Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MUHARRAM IDUL YATAMA : HARI RAYA ANAK YATIM


Oleh Erwin Astutik

sabdarianada.Id | Menyantuni anak Yatim merupakan salah satu agenda umat Islam  setiap bulan Muharram. Kegiatan menyantuni anak Yatim biasanya dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram. Sehingga, tidak mengherankan apabila bulan Muharram disebut sebagai Idul Yatama, yaitu lebaran anak Yatim. 

Pernahkan kita berfikir, seistimewa apa bulan Muharram sehingga salah satu tanggalnya menjadi lebaran anak Yatim? Lalu, apakah harus menunggu bulan Muharram untuk menyantuni anak Yatim? Jika demikian, berarti kita hanya mempunyai kesempatan satu kali selama satu tahun untuk menyantuni anak Yatim? Sebelum melanjutkan pembahasan lebih jauh, alangkah lebih baik kita mengetahui terlebih dahulu apa itu bulan Muharram.

Bulan Muharram adalah bulan pertama pada tahun Hijriah. Di Bulan Juni tahun 2023 M ini, kita telah berada di tahun 1445 M. Disamping itu, bulan Muharram juga merupakan salah satu bulan mulia diantara dua belas bulan lainnya. Bahkan, kemuliaan bulan Muharram tercantum dalam sebuah hadits bersamaan dengan bulan mulia lainnya, yaitu Bulan Dzulqadah, Dzulhijjah dan Rajab. Rasulullah SAW bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya:

”Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Syaban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Agama Islam  menaruh perhatian terhadap golongan manusia yang umumnya lemah dan membutuhkan bantuan sesama. Salah satunya, anak Yatim dan Dhuafa.  Momentum menyantuni anak Yatim di bulan Muharram tentunya bukan tanpa alasan. dalam kitab karya Abu Laits As Samarqandi (w. 373 H)  dengan judul Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-I wal Mursalin disebutkan bahwa, Baginda Rosulullah  SAW bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً

Artinya: 

“Barang Siapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada. Dan barangsiapa mengusap kepala anak Yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya”.

Dalam makna secara luas, mengusap kepala anak Yatim dapat diartikan sebagai sifat lemah lembut dan menunjukkan kasih sayang kepada anak Yatim. Dengan cara memperlakukan dengan baik atau bahkan memberikan santunan kepadanya.

Rosulullah  SAW digambarkan sebagai sosok yang menyayangi anak Yatim. Biasanya, pada bulan Muharram, Rosulullah  SAW senantiasa menghidangkan jamuan untuk anak Yatim. Disamping itu, beliau juga gemar bersedekah kepada keluarganya. Sehingga, bukan hanya anak Yatim yang merasakan kebahagiaan dari uluran tangan Rosulullah  SAW, namun keluarga beliau juga merasakan kebahagiaan di bulan Muharram.

Amal kebaikan Rosulullah  SAW, dengan bersedekah dan menyantuni anak Yatim di bulan Muharram diibaratkan sebagai pembuka keberkahan hingga satu tahun penuh. 

Sejalan dengan rutinitas kebaikan Rosulullah  SAW pada bulan Muharram dan sebagai wujud mengikuti sunnah Rosulullah  SAW. Pondok Pesantren Sabda Ria Nada bekerja sama dengan LAZ (Lembaga Amil Zakat) Sidogiri melaksanakan santunan anak Yatim dan Dhuafa pada hari Sabtu, 29 Juli 2023 M/11 Muharram 1445 H di halaman Pondok Pesantren Sabda Ria Nada dengan tema “Bahagia Muharram, Cinta Yatim dan Dhuafa”. 

Adapun rangkaian acara santunan anak Yatim di Pondok Pesantren Sabda Ria Nada, yaitu 

Khotmil Quran bersama Ftass, pukul 08:00 WIB 

Pawai taaruf bersama anak Yatim dan Dhuafa, pukul 15:30 WIB

Malam pembagian santunan, pukul 18:00 WIB

Pada momentum bahagia ini, Pondok Pesantren Sabda Ria Nada bersama LAZ Sidogiri memberikan santunan kepada 150 anak Yatim dan Dhuafa. Santunan tersebut juga datang dari simpatisan, wali murid dan masyarakat Sumbermalang. 

Acara pemberian santunan anak Yatim dan Dhuafa yang bertepatan pada sabtu malam juga dimeriahkan oleh Majelis Sholawat Al-Waly dan dihadiri oleh K.H Syamsul Arifin Abdullah serta K.H Hasan As Syadili.

Dalam santunan anak Yatim tersebut, Bapak Ahmad Muhlisin, S.P.,M.M selaku Anggota DPRD Kabupaten Situbondo, sekaligus bagian dari keluarga besar Pondok Pesantren Sabda Ria Nada, ditunjuk mewakili pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Sabda Ria Nada, yaitu K.H Hasbiallah, S.Ag untuk memberikan sambutan.

Dalam sambutannya, Bapak Ahmad Muhlisin, S.P.,M.M menyampaikan bahwa, anak Yatim dalam arti biologis memiliki makna seorang anak yang tidak memiliki orang tua laki-laki (meninggal). Namun dalam sudut pandang sosial, anak Yatim dapat diartikan sebagai seorang anak yang kehilangan atau putus haknya sebagai anak dapat dimaknai sebagai anak Yatim. 

Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna dengan menganugerahkan akal dan fikiran yang tidak dimiliki makhluk lainnya. Sehingga, memungkinkan manusia untuk selalu berfikir dan memaknai sesuatu dari berbagai sudut pandang. 

Bapak Ahmad Muhlisin, S.P.,M.M juga menambahkan, salah satu contoh makna Yatim dalam arti luas misalnya, seorang kepala negara, pemerintah atau pemangku jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan seperti di Indonesia, apabila tidak memberikan hak rakyatnya, seperti para petani, maka petani tersebut dapat dikatakan petani yang Yatim. Dari pernyataan inilah, seolah kita menemukan sudut pandang yang berbeda mengenai anak Yatim.

 Jika tahun lalu, kita mengetahui anak Yatim hanya sebatas seorang anak yang tidak memiliki orang tua, maka di tahun baru hijriah ini, kita menemukan perspektif baru, bahwa setiap orang yang kehilangan hak-haknya dapat dikatakan Yatim. Bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kita akan kembali disadarkan, untuk berfikir dengan seksama, memilih seorang pemimpin yang adil, bukan yang dzolim. Agar dapat amanah dalam memberikan hak-hak para rakyatnya.

Mengetahui istimewanya anak Yatim pada bulan Muharram, bagaimanakah kedudukan anak Yatim dalam Islam ?

Al-quran dianugerahkan ALLAH SWT kepada umat Islam  agar dijadikan berbagai sumber acuan atau rujukan dalam menjalani kehidupan. Salah satunya dalam hal berbuat baik kepada sesama, khususnya anak Yatim. Perbuatan baik tersebut, merupakan bagian dari bentuk ibadah. Sehingga, Allah SWT sangat menganjurkan hambanya untuk berbuat baik kepada anak Yatim dan Dhuafa, sebagaimana tercantum dalam ayat Al-quran berikut ini.

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا وَبِذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْيَتَٰمَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْجَارِ ذِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْجَارِ ٱلْجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلْجَنۢبِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: 

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak Yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa: 36)

Ayat diatas, mengajak umat Islam  untuk senantiasa berbuat baik terhadap sesama, termasuk anak Yatim. Salah satu perbuatan baik terhadap anak Yatim, dapat berupa meringankan kesulitan yang dialaminya dengan cara memberikan simpati dan empati, baik dari segi pendidikan, tempat tinggal, ekonomi dll.

عَنْ سَهْلٍ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا ، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا

Artinya: 

“Dari Sahl bin Saad RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Saya dan orang yang memelihara anak Yatim itu dalam surga seperti ini. Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta merenggangkan keduanya.”

Atas izin Allah SWT, Rosulullah  SAW menjanjikan surga bagi setiap orang muslim yang menyantuni anak Yatim. Beliau menggambarkan, kedudukan orang yang menyantuni anak Yatim di surga laksana jari telunjuk dan jari tengah yang saling berdekatan. 

Analogi tersebut diperjelas oleh Ibnu Hajar Al-Asqalanty Rahimahullah “Isyarat jari telunjuk dan jari tengah cukup untuk menegaskan posisi bagi seseorang yang menyantuni anak Yatim yang berdekatan dengan kedudukan Rosulullah  SAW di surga. Karena secara umum, tidak ada jari yang memisahkan antara jari telunjuk dan jari tengah. 

Menyayangi anak Yatim dan Dhuafa, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT dan anjuran dari Rosulullah SAW dapat dilakukan dengan berbagai cara. Bagi kita umat Islam yang saat ini belum mampu memberikan santunan berupa materi maupun barang, dapat memberikan kasih sayang kepada mereka dengan cara memperlakukan anak Yatim atau Dhuafa dengan baik, tidak menghardik, menghindari perbuatan dzolim dan mencegah berbuat sewenang-wenang terhadap mereka.

Tahun ini, merupakan tahun ke-2 LAZ Sidogiri bekerjasama dengan Pondok Pesantren Sabda Ria Nada memberikan santunan kepada anak Yatim dan Dhuafa. Semoga, dengan dilaksanakannya santunan tersebut, semakin meningkatkan kepedulian kita terhadap anak Yatim dan Dhuafa, serta semakin memompa, semangat umat Islam khususnya, untuk berlomba-lomba menebar kebaikan kepada sesama. 

Beberapa hadis dan ayat al-qurán diatas, tidak menyebutkan secara spesifik menyantuni anak Yatim diwajibkan tanggal 10 Muharram. Karena, memberikan santunan kepada anak Yatim ataupun Dhuafa tidak ada batasan waktunya, namun apabila dilaksanakan pada bulan mulia seperti Muharram insya allah lebih berkah bukan?


Sumber Rujukan:

NU Online. 2022. Inilah Kemuliaan Bulan Muharram. www.nu.or.id

Universitas Islam An Nur Lampung. 2023. Larangan Menghardik Anak Yatim. an-nur.ac.id

Yatim Mandiri. 2023. Keutamaan Sedekah Yatim Di Bulan Muharram, Yuk Amalkan. yatimmandiri.org

Rahmatan lil alamin. 2022. Empat Ayat dalam Al-quran Tentang Menyantuni Anak Yatim. Rahmatanlilalamin.or.id

Posting Komentar untuk "MUHARRAM IDUL YATAMA : HARI RAYA ANAK YATIM"