Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TUKANG SOL SEPATU GAGAL MELAKSANAKAN HAJI



sabdarianada.co.id. Berdasarkan data Urusan Haji Kementerian Agama Ri jumlah Jamaah Haji Indonesia tahun 2018 mencapai 221.000 Jemaah. 204.000 Jemaah Reguler dan 17.000 orang Jemaah Haji khusus. Sedangkan yang sudah diberangkatkan ketanah suci hingga Rabu, 25 Juli 2018 sebanyak 131 Kloter atau sekitar 52.908 orang Jemaah. Sementara sisanya tinggal menunggu Jadwal pemberangkatan. 

Dikabarkan juga sudah 6 orang Jemaah yang meninggal dunia, termasuk Jemaah asal Jember Alm Sanusi bin Musthafa (73) Tahun. Semoga yang meninggal dunia diterima Ibadahnya oleh Allah, ditinggikan Derajatnya di Surga. Jemaah yang lain semoga diberikan kesehatan sehingga bisa melaksanakan Ibadah dengan Khusu' dan tenang serta pulang kembali ke Indonesia dengan selamat membawa predikat Haji Mabrur yang diridhai Allah, dan semoga juga kita semua dan anak keturunan kita, diberikan kemudahan oleh Allah untuk bisa ketanah Suci melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah, Amin. 

Membaca ini semua saya jadi teringat pengalaman Ibadah Haji Abdullah bin Mubarak yang banyak diceritakan dalam kitab-kitab klasik. 

Dikisahkan, setelah selesai melaksanakan Shalat malam, Abdullah bin Mubarak membaringkan tubuhnya di bagian luar Masjidil haram untuk melepas lelah. Tak lama berselang ia pun terlelap. Dalam tidurnya seakan-akan Abdullah bin Mubarak melihat dua malaikat bercakap-cakap turun dari langit.

"Berapa orang jumlah Haji Tahun ini?"
"Enam Ratus Ribu orang", jawab malaikat satunya. 
" Berapa orang yang Ibadah hajinya diterima?"
"Hanya satu orang....!!"
"Ha.. Hanya satu orang", malaikat satunya keheranan. " Siapa satu orang yang beruntung itu..?".
"Muwafak dari Damsik yang bekerja sebagai tukang sol sepatu". 

Abdullah bin Mubarak terbangun dari tidurnya. Ia keheranan. Enam Ratus Ribu orang tidak ada yang diterima, termasuk dirinya. Hanya satu orang yang diterima tukang Sol sepatu dari Damsik. 

Setelah seluruh rangkaian kegiatan haji selesai, Abdullah bin Mubarak tidak bisa menunda kegelisahannya. Ia langsung bergegas mencari Muwafaq di daerah Damsik. Berhari-hari Abdullah bin Mubarak menempuh perjalanan. 

Setelah bersusah payah ahirnya sampai juga ditempat yang dituju. Tanpa membuang-buang waktu, Abdullah bin Mubarak langsung mencari alamat rumah Muwafak. 

"Benarkah tuan yang bernama Muwafak", tanya Abdullah bin Mubarak setelah menemukan Alamat yang dituju.
" Benar, jawab pemilik rumah. "Tuan sendiri siapa..?".
"Nama saya Abdullah bin Mubarak, berhari-hari saya mencari tuan untuk memberikan ucapan selamat. 
"Mengucapkan selamat apa tuan..", Tanya Muwafaq heran.
"Mengucapkan selamat, karena dari ribuan Jamaah haji hanya Ibadah Haji Tuan yang diterima oleh Allah", jawab Abdullah bin Mubarak. 
"Tuan jangan mengejek saya, saya belum pernah sekalipun melaksanakan Ibadah haji", sergah Muwafaq. 

Sesaat Abdullah bin Mubarak terlihat kebingungan. Apa mungkin dia salah orang. "Tetapi benarkah tuan yang bernama Muwafaq dan bekerja sebagai tukang sol sepatu", Abdullah bin Mubarak kembali bertanya untuk meyakinkan diri.
" Betul tuan, di daerah ini tidak ada lagi orang  yang bernama Muwafaq, dan hanya saya satu-satunya yang bekerja sebagai tukang sol sepatu".
"Benarkah tahun ini tuan tidak melaksanakan Ibadah Haji..?". 

Sejenak Muwafaq terdiam. Lalu "Tahun ini saya memang berniat melaksanakan Ibadah Haji, tapi gagal karena istri saya hamil tua, lagi pula uang yang saya siapkan sudah habis. Saya masih harus menabung lagi dari awal". 

"Saya ingin tuan menceritakan kenapa uang yang akan digunakan melaksanakan Ibadah Haji bisa habis", tanya Abdullah bin Mubarak menyelidik. 

"Seperti yang saya katakan tadi, istri saya hamil tua. Hingga pada siatu malam saya mendengar aroma daging sangat lezat sekali dari rumah tetangga sebelah. Saya bersama Istri heran, tetangga saya yang miskin dan janda dengan beberapa orang anak yang masih kecil mampu memasak daging selezat itu. 

"Istri saya yang sedang hamil tua sangat ingin mencicipi masakan itu. Istri saya memaksa agar saya bergegas meminta. Saya tidak bisa menolak keinginannya. Dengan berat hati saya nekat mendatangi rumah itu untuk meminta barang sekerat. Ternyata wanita janda itu tidak memberiku daging walaupun sekerat". 

"Kenapa dia tidak mau memberi tuan daging", tanya Abdullah bin Mubarak penasaran.

"Daging ini haram untukmu dan keluargamu, tapi halal untukku dan anak-anakku. Anak-anakku sudah beberapa hari kelaparan. Hingga pada suatu malam, saya keluar rumah dan mendapati Bangkai kuda yang baru saja meninggal. Saya menyayat bangkai kuda itu dan membawa pulang untuk dimasak. Karena itu daging ini haram untukmu dan keluargamu karena kamu kaya. Tetapi halal bagiku dan anak-anakku karena terpaksa", wanita itu menjelaskan. 

"Malam itu hati saya benar-benar tersayat pilu. Saya yang setiap hari berkecukupan sampai tidak tahu ada tetangga yang kelaparan. Malam itu juga, uang yang saya siapkan untuk melaksanakan Ibadah Haji saya Shadaqahkan seluruhnya pada wanita janda itu". 

"Tapi saya bermimpi Allah telah menerima Ibadah Haji tuan", kata Abdullah bin Mubarak menjelaskan.
" Mungkin Allah telah menerima Shadaqah saya", jawab Muwafaq penuh suka cita. 

Ada berapa orang Muwafaq di sekitar kita..?
Semoga Allah membimbing kita semua, Amin



2 komentar untuk "TUKANG SOL SEPATU GAGAL MELAKSANAKAN HAJI"

  1. Bagaimana carax spy hati terketuk utk menjadi seorang muwafaq

    BalasHapus
  2. Butuh latihan dan analisa yg mendalam tentang mana yg mendesak dan yg bisa ditunda

    BalasHapus