya dibuat terperanjat. Sebagian umat Nabi Musa dari kalangan Bani Isroil untuk menebus dosa-dosanya  mereka harus bertaubat dengan cara bunuh diri seperti diceritakan dalam Surat Albaqorah ayat 54 di atas. 

Dosa apakah gerangan yang mereka perbuat? 

KISAH HUKUMAN BUNUH DIRI DI JAMAN NABI MUSA

Diceritakan, ketika Nabi Musa meninggalkan kaumnya selama 40 hari 40 malam, Nabi Harunlah yang ditunjuk oleh Nabi Musa memimpin umatnya. Nabi Musa pergi ke bukit Tursina atas perintah Allah guna menerima Kitab Taurat. 

Rupanya  Nabi Harun seorang diri sangat tidak mampu mengendalikan prilaku Bani Isroil yang terkenal sangat  bandel dah cerewet. Setelah Nabi Musa pergi sebagian  mereka kembali musyrik menyembah berhala. 

Kemusyrikan mereka semakin menjadi-jadi setelah Musa Samiri berhasil menciptakan Patung anak lembu yang terbuat dari emas. Patung emas itu sangat luar biasa, bisa bersuara dan berbicara. Umat Nabi Musa berbondong-bondong menemui Samiri menyembah patung emas yang sangat menakjubkan itu. 

Nabi Harun sedih melihat prilaku mereka yang Murtad, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Nabi Harun bahkan  diancam akan dibunuh jika sampai melarang mereka menyembah patung emas tersebut. 

Sepulang dari bukit Tursina Nabi Musa marah besar  melihat prilaku umatnya  murtad tidak karuan. Lagi-lagi Nabi Harun yang menjadi sasaran pertama. 

Dengan geram Nabi Musa menarik Jenggot Nabi Harun. Serta merta jenggot yang ditarik itu berubah warna menjadi putih, sedangkan jenggot yang tidak terkena tangan Nabi Musa tetap berwarna Hitam. 

Konon sejak peristiwa tersebut hingga meninggal dunia jenggot Nabi Harun memiliki dua warna, yaitu putih dan hitam. 

Kejadian dengan yang berbau komidi ini pun tidak luput menjadi pembicaraan di dalam Alquran. 

 يَا هَارُونُ مَا مَنَعَكَ إِذْ رَأَيْتَهُمْ ضَلُّو( ٩٢) 

 أَلا تَتَّبِعَنِ أَفَعَصَيْتَ أَمْرِي (٩٣) 

 قَالَ يَا ابْنَ أُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلا بِرَأْسِي إِنِّي خَشِيتُ أَنْ تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ قَوْلِي (٩٤) 

Nabi Musa berkata, “Hai Harun, apa yang menghalangi kamu ketika kamu melihat mereka telah sesat, (sehingga) kamu tidak mengikuti aku? Maka apakah kamu telah (sengaja) mendurhakai perintahku?” Harun menjawab, “Hai putra ibuku, janganlah kamu pegang janggutku, dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku), “Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku.” ( Thoha 92-94) 

Sejurus kemudian masih dengan wajah marah Nabi Musa berseru kepada Umatnya yang telah Murtad menyembah Patung Anak Lembu : 

يَا قَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنْفُسَكُمْ بِاتِّخَاذِكُمُ الْعِجْلَ فَتُوبُوا إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُالرَّحِيمُ

"Hai kaumku, sesungguhnya kamu telah menganiaya dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertaubatlah kepada Rabb yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Rabb yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Baqarah: 54)

Diriwayatkan, Mereka pun saling melepaskan pedang dari sarungnya, mengeluarkan alat-alat potong, juga pisau-pisau. Kemudian  Allah  mengirimkan kabut hitam, lalu mereka saling mencari-cari dengan tangannya masing-masing, sehingga saling membunuh. Ada yang yang membunuh bapaknya atau saudaranya, sedangkan ia dalam keadaan tidak mengetahuinya. 

Sebagian  ahli tafsir menafsirkan; bahwa orang-orang yang tidak menyembah anak sapi itu membunuh orang yang menyembahnya, dan apa pula yang mengartikan, mereka disuruh membunuh diri mereka masing-masing untuk bertaubat.

Mereka yang terbunuh dianggap gugur sebagai syuhada’, sedangkan orang-orang yang masih hidup diterima taubatnya. 

Taubat dengan cara bunuh diri massal atau membunuh orang yang menyembah berhala yang diperintahkan kepada Bangsa Bani Isroil ini dimaksudkan untuk  membersihkan  bibit-bibit kemusyrikan,  sehingga kelak dikemudian hari masyarakat ini diharapkan menjadi lebih bersih dan baik.

Jumlah yang menyembah berhala atau yang harus bertaubat diperkirakan mencapai 70 ribu orang, sedangkan jumlah Bani Israil saat itu sekitar 600 ribu orang.

Sampai di sini sangat terasa perbedaan membaca Alquran dengan membaca bacaan lainnya. Membaca Alquran kita seperti hidup di semua zaman. Menelusuri jejak peradaban anak manusia mulai sejak manusia pertama hingga cerita kehidupan ini tiada (kiamat). 

Sangat menakjubkan, Dua pertiga Al-Qur’an disajikan dalam bentuk kisah. Menurut para Ahli ada 35 Surat dalam Alquran yang berisi kisah dengan jumlah ayat tidak kurang dari 1600 ayat. Dengan komposisi seperti ini Alquran menjadi sangat menarik dibaca dan dipelajari, terutama oleh mereka yang benar-benar ingin menyelami kandungan maknanya. 

Tentu sangat baik apabila Budaya mengkhatamkan Alquran terus kita lestarikan di luar Romadhan hingga kelak kita semua tiada. 

Teruslah membaca, semuga Allah membimbing kita semua, Amin.


Posting Komentar untuk "MENGERIKAN, 70 RIBU ORANG TEWAS BUNUH DIRI"