Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

JEJAK RITUAL PESUGIHAN DI KOTA SURABAYA


Tumpukan duit orang Kaya

Sabdarianada. Id |Sebagai kota terbesar kedua setelah Ibu Kota Jakarta, Surabaya memang memiliki pesona besar yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Kota yang dijuluki Kota Pahlawan ini banyak menyimpan kekuatan Magis yang tidak hanya mampu membuat Takjub para pengunjungnya tapi juga membuatnya ketagihan untuk selalu mengunjunginya. 

Masuk kota ini kita akan disuguhi banyak hal, mulai dari pertunjukan Budaya, kesenian, Pendidikan, pusat-pusat perbelanjaan hingga wisata Religi yang akan selalu membuat dahaga para peziarahnya. Sebut saja misalnya Pusara Kanjeng Sunan Ampel. 

Merujuk data yang diterbitkan oleh Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya, jumlah Peziarah  yang berkunjung selama Januari–Juli 2019 mencapai 955.448 orang. Ini  meningkat dibanding tahun sebelumnya dalam periode yang sama, yakni 435.158 orang. Naik lebih dari dua kali lipat. 

Pengunjungnya pun tidak hanya berasal dari Jawa Timur. Di tahun 2019  tercatat ada 1.241 Peziarah luar negeri yang datang ke Ampel. Umumnya dari Malaysia, Polandia, Singapura, dan Tiongkok. Di luar masa Pandemi jumlah Peziarah dipastikan akan terus meningkat seiring semakin mudahkan masyarakat mengakses informasi dari berbagai belahan dunia. 

Dari Pusara Kanjeng Sunan Ampel sekitar 500 M kesebelah timur kita  akan memukan  Area pemakaman yang juga memiliki Aroma Magis luar biasa,  yaitu Pusara Sunan Buto Putih. Di area seluas 4000 M2  ini bersemanyam jasad Mulia Ki Ageng Sentono atau Sunan Buto Putih, ada yang menyebutnya Ki Ageng Brondong yang disebut-sebut  lebih sepuh dibandingkan Kanjeng Sunan Ampel. 

Ki Ageng Sentono juga diyakini sebagai Pembabat pertama wilayah Surabaya. Konon nama Surabaya sendiri diambil dari nama dua orang pembantu beliau yaitu SURO dan BOYO. Beliau adalah putra Mahkota Keraton Blambangan. Karena suatu hal dalam pengembaraannya ahirnya terdampar diperairan Surabaya.  

Selain Jasad Ki Ageng Sentono, di erea ini juga semayamkan jasad para petinggi Kerajaan. Seperti Sultan Maulana Mohammad Syaifuddin (Sultan Banten ke XVII-terakhir) yang wafat pada 3 Rajab 1318 H/11 November 1899. Makamnya persis bersebelahan dengan makam Ki Ageng Sentono. Juga makam Ki Ageng Pemanahan, Habib Muhammad bin Idrus Alhabsyi, Syeh Habib Ahmad Abdullah Bagaqih serta makam Pangeran Dangiran. 

Walaupun tidak seramai Pusara Kanjeng Sunan Ampel, pengunjung Pusara Sunan Batu putih penulis lihat lebih bervarian. Jika peziarah Pusara Kanjeng Sunan Ampel mayoritas berasal dari  kalangan para Santri,  pengunjung Pusara Sunan Batu putih terlihat barasal dari berbagai kalangan, terutama mereka yang sedang menguncar pangkat dan jabatan serta ingin hidup kaya berkemakmuran. 

Usut punya usut ternyata memang ada lho Ritual meraih pangkat dan Pesugihan yang bisa dilakukan di Pusara Sunan Batu Putih. Uniknya Ritual ini harus dilaksanakan menjadi satu Paket dengan Ritual di Pusara  Kanjeng Sunan Ampel. 

Pusara Kanjeng Sunan Batu Putih

Penulis pernah bertemu dengan H. JUMADI (nama samaran) yang Istiqomah mengamalkan Ritual tersebut. Dulu katanya dia Miskin papa. Setiap bulan dia nyekar ke Pusara Kanjeng Sunan Ampel dan Sunan Batu Putih, Alhamdulillah sekarang hidupnya sangat kaya Raya berkemakmuran. 

Ingin menyusul menjadi orang kaya seperti Pak H. Jumadi? Tidak ada salahnya anda mencoba Ritual di bawah ini. 


RITUAL PESUGIHAN DI PUSARA SUNAN AMPEL DAN SUNAN BATU PUTIHKAN

1. CARA MENGAMALKAN

Lakukan hari selasa pagi hingga batas Akhir malam Rabu jam 12 tengah malam. Anda bisa mengamalkan setiap minggu, atau setiap bulan atau kapan saja yang anda bisa, yang penting waktunya hari selasa pagi sampai jam 12 malam Rabu. 

2. TAWASUL SEBELUM MENGAMALKAN

     1. Kanjeng Nabi Muhammad, 

         Keluarga dan para Sahabat

         nya. 

     2. Syeh Ahmah Attijani, RA

     3.Kanjeng Sunan Ampel dan 

        Keluarganya

     4. Mba Sholeh Sonhaji, RA

     5. Mba Bolong, RA

     6. KI Ageng Sentono

     7.Sultan Maulana

        Muhammad Syafiuddin

     8.Habib Muhammad bin 

         Idrus Alhabsyi, RA

     9.Syeh Habib Ahmad

        Abdullah ba Faqih, RA

   10.Syeh Masduqi, RA

   11. Syeh Haji Badri Masduqi,

         RA

   12. Para Guru dan kedua orang

         Tua anda. 

3. AMALAN YANG DIBACA

Di Pusara Kanjeng Sunan Batu Putih : 

    1. Surat Yasin 4x

    2. Surat Al Waqiah 4x

    3. Sholawat Nariyah 11x


Di Pusara Kanjeng Sunan Ampel

    1. Surat Al Fatihah 200x

Selamat mencoba, hanya kepada Allah kita serahkan semua urusan. Semoga Allah membimbing kita, Amin. 

        


Posting Komentar untuk "JEJAK RITUAL PESUGIHAN DI KOTA SURABAYA"