ADA APA DENGAN DIRIKU..?, Antara Fakta dan Halusinasi
Penulis Hasbiallah |
Sabdarianada.Id| Entahlah, saya mesti bangga atau harus prihatin, peristiwa ini walaupun tidak sering tapi sudah berulang kali terjadi. Saya menampakkan diri di hadapan seseorang, padahal secara sadar saya tidak sedang berada di tempat tersebut.
Yang paling anyar kemaren, Rabu 30 Oktober 2024, sehabis Sholat Ashar ada seseorang datang tergopoh2 sambil nengteng kresek hitam besar berisi tembakau plus salam tempel yang tidak perlu saya ceritakan isinya, eee malu.
Dia bilang, bapaknya yang sedang sakit akibat jatuh saat nyabit cerita, kalau saya sekitar jam 10 pagi datang kerumahnya dan duduk persis disebelahnya. Kepada bapak itu katanya saya bilang, "pak empean tak usa bingung, soro pak Sindi (nama samaran anaknya) ngalak aeng kabengkoh" (pak sampean ndak usah bingung, suruh pak Sindi kerumah ambil air)". Selesai bicara begitu katanya, bapak itu menoleh, tiba-tiba saya sudah menghilang. Wuiiiih, serem ngak...! kayak di film-film horor.
Jujur di hari tersebut saya tidak kemana-mana. Paginya ngasih pakan kambing dan sapi, selebihnya hanya keluar-masuk rumah sambil sesekali namani sibungsu yang sedang kena roteng, semacam cacar air yang tumbuh dibeberapa bagian tubuhnya. Saya juga tidak sedang memikirkan bapak itu, bahkan kabar bahwa beliau sakit baru saya dengar ketika anaknya kerumah.
Kenapa tiba-tiba saya nongol di rumah itu ? Apakah ini hanya Halusinasi bapak itu, atau wadag saya yang terlampau kotor, sehingga sebagian jiwa saya terdesak keluar tanpa saya sadari..?, entahlah.
Dari HALUSINASI, DELUSI, hingga ASTRAL PROJECTION
Secara medis kondisi yang dialami bapak tadi bisa disebut sebagai HALUSINASI dan DELUSI. Halusinasi adalah gangguan presepsi yang membuat sesorang merasa mendengar, melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Sedangkan delusi adalah kondisi dimana seseorang tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak. seperti menganggap apa yang dialami , di lihat dan didengar benar-benar terjadi dan meyakinkan orang bahwa itu fakta.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh gangguan mental bahkan sampai penyakit fisik, seperti demam tinggi, stroke, epilepsi, tumor otak. Bisa juga akibat efek samping obat-obatan dan penyalagunaan alkohol dan obat-obat terlarang lainnya.
Sangat mungkin akibat rasa sakit yang dialami, bapak itu berusaha menghadirkan seseorang di alam bawah sadarnya yang dianggap bisa menghilangkan atau paling tidak bisa mengurangi rasa sakitnya. Disayangkan sekali yang dihadirkan hanya saya, mahluq lemah yang tidak punya kemampuan apa-apa. Seandainya yang dihadirkan itu Allah yang menjadi sumber kesembuhan atau Rosullullah yang menjadi jalan kesembuhan, maka rasa sakit itu bukan hanya hilang, akan tetapi juga akan membawanya ketingkat Ma'rifat tertentu yang akan membuatnya bahagia di dunia dan Akhirat.
Kemungkinan lain jika bukan Halusinasi dan Delusi adalah Astral Projection. Bedanya dalam kasus ini, jika Halusinasi dan Delusi penyebab utamanya bersumber dari bapak yang sedang sakit tadi, jika Astral Projection penyebabnya adalah saya sendiri yang suka usil gentayangan ke alam bawah sadar orang lain.
Astral Projection adalah Fenomena keluarnya roh dari tubuh. Astral Projection dipercaya oleh seagian masyarakat sebagai perjalanan astral atau gaib ke dunia lain. Namun, belum ada bukti ilmiah yang dapat mendukung bahwa kesadaran seseorang benar-benar bisa berpindah ke luar
Beberapa hal yang diduga bisa membuat seseorang mengalami astral projection, yaitu:
• Kurang tidur atau kelelahan
• Konsumsi obat atau senyawa tertentu
• Gangguan sensorik, misalnya cedera kepala
• Hilang kesadaran
Sampai dibagian ini saya dibuatnya merinding, pasalnya menurut Imam al Ghazali walaupun wujud fisik kita berupa manusia yang cantik, ganteng, gagah, rapih dan lain sebagainya, akan tetapi wujud Roh kita bisa jadi berbeda, bergantung kwalitas diri dan pribadi masing-masing. Ada Roh yang berwujud ular, monyet, anjing, kala jengking atau bahkan binatang lain yang lebih menjijikkan, adoo palang pas.
Masih menurut Imam Alghazali Roh manusia dibentuk oleh apa yang ia sembah, ia perjuangkan dan yang ia kejar. Jika yang menguasai Roh kita adalah nafsu-nafsu binatang, maka seperti itu pula wujud Roh kita, jika yang mengusainya adalah nafsu Syaithani, maka seperti itu pula bentuk Roh kita.Dan jika yang menguasai ruh kita adalah Allah, maka ruh kita pun akan menyerap asma-Nya, menikmati cahaya-Nya, memancarkan kebaikan-kebaikan-Nya.
Kata Sembah di sini tentu bukan Menyembah dalam arti Fisik. Bisa jadi ada orang sudah mengerjakan Sholat dan melakukan amal Sholih, merasa telah menyembah dan mengabdi kepada Allah, padahal hati dan Rohnya menyembah yang lain, menyembah materi, menyembah jabatan dan hawa nafsu.
Dalam kondisi seperti ini tetap saja Rohnya berlumuran noda, walaupun secara fisik telah melakukan Sholat, mengamalkan dzikir, sudah Sholeh sudah banyak berbuat kebajikan dan lain sebagainya.
Sulit dibayangkan, betapa takutnya bapak itu jika ternyata penampakan Roh saya berwujud binatang yang mengerikan, lebih menyeramkan lagi jika sampai menduga-duga saya adalah penganut ilmu pesugihan atau praktek-praktek Sihir tertentu.
Sungguhpun penampakan Roh saya baik misalnya, berbaju putih lengkap dengan jubah dan surban, bercahaya, tetap saja akibatnya kurang baik. Bagaimana jika misalnya bapak itu sampai menduga saya adalah Waliyullah baru yang sedang melakukan pencitraan..? Waah tak bahaya tah..!
Jika ini sampai terjadi, pasti akan melahirkan kultus individu yang berlebihan, lebih berbahaya lagi jika sampai menyeretnya kepada prilaku syirik karena telah beranggapan ada tuhan-tuhan kecil di samping Allah, SWT.
Nampaknya Ketulusan dan kemurnian niat sangat diperlukan dalam melakukan banyak hal. Selain itu kita harus rajin-rajin memberikan Roh kita nutrisi yang baik. Alqur'an disebut-sebut oleh para Ulama' sebagai Roh kedua yang bisa memberikan Nutrisi kepada Roh pertama.
يَٰٓأَيَّتُهَا ٱلنَّفْسُ ٱلْمُطْمَئِنَّةُ
ٱرْجِعِىٓ إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً
"Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang Ridha dan diridhai (Al Fajr 27-28)
Hanya kepada Allah kita kembalikan semua urusan, semoga Allah selalu membimbing kita dan menghapus dosa dan noda-noda kita, Amin.
--------------
Sumber Bacaaan
1. https : //limawaktu.id 7 Desember2017
2. Ibnul qoyyim al jauziyah, Ar Roh tarjemah Bhs.Indonesia, Insan Kamil 2024
3. Agus Musthafa, Ma'rifat di Padang Arofah, padma Press tanpa tahun
Wiiiii, menyalaaaa ayandaaa❤️🔥
BalasHapusHahahay ajer maelang
Hapus