JANGAN PADAMKAN APIMU, LP3 X Pondok Pesantren Sabda Ria Nada

Api Unggun Lp3 ke X Sabda Ria Nada

Sabdarianada.Id | Bukan Pramuka namanya jika tanpa kehadiran Api Unggun. Pramuka dan Api Unggun layaknya laki bini yang sudah tidak bisa dipisahkan. Di mana ada Pramuka di situ pasti ada Api Unggun. Begitu juga sebaliknya, setiap kali ada Api Unggun, tidak jauh dari tempat Api itu berada pasti ada kegiatan Pramuka. Apalagi jika kegiatan Pramuka itu dipusatkan di daerah Pegunungan, kehadirannya bukan sekedar Afdhol, tetapi menjadi WAJIB ADA dengan fungsi yang juga ganda, sebagai PEMANIS ACARA dan PENGHANGAT SUASANA

Satu hal yang jarang disadari, ketika sesuatu apapun bentuknya dianggap harus selalu ada, maka sesuatu itu akan betul-betul mengada dan memiliki Jiwa. Contoh yang paling sederhana adalah seorang perokok, ia akan sangat kebingungan sekali jika pada saat-saat tertentu tidak ada rokok disampingnya. Ini  bukan hanya sekedar persoalan kecanduan, lebih dari sekedar itu jiwa rokok sudah sangat menyatu dengan dirinya, sehingga menjadi sangat sulit sekali dipisahkan. Terlebih lagi benda-benda lain yang memang sudah diyakini memiliki kekuatan Magis seperti keris, Sesajen, Api, keminyan dan benda lain yang biasanya dijadikan pelengkap Ritual-ritual tertentu. 

Di dalam Alquran Allah menyebut-nyebut nama Pemuda Musa yang dalam perjalanan spritualnya sampai di suatu titik yang membingungkan. Alam serasa gelap disertai badai gurun yang mengerikan. Tiba-tiba Nabi Musa melihat semburat cahaya Api di kejauhan. Nabi Musa berkata kepada Istrinya : 

اِذْ رَاٰ نَارًا فَقَالَ لِاَهْلِهِ امْكُثُوْٓا اِنِّيْٓ اٰنَسْتُ نَارًا لَّعَلِّيْٓ اٰتِيْكُمْ مِّنْهَا بِقَبَسٍ اَوْ اَجِدُ عَلَى النَّارِ هُدًى

Ketika dia (Musa) melihat api, lalu dia berkata kepada keluarganya, “Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit nyala api kepadamu atau aku akan mendapat petunjuk di tempat api itu.”  [ Thoha: 10 ]

Ternyata benar, ditempat Api itu berada,  Nabi Musa mendapatkan Petunjuk dan Mu'jizat dari Allah yang dengan Mu'jizat itu pula Nabi Musa mampu menumbangkan Tirani Fir'aun yang berkuasa selama kurang lebih  2.500 tahun. 

Alqur'an juga menyebut-nyebut Api Namrud yang digunakan membakar Nabi Ibrohim dengan tuduhan telah menghancurkan patung-patung sembahannya. 

قَالُوْا حَرِّقُوْهُ وَانْصُرُوْٓا اٰلِهَتَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ فٰعِلِيْن

Mereka berkata, “Bakarlah dia (Ibrahim) dan bantulah tuhan-tuhan kamu jika kamu benar-benar hendak berbuat.” [ Al anbiya 68 ]

Dengan ketulusan dan  pertolongan Allah Nabi Ibrohim selamat. Tidak sedikitpun Api Namrud melukai Nabi Ibrohim

قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَۙ 

(Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!” [ Al anbiya 69 ] 

Api Nabi Musa dan Api Namrud itu tadi malam Sabtu, 2 Nopember 2024 jam 20.30  meyala perkasa di Halaman Pondok Pesantren Sabda Ria Nada, dikelilingi oleh 300 lebih peserta dan pengunjung Upacara Penyulutan Api Unggun  LP3 (lomba Perkemahan Putra-putri) ke 10 yang berlangsung mulai Jumat, 1 Nopember dan akan berahir pada hari ini Ahad 3 Nopember 2024. 

Tentunya Api itu bukan untuk disembah dan dipuja-puja. Api hanyalah simbol semangat muda peserta Lp3 yang menggelora. Api juga bukan untuk dimiliki, sebagaimana Nabi Musa yang menjadikan api hanya sebagai titik awal agar gerak spritual dan perjuanganya selalu dinamis dan terarah. Sebesar apapun Api Namrud ternyata tidak mampu membakar ketulusan Nabi Ibrohim. 

Kecerdasan Nabi Musa dan ketulusan Nabi Ibrohim inilah yang harus dimiliki oleh seluruh peserta Lp3. Cerdas dan Tulus dalam berfikir, cerdas dan tulus dalam bertindak, berbuat dan mengabdi, sejalan dengan bunyi Dasa Darma Pramuka ke 10, Suci dalam Pikiran, Perkataan dan Perbuatan.

Namun demikian, Jangan Kau Padamkan Apimu, karena Apimu adalah Apiku juga.

Selamat untuk para Panitia, Guru,  Pendamping, Alumni,  dan Peserta LP3 X, Kreativitas dan Jerih payahmu selalu membuat hatiku mengharu biru. 

Semoga Allah membimbing kita, Amin.