BERKAH AHIR TAHUN, Berlibur Ke Negeri Onta
Calon Jamaah umroh 15 Desember 2024 Asal Sabda Ria Nada Sumbermalang Penulis, Hasbiallah |
Sabdarianada.id | Judul tulisan ini mungkin terlampau mewah dibandingkan isinya.Maklum baru beberapa hari mengalami kekalahan, Segalanya masih serba terpaksa, makan terpaksa, tidur juga terpaksa, bahkan tertawapun masih terpakasa.
"Terlalu berduka kali....". Kalau dikatakan berduka sih tidak, kalau kecewa iya. "Memangnya beda antara berduka dan kecewa..?", tanya salah seorang teman. Iya bedalah, berduka yang berlebihan cenderung melahirkan keputusasaan, kadang sampai bunuh diri. Kalau kecewa mah tidak demikian. Akibat kecewa seseorang terkadang mampu melakukan lompatan 10 kali lebih cepat dari sebelumnya.
Kalau mau jujur, kekalahan kita saat ini akibat kekecewaan kubu sebelah pada periode yang lalu. Mereka berhasil mengelola rasa kecewa itu menjadi kekuatan besar, akibatnya tanpa sadar langkah kita telah mereka lampaui. Kenapa pasukan Qurais menang di perang Uhud? Karena kecewa di perang Badar. Kenapa Rosulullah menang di perang Khondak? Karena kecewa di Perang Uhud dan begitu seterusnya.
Singkat cerita, Kecewa akan dialami semua orang sesuai porsinya masing-masing sebagai bagian dari pendewasaan diri. Orang yang tidak pernah kecewa tidak akan pernah merasakan keberhasilan apapun.
Yang terpenting pandai-pandailah mengelola kekecewaan sehingga tidak berujung duka. Rasa duka hanya akan membuat kita semakin tidak berdaya. Tidak ada seorangpun yang tidak pernah kecewa. Rosulullah kecewa, para Sahabat kecewa, presiden Sukarno kecewa, Jendral Suharto kecewa, bahkan Ken Arok pewaris Keris Empu Gandring yang konon tidak pernah tidur di tanah juga kecewa.
Masyaallah la Quwwata Illa billah ( ماشاء الله لاقوة الا بالله ) Sabda Ria Nada, ya Sabda Ria Nada juga terlahir sebagai buah dari rasa kecewa yang tidak terperikan. Kami dan keluarga setengah di usir dari masjid yang sudah puluhan tahun kami rawat hanya karena beda bendera Partai Politik. Pada saat itu kebetulan saya berlabuh di Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Islam yang didirikan oleh Profesor termuda di jamannya, Bapak Yusril Ihza Mahendra. Kakak sulung saya ( H. Hasan) berada di Partai Golkar. Sementara mayoritas tetangga barada dibelakang barisan tokoh Kharismatik di kota X yang katanya mewarisi suara langit.
Puncaknya pada hari Jumat ketika saya sedang baca khotbah entah atas komando siapa, lebih separuh jamaah yang hadir tiba-tiba keluar. Selesai Sholat Jumat ada salah seorang jamaah yang berdiri, bahwa keluarga kami yang pada waktu itu sebagai pengurus takmir telah digantikan oleh bapak A, B, C dan seterusnya. Jammah yang tersisa kompak menjawab " setujuuuuuu".
Jujur pada saat itu keadaan kami tidak jauh beda dengan Kiyai Abdurahman Wahid yang dilucuti dan dipaksa keluar dari Istana. Marah.... malu.... bercampur jadi satu. Sangat berntung pada saat yang genting itu telinga kiri saya seperti berdering. Sayup-sayup saya memdengar Almarhum Kiyai Badri masduqi seakan membisikkan Surat Al Jumaah ayat 9 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui".
Setibanya di rumah saya bongkar buku-buku Tafsir yang saya punya. Alhamdulillah di dalam kitab Tafsir munir juz 2 halaman 377 karya Imam Nawawi (1813-1897) saya menemukan keterangan, Ayat tersebut turun berkenaan dengan peristiwa pilu yang dialami Rosulullah.
Dalam riwayat tersebut diceritakan, pada hari Jumat ketika Rosulullah sedang menyampaikan Khotbah ditinggal pergi oleh kebanyakan sahabat hanya karena tersiar kabar ada rombongan dagang dari kota syam singgah di Madinah. Tidak lebih dari 12 orang Sahabat yang tetap bertahan di masjid menemani Rosulullah. Menanggapi hal tersebut Rosulullah setengah mengutuk :
لولا هؤلاء لسومت لهم الحجارة
"Jika bukan karena 12 orang yang tersisa, pastilah saya hujani mereka dengan batu. Dalam riwayat lain, "pastilah madinah saya jadikan lautan Api".
Seketika emosiku mereda. "Subhanallah.....", orang sekelas Rosulullah pun masih dikecewakan Sahabatnya, apalagi saya yang bukan siapa-siapa.
Setelah peristiwa tersebut kami tetap aktif hadir di Masjid baik untuk Sholat Jumat maupun Sholat Taraweh di bulan Romadhan, kendatipun sudah tidak berstatus Imam Masjid dan pengurus Takmir lagi. Hingga pada suatu hari kami melihat banyak penyimpangan dilakukan oleh pengurus yang baru. Ahirnya kami putuskan untuk benar-benar mogok Jum'atan. Hampir 10 tahun kami tidak Sholat Jumat, sampai ahirnya dipertengahan Tahun 2008 berdiri masjid Abdurahman Hamzah seperti yang kita lihat sekarang.
Waduuuh....., kok malah jadi ikutan sedih semua. Habis ceritanya nyangsang kemana-mana. Padahal saya hanya ingin memgatakan, dipenghujung tahun 2024 insyaallah ada beberapa orang keluarga Sabda Ria Nada yang Allah perkenankan berlibur ke Negeri onta, Tanah suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah umroh.
Insyaallah 5 0rang, Ahmad Mukhlisin bersama Istri, ibu Maryani Afandi, Ust. Anwar Nuris dan Ust.Mohammad Suryadi. Lagi-lagi jangan katakan, mereka berangkat dari kelebihan dana Operasional salah satu paslon. Jangan dek ya...... jangan...... Mereka bertiga berangkat dengan dana pribadi, sementara yang dua orang (Ust.Anwar dan Ust.Suryadi) diberangkatkan dari dana Corporate Gift (CSR) dari PT. Nor Haramain Mulia kepada Sabda Ria Nada selaku Mitra.
Subhanallah Tabarokallah, Masyaallah laquwwata illa Billah, semuanya terjadi atas kehendak Allah. Jika ada yang tanya kenapa bukan tenaga senior yang diberangkatkan? Jawabanya pertama, tenaga-tenaga senior di Sabda Ria Nada rata-rata sudah setor ONH. Pak kartijo bersama istri, pak Sugiyanto bersama istri, pak maksum bersama istri, pak samheri bersama istri, pak ubaidillah bersama istri, pak Nafla bersama istri, semua sudah setor ONH tinggal tunggu waktu. Pak Taufik sudah pernah Umroh, sedangkan Bunda Sukarmi beliau kaya sangat kuat biaya mandiri.
Kedua, Ust.Suryadi dan Ust.Anwar adalah Santri pertama yang bermukim di sabda Ria Nada dan santri pertama pula yang bersedia tetap mengabdi di Sabda Ria Nada tidak peduli mau lapar, mau kenyang dan seterusnya serta tetap setia pada produk Sabda Ria Nada, istrinya sama-sama hasil polesan tangan-tangan keriput Guru-guru Sabda Ria Nada.
Mestinya mereka sudah berangkat bulan Oktober yang lalu. Karena kita juga punya Kewajiban mengawal dan ikut memsukseskan pelaksanaan Pilkada, keberangkatan mereka diundur hingga Tanggal 15 Desember mendatang.
Bantu doakan, semoga ibadahnya lancar, sehat, selamat dan berkumpul kembali bersama keluarga dengan predikat umroh yang diridhai Allah. Kita doakan juga, guru-guru yang lain, wali santri, Alumni dan para santri disegerakan adanya, Amin.
Hanya kepada Allah kita kembalikan semua urusan. Semoga Allah membimbing kita semua, Amin
--------------
Sumber Rujukan
Imam Nawawi, Tafsir Munir, Darul Ihya tanpa Tahun.
Aamiinn
BalasHapusAmin Allah
HapusAlhamdulillah mantap kaya sabda Ria Nada
BalasHapusAlhamdulillah Amin
Hapus