Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sosialisasi Vaksin ; Bentuk Ikhtiar Pemerintah Mengurangi Penderita COVID-19

Sebagian Peserta
 Sosialisasi Vaksin Covid 19
 Yayasan Sabda Ria Nada
Kuntributor Lailatul Fajriyah*


Sabdarianada Id | Pada zaman di mana virus Corona menyebar diseluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran COVID-19. Namun, bagaimanapun upaya pemerintah, tak semua masyarakat mengikuti himbauan tersebut. Salah satu contohnya ialah melakukan vaksin, tak semua masyarakat benar-benar mengacuhkan himbauan dari pemerintah. 

Berbicara mengenai vaksin, karena banyaknya masyarakat yang belum sadar akan pentingnya vaksin. Pemerintah mencari solusi baru, supaya masyarakat tak meremehkan vaksin tersebut. pemerintah berusaha ke luar dari berita-berita negatif yang tersebar diberbagai media online maupun offline. Bahkan, pemerintah berusaha untuk membuktikan bahwa vaksin yang dilakukan dapat membantu masyarakat menjaga kekebalan tubuh. 

Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya vaksin ialah dengan mengadakan Sosialisasi tentang Vaksin. Sosialisasi ini sudah berjalan diberbagai daerah di Indonesia, salah satunya kabupaten Situbondo. Tepat pada hari Rabu, 25 Agustus 2021, aparat pemerintah setempat mengadakan sosialisasi vaksin yang diperuntukkan kepada santri dan remaja di Yayasan Sabda Ria Nada. Yang mana, ada tiga narasumber yang mengisi sosialisai tersebut yaitu, narasumber dari Komandan Rayon Militer, Kepolisian Sektor dan Pusat Kesehatan Masyarakat.

Dalam sosialisasi tersebut ada sekitar 40 orang peserta, yang mana 20 orang dari Wali Murid dan 20 orang dari siswa. Pelaksanaan sosialisasi dimulai dari jam 9.00 – 12.00 WIB di Masjid Abdurrahman Hamzah. 

Para peserta sangat antusias dengan adanya sosialisasi tersebut, hal ini dibuktikan dengan adanya berbagai pertanyaan dari peserta tentang Vaksin. Dalam salah satu penjelasan dari pihak Kapolsek yaitu H. Abdullah mengatakan bahwa, “vaksin untuk remaja dan santri sudah disediakan sebanyak 3500 vaksin gratis, khusus kabupaten Situbondo.”

Tak lupa pula Bapak Mustaqim sebagai perwakilan dari Danramil mengatakan bahwa, “tidak ada paksaan untuk masyarakat melakukan vaksin.” Sedangkan perwakilan dari Puskesmas mengatakan bahwa, “jika Anda sekalian, melakukan vaksin yang berbayar. Anda sekalian harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 450.000.” 

Begitulah perkataan dari ketiga narasumber yang mengisi sosialisasi vaksin di YPI Sabda Ria Nada.

Padahal, jika dilihat baik-baik pemerintah berusaha memberikan yang terbaik untuk masyarakatnya. Namun, nyinyiran para netizen lah yang membuat usaha dari pemerintah tidak berhasil 100%. 

Berbagai macam komentar negatif dilakukan oleh para netizen +62. Padahal, jika kita sebagai masyarakat benar-benar mengikuti himbauan dari pemerintah, negara tercinta kita ini bisa menjadi seperti negara lainnya. Yang mana, di luar sana sudah membebaskan pemakain masker dan kegiatan sehari-hari masyarakat berjalan seperti biasanya.

Tak ada lagi yang namanya lockdown, walaupun pemerintah luar negeri masih memblokir penerbangan dari beberapa negara termasuk Indonesia. Alasan pemerintah luar negeri memblokir penerbangan dari beberapa negara lain untuk masuk ke negaranya, karena masih banyaknya masyarakat yang dikatakan positif COVID-19 dai negara tersebut. 

Kita tak selalu bisa menyalahkan pemerintah dan mengatakan bahwa pemerintah tak memikirkan kehidupan rakyat.

Sebagai masyarakat Indonesia, kita juga harus melihat berbagai macam jerih payah yang dilakukan pemerintah untuk memberantas yang namanya coronavirus. Jangan salahkan pemerintah, jika PPKM diperpanjang dan banyak masyarakat yang penghasilannya menurun. 

Sebagai masyarakat yang bijaksana, kita harus melihat sekitar, apa sih yang membuat pemerintah memutuskan PPKM diperpanjang? Apa sih yang membuat pemerintah gencar melakukan sosialisasi vaksin? Dan apa sih yang membuat pemerintah menghimbau gerakan 5M Covid-19?

Semoga musibah besar ini segera berlalu, Amin

*Mahasiswi Ilmu Tafsir UIN Maliki Malang, Menjalani Paraktek Kerja Lapangan (PKL) di Pondok Pesantren Sabda Ria Nada. 

Posting Komentar untuk "Sosialisasi Vaksin ; Bentuk Ikhtiar Pemerintah Mengurangi Penderita COVID-19"