Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

APA YANG BERBEDA PADA MAULID NABI DI SABDA RIA NADA TAHUN INI?




Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menggema di seluruh pelosok Negeri. Berbagai konsep acara dan hidangan lezat turut melengkapi. Mirisnya, segerintilan orang masih gemar mempertanyakan “Kelahiran Nabi kok dirayakan!”, “Orang Arab saja tidak memperingati Maulid!”, emang ada dalilnya?.

Begitulah cuitan Netizen hampir diseluruh platform sosial media. Realitanya, hal tersebut tidak lantas memudarkan antusiasme mayoritas umat Islam dalam mengekspresikan rasa cintanya yang direalisasikan pada peringatan kelahiran Nabi.

Menurut Habib Husein bin Ja'far Al Hadar, S.Fil.I., M.Ag. atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habib Ja’far, “Tidak butuh dalil untuk mencintai, karena mencintai adalah suasana hati dan hati merupakan tetesan ruh tuhan. Jika cinta itu butuh dalil, maka Allah SWT tidak akan mencintai manusia”. Kita saat ini dan bahkan manusia-manusia terdahulu masih gemar berbuat dosa, amal ibadah mana yang ingin dibanggakan untuk masuk surga?

“Begitupula Nabi Muhammad SAW yang tidak butuh dalil untuk mencintai umatnya. Bahkan, jikalau pun ada, seharusnya bukan mencintai, namun membenci. Lantaran Nabi sudah mengajak kita dari kegelapan menuju cahaya. Namun sayangnya kita masih belum setia pada jalannya” (Habib Ja’far)

Berbagai ekspresi rasa cinta pada sang Baginda Nabi turut mewarnai keberagaman yang ada di bumi Nusantara. Begitu Pula Pondok Pesantren Sabda Ria Nada Sumbermalang turut mengekspresikan rasa cintanya pada Nabi Muhammad SAW melalui peringatan Maulid pada hari Kamis, 24 Oktober 2024, pukul 07:00 WIB.

Acara tersebut dimeriahkan oleh Majelis Sholawat Alwaly dan Sabrina Albanjari. Adapun susunan acara Maulid Nabi tersebut meliputi:

1. Haul (Yasin dan Tahlil)
2. Santunan anak yatim
3. Maulid Nabi dan hari santri

4. Ngaji bersama K.H Syamsul Arifin Abdullah (Khodim Majelis Al Waly Kraksaan Probolinggo) dan K.H Sibaweh (Alas Sumur Paiton Probolinggo).

Tidak lupa, peringatan Maulid Nabi tahun ini juga dihadiri oleh seluruh pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan wali murid dari PAUD, RA, MI, MTs, MA dan SMK Sabda Ria Nada.

Maulid tahun ini mengusung tema “Berkah Maulid, Gema Hari Santri dan Santunan Anak Yatim”. Uniknya tema tersebut mengusung tiga momentum dalam satu acara. Pernahkah terbesit, betapa bahagianya Nabi melihat umatnya memperingati hari kelahiran beliau, bertepatan dengan momentum peringatan hari santri dengan mengundang para anak yatim untuk berbagi kebahagiaan?

Nabi Muhammad SAW yang tumbuh sebagai seorang yatim piatu tentunya juga sangat memahami keadaan dan perasaan anak yatim. Sehingga, dalam salah satu hadisnya beliau menyebutkan bahwa jarak antara beliau dengan orang yang memuliakan anak yatim mengisyaratkan antara jari telunjuk dan jari tengah.

Disamping itu, Allah SWT juga mengabadikan perhatian khususnya kepada anak yatim dalam Al-qur’an Surah Al-Baqarah ayat 220, berikut ini:


فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ

Artinya: “Tentang dunia dan akhirat. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad SAW) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik.” Jika kamu mempergauli mereka, mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.

Ayat ini menjelaskan untuk selalu memberikan perhatian kepada anak yatim, karena keterkaitan dengan dunia dan akhirat. Ayat ini juga menjadi sebuah renungan untuk umat Muslim agar tidak hanya memikirkan perkara duniawi saja, tetapi juga ukhrawi, termasuk menolong anak yatim. Jika hanya mementingkan perkara dunia, maka kemungkinan membantu mereka tidak akan terlaksana. Namun, jika akhirat juga menjadi tujuan, maka anak yatim pun akan ikut terpikirkan keadaannya.(Quraish Shihab. Tafsir Al-Misbah Juz 1:471).

Al-qur’an memberikan perhatian khusus terhadap anak yatim. Tercermin dari sejumlah ayat dalam Al-qur’an yang memperjuangkan kemaslahatan dan memberikan perlindungan kepada mereka. Sebab, adanya potensi kerentanan sosial dan psikis bagi anak yang kehilangan salah satu atau kedua-duanya. Karena tidak sama dengan anak yang memiliki orang tua lengkap pada umumnya.

Konsep peringatan Maulid Nabi di Pondok Pesantren Sabda Ria Nada dari awal sampai selesai acara dengan menyatukan tiga momentum sekaligus selaras dengan 3 hal utama dalam peringatan Maulid, menurut Habib Ja’far diantaranya, yaitu:

1. Pembacaan sejarah Nabi Muhammad SAW, salah satunya simtudduror dan barzanji yang berkisah tentang Nabi Muhammad SAW.
2. Pembacaan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
3. Berisi silaturahmi antar umat Islam.

Habib Ja’far juga menambahkan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dilakukan dengan berbagai ekspresi asalkan tidak berlebihan, hingga menerabas dasar dalam Islam dan adab-adab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Jangan sampai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dicoreng oleh ekspresi sholawat yang berlebihan dengan tidak mengedepankan akhlak.

Imam Ibnu al-Mubarak, menyebutkan:

نَحْـنُ إِلَى قَلِيْــلٍ مِــنَ اْلأَدَبِ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ اْلعِلْمِ

Artinya: “Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit dibanding ilmu (meskipun) banyak.” (Syekh Syatha Dimyathi al-Bakri, Kifâyah al-Atqiyâ wa Minhâj al-Ashfiyâ, Dar el-Kutub al-‘Ilmiyah, h. 262).

Betapa utamanya adab dibandingkan dengan ilmu. Sebanyak apapun ilmu yang kita miliki, seharusnya tidak lantas mengenyampingkan adab. Baik adab terhadap orang tua, guru, teman sebaya ataupun tetangga. Ilmu dan selembar ijazah tidak dapat membeli adab dan akhlak. Karena, keduanya merupakan bentuk pembiasaan, tidak dibentuk secara instan dari bangku sekolah, perkuliahan ataupun majelisan.

Penulis: Erwin Astutik



Sumber Rujukan:

NU Online Jateng. 2024. “Dalil Al-qur’an dan Hadis Membahagiakan Anak Yatim”. https://jateng.nu.or.id/keislaman/dalil-al-quran-dan-hadis-membahagiakan-anak-yatim-X7wHl

Nurhakim, Amien. 2020. “Mengenal Kitab Ta’lim al-Muta’allim, Panduan Etika Mencari Ilmu”. https://www.nu.or.id/pustaka/mengenal-kitab-ta-lim-al-muta-allim-panduan-etika-mencari-ilmu-Lp0jc

Jeda Nulis (Habib Husein Ja’far). 2024. “Maulid”. https://youtu.be/fLxr80nxZTk?feature=shared

Posting Komentar untuk "APA YANG BERBEDA PADA MAULID NABI DI SABDA RIA NADA TAHUN INI?"