KETIKA HATI ORANG TUAMU TERLUKA
sabdarianada. co.id .Belum pernah ada selain Nabi Adam, yang terlahir kedunia tanpa peran serta orang Tua, minimal seorang ibu seperti yang dialami Nabi Isa AS. jika Nabi Adam dilahirkan langsung oleh Allah sedangkan manusia lainnya dilahirkan oleh orang tuanya, benarlah jika orang tua kita sebenarnya adalah kepanjangan Tangan Tuhan (wakil tuhan) yang dengan kuasa Allah telah menjadi sabab lahirnya manusia sebagaimana Allah telah menjadi Sabab lahirnya Nabi Adam.
Sangat masuk akal jika perintah berbakti kepada orang tua selalu disebut beriringan dengan perintah menyembah Allah . Karena Ridha Allah sangat bergantung kepada Ridha dua orang tua.
۞ ﻭَﻗَﻀَﻰٰ ﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ ۚ ﺇِﻣَّﺎ ﻳَﺒْﻠُﻐَﻦَّ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟْﻜِﺒَﺮَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺃَﻭْ ﻛِﻠَﺎﻫُﻤَﺎ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺃُﻑٍّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻨْﻬَﺮْﻫُﻤَﺎ ﻭَﻗُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﻗَﻮْﻟًﺎ ﻛَﺮِﻳﻤًﺎ
"Tuhanmu telah memerintahkan, jangan kamu menyembah selain Allah dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang Tuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara mereka atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". (Al Isro:23)
Menurut Ulama' dua macam perintah di atas (menyembah Allah dan berbakti kepada Orang Tua) adalah paket Duo yang tidak bisa di pisah-pisahkan satu sama lain. Dianggap belum sempurna penyembahan seorang hamba kepada Allah, selagi dia belum menunjukkan bhakti yang baik kepada kedua orang Tuanya. Begitu juga sebaliknya , belum dianggap punya nilai baik Bhakti seorang anak kepada kedua orang Tuanya , selagi dia belum juga memperlihatkan penyembahan yang baik kepada Allah .
Sebagai contoh, kasus Al Qomah. Sungguhpun ia Sangat rajin melakukan Shalat, puasa dan bershadaqah, ketika Sakaratul Maut mengalami banyak kesulitan , tidak sanggup mengucapkan Dua kalimah Syahadat walaupun sudah dibimbing oleh para Sahabat. Penyebabnya adalah, Alqomah pernah membuat luka di hati ibunya. Dalam banyak hal Alqomah lebih mendahulukan Istrinya dibandingkan ibunya.
Contoh yang lain, Kasus Juraij seorang Pemuda Bani Israil yang Ahli ibadah. Ketika Juraij sedang Shalat ibunya memanggil-manggil namanya karena suatu keperluan . Juraij mengabaikan panggilan ibunya, ia memilih melanjutkan Shalatnya. Tak lama berselang ibunya kembali memanggil. Seperti sebelumnya Juraij semakin tenggelam dalam manisnya Shalat dan Doa yang sedang ia panjatkan.
Entah karena kesal atau karena hal-hal yang lain, ibunya kemudian berdoa'a, "Ya Allah jangan kau matikan Juraij sebelum dipermalukan oleh seorang Pelacur". Beberapa bulan kemudian doa ibunya terbukti. Seorang wanita lacur menggendong anaknya yang baru lahir mengaku telah dihamili oleh Juraij sang Ahli ibadah. Tak ayal lagi seluruh masyarakat Bani Israil marah besar. Juraij dihajar ramai-ramai diseret ke alun-alun kota. Tempat ibadahnya dihancurkan warga.
Sangat beruntung Juraij segera menemukan jalan untuk membersihkan namanya, kalau tidak pasti telah digantung oleh warga . Di tengah-tengah kemarahan warga, Juraij menyempatkan diri melakukan Shalat dua Rokaat. Selesai Shalat, Juraij bertanya kepada bayi yang masih dalam gendongan. "Hai anak kecil, katakan siapa bapakmu sebenarnya?". Ajaib, bayi yang masih dalam gendongan itupun menjawab. "Bapakku adalah seorang pengembala yang saat masih di tengah-tengah sahara".
Terlambat, muka Juraij terlanjur babak belur dihajar warga. Tetapi warga berjanji akan membangun kembali tempat Ibadah juraij yang hancur.
Prestasi ibadah kita sangat jauh jika dibandingkan Alqomah dan Juraij, tetapi terlalu sering dan terlalu berani kita mengabaikan orang tua walaupun hanya dengan alasan bermain dan keluyuran.
Semoga allah mengampuni kita semua, Amin.
Sumbermalang, Senin, 4 Syawal 2018
Diramu dari Shahih Bukhari hadis No.3253 dari Abu Hurairah dan Sumber lainnya.
Giat berlatih adalah juga Birrul Walidain |
۞ ﻭَﻗَﻀَﻰٰ ﺭَﺑُّﻚَ ﺃَﻟَّﺎ ﺗَﻌْﺒُﺪُﻭﺍ ﺇِﻟَّﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ ﻭَﺑِﺎﻟْﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ ﺇِﺣْﺴَﺎﻧًﺎ ۚ ﺇِﻣَّﺎ ﻳَﺒْﻠُﻐَﻦَّ ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟْﻜِﺒَﺮَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺃَﻭْ ﻛِﻠَﺎﻫُﻤَﺎ ﻓَﻠَﺎ ﺗَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺃُﻑٍّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻨْﻬَﺮْﻫُﻤَﺎ ﻭَﻗُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﻗَﻮْﻟًﺎ ﻛَﺮِﻳﻤًﺎ
"Tuhanmu telah memerintahkan, jangan kamu menyembah selain Allah dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang Tuamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara mereka atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia". (Al Isro:23)
Menurut Ulama' dua macam perintah di atas (menyembah Allah dan berbakti kepada Orang Tua) adalah paket Duo yang tidak bisa di pisah-pisahkan satu sama lain. Dianggap belum sempurna penyembahan seorang hamba kepada Allah, selagi dia belum menunjukkan bhakti yang baik kepada kedua orang Tuanya. Begitu juga sebaliknya , belum dianggap punya nilai baik Bhakti seorang anak kepada kedua orang Tuanya , selagi dia belum juga memperlihatkan penyembahan yang baik kepada Allah .
Sebagai contoh, kasus Al Qomah. Sungguhpun ia Sangat rajin melakukan Shalat, puasa dan bershadaqah, ketika Sakaratul Maut mengalami banyak kesulitan , tidak sanggup mengucapkan Dua kalimah Syahadat walaupun sudah dibimbing oleh para Sahabat. Penyebabnya adalah, Alqomah pernah membuat luka di hati ibunya. Dalam banyak hal Alqomah lebih mendahulukan Istrinya dibandingkan ibunya.
Contoh yang lain, Kasus Juraij seorang Pemuda Bani Israil yang Ahli ibadah. Ketika Juraij sedang Shalat ibunya memanggil-manggil namanya karena suatu keperluan . Juraij mengabaikan panggilan ibunya, ia memilih melanjutkan Shalatnya. Tak lama berselang ibunya kembali memanggil. Seperti sebelumnya Juraij semakin tenggelam dalam manisnya Shalat dan Doa yang sedang ia panjatkan.
Entah karena kesal atau karena hal-hal yang lain, ibunya kemudian berdoa'a, "Ya Allah jangan kau matikan Juraij sebelum dipermalukan oleh seorang Pelacur". Beberapa bulan kemudian doa ibunya terbukti. Seorang wanita lacur menggendong anaknya yang baru lahir mengaku telah dihamili oleh Juraij sang Ahli ibadah. Tak ayal lagi seluruh masyarakat Bani Israil marah besar. Juraij dihajar ramai-ramai diseret ke alun-alun kota. Tempat ibadahnya dihancurkan warga.
Sangat beruntung Juraij segera menemukan jalan untuk membersihkan namanya, kalau tidak pasti telah digantung oleh warga . Di tengah-tengah kemarahan warga, Juraij menyempatkan diri melakukan Shalat dua Rokaat. Selesai Shalat, Juraij bertanya kepada bayi yang masih dalam gendongan. "Hai anak kecil, katakan siapa bapakmu sebenarnya?". Ajaib, bayi yang masih dalam gendongan itupun menjawab. "Bapakku adalah seorang pengembala yang saat masih di tengah-tengah sahara".
Terlambat, muka Juraij terlanjur babak belur dihajar warga. Tetapi warga berjanji akan membangun kembali tempat Ibadah juraij yang hancur.
Prestasi ibadah kita sangat jauh jika dibandingkan Alqomah dan Juraij, tetapi terlalu sering dan terlalu berani kita mengabaikan orang tua walaupun hanya dengan alasan bermain dan keluyuran.
Semoga allah mengampuni kita semua, Amin.
Sumbermalang, Senin, 4 Syawal 2018
Diramu dari Shahih Bukhari hadis No.3253 dari Abu Hurairah dan Sumber lainnya.
Posting Komentar untuk "KETIKA HATI ORANG TUAMU TERLUKA"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...