GEBRAKAN ARGOPURO WALIDA TAHUN 2025 : EKSPLOR KOPI SAMPAI KE TIMUR TENGAH MEMICU KEBANGGAAN YANG SEMAKIN MEREKAH
Tentang rasa memang tak pernah bisa dimanipulasi, begitupula kopi dengan citarasa dan berbagai filosofi. Dipetik dengan kebahagiaan, diseduh dengan kehangatan dan dinikmati dengan rasa manis, asam, asin dan pahit layaknya kehidupan. Tapi ini hanya tentang kopi yang bahkan mungkin tidak semua orang berkenan menikmati. Namun kehadirannya selalu dinanti. Khususnya para petani. Senyum sumringah mereka pun kembali merekah saat musim panen tiba, walaupun masa panen setahun sekali namun hasilnya dapat dibawa sampai ke tanah suci.
Dari Amerika, Eropa, Singapura dan Jepang menjadi penikmat kopi Argopuro Walida. Hingga kini gebrakannya di tahun 2025 melalang buana sampai ke Timur Tengah, itu artinya kopi Argopuro Walida diakui dunia. Berdirinya Argopuro Walida dilatar belakangi murahnya harga kopi di Sumbermalang, namun Ahmad Muhlisin atau “pak Dewan” sapaan akrabnya yang juga merupakan keponakan K.H Hasbiallah, S.Ag justru melihat potensi besar kopi Argopuro dan bertekad memberdayakan masyarakat agar bisa mengolah kopi secara mandiri dengan harga jual tinggi.
Qadarullah, Pasca ekspor kopi tahun 2020 di masa pandemi, tahun 2025 ini Argopuro Walida kembali unjuk gigi ekspor kopi ke Timur Tengah. Sebanyak 15 Ton kopi dengan nilai hampir 3 M menuju Jeddah Arab Saudi yang dikemas dalam acara “Pelepasan Ekspor dan Inisiasi Program Holding UMKM pada Klaster Perkebunan Kopi”. Jabatan-jabatan penting turut menghadiri, diantaranya Deputi Usaha Menengah (Agus Rachman), Asisten Deputi Perluasan Pasar (Harun Adam Sume), Asisten Deputi Kemitraan Dan Partai Pasok Usaha Menengah (Refani Anwar), Bupati Situbondo (Yusuf Rio Wahyu Prayogo), Wakil Bupati Situbondo (Ulfiyah), Ketua DPRD Kabupaten Situbondo (Mahbub Junaidi), Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo (Wawan Setiawan), K.H Syamsul Arifin Abdullah dan Pimpinan cabang BRI Situbondo (Nanang Sumbara).
Harun Adam Sume mengemukakan, UMKM di sektor perkebunan mampu berkontribusi dalam memperkuat ekspor Nasional Indonesia. Sehingga dalam menjawab tantangan yang ada pemerintah mendorong lahirnya Holding UMKM. Usaha menengah diharapkan menduduki posisi sebagai operator yang akan menjalankan 4 pilar utama, diantaranya agregator, inkubator, pemasaran dan pembiayaan.
Holding UMKM sendiri merupakan program pemerintah untuk menciptakan konektivitas dan ekosistem bisnis yang terintegrasi antara usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dengan industri besar dan rantai pasok global. Tujuan utamanya adanya meningkatkan daya saing, mendorong UMKM naik kelas dan menjadikan UMKM sebagai bagian integral dari struktur industri melalui pengelompokan UMKM berbasis klaster sektor. Dengan kata lain holding UMKM dirancang untuk menghubungkan ribuan pelaku UMKM dengan rantai pasok industri besar secara terpadu dan terstruktur (neraca.co.id).
Dalam klaster perkebunan, kopi Argopuro Walida menjadi contoh nyata bagaimana usaha menengah dapat menjadi lokomotif penggerak ekosistem UMKM dengan dukungan akses pasar yang terjamin sehingga dapat memperluas model ke komoditas unggulan lain yang juga potensial.
DARI BIJI KOPI PILIHAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUMBERMALANG
Pada awalnya, kopi dari daerah Sumbermalang hanya dihargai rendah oleh para tengkulak. Ahmad Muhlisin melihat potensi besar kopi Argopuro dan bertekad untuk memberdayakan masyarakat agar bisa mengolah kopi secara mandiri dan menjualnya dengan nilai yang lebih tinggi.
Melalui inisiatifnya, ia mendirikan Pokmas (Kelompok Masyarakat) Walida pada tahun 2016. Nama Walida sendiri merupakan singkatan dari "Wali Murid Sabda Ria Nada", yang merujuk pada Yayasan pendidikan tempat sebagian keuntungan kopi disalurkan.
Melalui Pokmas Walida, ia mengajarkan petani untuk memproses kopi dengan metode yang tepat, mulai dari panen selektif, fermentasi, hingga pengeringan alami. Cara ini berhasil meningkatkan kualitas dan harga jual kopi Argopuro secara signifikan.
Produsen kopi Argopuro yang telah menjalani bisnis pengolahan kopi selama lebih dari 10 tahun. Berdiri sejak tahun 2016 di bawah naungan Argopuro Walida. Namun baru digeluti secara serius pada tahun 2019 usai dirinya menyelesaikan pendidikan Manajemen Bisnis di IPB. Bermitra dengan 568 petani kopi, dengan produktivitas mencapai 80-120 ton green beans atau sekitar 960 ton cherry kopi per tahun.
Argopuro Walida menjadi pelaku utama dalam rantai hulu-hilir kopi Arabika di kawasan pegunungan Argopuro, ditanam pada ketinggian 1.200-1.800 Mdpl. Kopi ini memiliki karakter rasa khas dengan cita rasa pisang, cherry, stroberi dan coklat susu, tergantung pada metode proses seperti Natural, Honey, Anaerobic Maceration hingga Carbonic (Karyakreatifindonesia.co.id)
Sebaran pasar mencakup skala Nasional, dengan total 456 kedai kopi sebagai konsumen di seluruh Indonesia (Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, Depok, Bandung, Cirebon, Surabaya, Malang, Madiun, Yogyakarta, Sleman, Semarang, Grobogan, Surakarta, Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Kutai Kartanegara, Samarinda dan Makassar) Sejak tahun 2020, telah menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan Singapura.
Pada awalnya, Argopuro Walida hanya mempekerjakan lima orang, namun seiring dengan berjalannya waktu dan target permintaan pasar, kemudian mempekerjakan 148 orang tenaga kerja, termasuk 15 karyawan tetap untuk mengolah kopi dari pegunungan Argopuro dengan produk unggulannya Roasted Beans (Speciality Grade), Green Beans (Speciality Grade), Kopi Bubuk (Kopral) dan Teh Cascara yang merupakan minuman herbal dari kulit buah kopi (Cascara) menyegarkan, sebagai bentuk inovasi produk dari limbah kopi yang bernilai.
ARGOPURO WALIDA: PEMBAWA ANGIN SEGAR UNTUK SABDA RIA NADA
Sabda Ria Nada yang memiliki fokus utama pada kualitas pendidikan di Sumbermalang, namun layaknya institusi pendidikan lainnya, seiring dengan berjalannya waktu dihadapkan dengan tantangan dalam hal pembiayaan operasional dan pengembangan sumber daya. Oleh karenanya, Argopuro Walida berkomitmen mengangkat perekonomian daerah melalui kopi sebagai solusi dalam mengatasi kemiskinan, ketertinggalan pendidikan dan permasalahan lingkungan hidup dengan memberikan 30% profit perusahaan untuk pendidikan gratis di Sabda Ria Nada yang menaungi lembaga pendidikan TK, RA, MI, MTs, MA dan SMK Sabda Ria Nada.
Sabda Ria Nada dan Argopuro Walida menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara dunia usaha dan pendidikan dapat menciptakan perubahan yang positif. Sehingga, pendidikan tidak lagi terisolasi dari realitas ekonomi dan sebuah perusahaan dapat berperan aktif dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Kenapa harus penyaluran profit pada lembaga pendidikan? Mengutip perkataan Bapak Anis Baswedan pada Pilpres lalu, Pendidikan merupakan investasi negara dimasa depan. Sehingga, jangan menganggap dana yang kita salurkan untuk pendidikan sebagai “Hutang” yang wajib dibayar, melainkan investasi jangka panjang yang harus diutamakan. Investasi terbaik bukanlah pada benda-benda material, tetapi pada diri sendiri melalui pengembangan ilmu, pengetahuan dan pengalaman. Disamping itu, pendidikan berperan penting dalam membangun karakter dan kepribadian seseorang yang pada akhirnya akan membentuk mereka menjadi individu yang lebih baik.
“Melalui Argopuro Walida terciptanya ekosistem tri komunitas (anak mendapatkan pendidikan gratis, ayahnya diarahkan menjadi petani kopi yang bermitra dengan menyetorkan kopi ke Argopuro Walida dan ibunya menjadi tenaga sortasi di gudang Argopuro Walida”, terang Ahmad Muhlisin dalam pidatonya pada pelepasan ekspor dan holding UMKM.
Dari Ahmad Muhlisin kita belajar bahwa, Sinergitas antara bidang usaha dan pendidikan harus diperjuangkan. Karena pendidikan mempunyai peran besar dalam mengubah kehidupan, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan dan ketertinggalan pendidikan. Kerja keras dan disiplin, harus senantiasa mengiringi setiap langkah dalam kehidupan. Hingga pada akhirnya, kita hanya perlu menunggu takdir yang telah digariskan, walaupun pada realitanya seringkali tertatih-tatih mencapai visi misi yang telah diwacanakan.
Sumber RujukanCompany Profile Argopuro Walida
Posting Komentar untuk "GEBRAKAN ARGOPURO WALIDA TAHUN 2025 : EKSPLOR KOPI SAMPAI KE TIMUR TENGAH MEMICU KEBANGGAAN YANG SEMAKIN MEREKAH"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...