Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERITA DUKA DI PAGI BUTA

Tahlil hari pertama
di Masjid Abd.Hamzah Sabda Ria Nada

sabdarianada.id |Terasa  berat saya menyelesaikan tulisan ini. Artikel ini seperti dipesan langsung oleh Almarhumah Bunda Aura Sutitik, S.pd. Jelas sekali Almarhumah  tadi malam datang dalam mimpi saya mempertanyakan tulisan yang saya share kemaren,  karena gambar dan isinya tidak sesuai. Saya jawab bahwa foto dalam artikel tersebut hanyalah pemanis. 

Benar sekali artikel yang saya share kemaren memang tulisan lama, saya sadur dari berbagai riwayat Shohih prihal Sayyidah Aisyah yang menjanda di usia muda. Foto yang saya pasang juga foto Almarhumah bersama guru-guru yang lain. 

Inilah salah satu rahasia kematian. Kita hanya terpisah jasad,  namun rohani kita masih sering bersinggungan walaupun keberadaannya jarang kita sadari. Kematian selalu menjadi mesteri bagi kita yang belum terbukakan mata hati. Bagi mereka yang sudah tercerahkan, kematian sangat terang-benderang, bahkan lebih jelas dibanding mihat dirinya sendiri.

Karena itu ketika Nabi ditanya Oleh salah seorang Sahabat, "Siapakah diantara kami yang paling cerdas menurutmu ya Rasul.?" Nabi menjawab, 

اكثرهم للموت ذاكرا  و اشدهم له استعدادا الئك الاكياس ذهبوا بشرف الدنيا وكرامة الاخرة

"Orang yang paling cerdas diantara kalian adalah orang yang paling banyak mengingat mati dan paling giat mempersiapkan diri menuju kematian. Mereka pergi meninggalkan kemegaan dunia untuk meraih kemuliaan Akhirat. (HR. Thobrani)

Dzikrul Maut atau ingat mati adalah bagian penting yang mesti harus ada dalam Kurikulum pendewasaan diri. " Cukuplah Kematian sebagai Nasehat", begitulah Sabda Nabi. Dengan mengingat mati seseorang bisa secara mandiri menasehati dirinya tanpa selalu harus menjadi sasaran Nasehat orang lain. 

Menurut Syeh Mohammad Al Kardy, orang yang mampu mengingat mati akan mendapatkan tiga keutamaan. 1). Tidak menunda-nunda Taubat 2). Ikhlas menerima(qanaah) setiap pemberian Allah 3).selalu giat dalam melakukan Ibadah.

Sebaliknya orang yang tidak mampu mengingat kematian, akan didera 3 macam petaka. 1) menunda-nunda Taubat 2) sulit menjadi puas 3) malas beribadah.

Suatu ketika Sayyidah Aisyah bertanya, "Siapakah orang-orang yang akan dikumpulkan dengan orang-,orang yang Mati Syahid ya Rasul..?", Rasulullah menjawab, " orang-orang yang mengingat mati sehari semalam dua puluh kali".

Pada saat yang lain ada seorang Perempuan menemui Siti Aisyah, mengadukan keadaan hatinya yang keras dan membatu. Dia merasa sangat sulit sekali menerima kebenaran dan Nasehat. Kemudian Siti Aisyah memberikan Resep, "Sering-seringlah mengingat kematian, maka hatimu pasti lunak".

Banyak cara telah dicontohkan Nabi agar kita bisa mengingat mati. Seperti membesuk orang sakit, Ta'ziyah, Tajhizul janazah, Ziarah Kubur serta bergaul  dengan masyarakat lapisan bawah. 

Pendidikan berharga ini kemaren Allah  paparkan dengan sangat gamblang kepada keluarga Sabda Ria Nada. Rabu, 13 Nopember 2024,  pagi-pagi buta sekali sudah tersiar kabar Bunda AURA SUTITIK guru Kelas 1 MI. Sabda Ria Nada telah berpulang dalam usia yang masih terbilang sangat muda 33 tahun (1991-2024). 

Walaupun tidak seberat derita yang dialami oleh Rosulullah pasca Wafatnya Sayyidah Khodijah dan Pamanda Abu Tholib, kepergian Bunda Aura diakui telah menyisakan luka yang mendalam khususnya bagi keluarga dan seluruh civitas Sabda Ria Nada.

Kesedihan bukanlah  aib, ia merupakan karunia Allah yang dianugerahkan kepada setiap manusia sebagai suatu Fitrah. Tatkala manusia ditinggalkan orang- orang terdekatnya sudah barang tentu kesedihan akan menyeruak, itu hal alami. 

Yang mungkin keliru adalah jika ada orang yang berlarut-larut dalam kesedihan. Ini menunjukan, seakan- akan dia tidak ikhlas dan ridha dengan ketetapan yang telah Allah buat. 

Bunda Aura sudah tiada kita semua harus mengikhlaskannya.Kini Arwahnya telah disambut dengan upacara kebesaran oleh Malaikat Rahmat sebegai imbalan dari seluruh amal dan jerih payahnya menjadi salah satu pilar penting dalam hidup dan gerak Sabda Ria Nada

Pesan terahir untuk sang suami,
dibuat sehari sebelum berpulang 
Sumber Story Almh Selasa, 12 Nopember
2024 Jam 14.01

Bunda Aura sudah pergi meninggalkan 2 orang anak yang belum mandiri (Aura kls Vii MTs dan Alif usia Paud) jasadnya kini terbaring tenang berdampingan dengan jasad kakek-neneknya bapak dan ibu hajjah Arnawa di area pemakaman keluarga Dusun Sumoga Desa Kalirejo. 

Pengurusan janazahnya dihadiri oleh seluruh keluarga, kerabat, tetangga dan teman sekerja serta sebagian siswa Sabda Ria Nada. Mulai dari memandikan, mensholati hingga upacara pemakaman ditangani langsung oleh ketua Yayasan Sabda Ria Nada H.Hasbiallah, S.Ag.

"Kepergian Bunda Aura menjadi nasehat buat kita semua, bahwa kematian tidak menunggu tua, kematian tidak menunggu sakit, kematian hanya menunggu waktu", begitu pesan Ketua Yayasan Sabda Ria Nada dalam sambutannya sesaat sesudah acara pemakaman. 

Selamat jalan bunda Aura, hanya ini yang bisa saya lakukan untuk mengenang bunda. Saya pastikan, Jariyah bunda akan terus merekah seiring dengan semakin bertumbuhnya Sabda Ria Nada  menyongsong Indonesia emas tahun 2045. 

Semoga Allah membimbing dan mengampuni kita semua, Amin

Pewarta, Hasbiallah

----------------- 
Sumber bacaan
1. Tanwirul qulub, syeh Mohammad Amin al Kardi, tanpa tahun
2. Tarjemah Arroh, Ibnol qoyyim al Jauziyah, Cendikia Jakarta, 2024



2 komentar untuk " BERITA DUKA DI PAGI BUTA"