Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KETIKA SURGA DILANDA RINDU*

Mirab Salah satu Masjid di Panarukan Situbondo
Sabdarianada.id | Secara umum  rindu dipahami sebagai keinginan yang sangat kuat akan sesuatu. Bentuknya bisa beragam, seperti keinginan untuk bertemu, keinginan untuk pulang dan beberapa macam keinginan yang lainnya.

Agama Islam memandang perasaan rindu sebagai salah satu fitrah  manusia. Agama juga memperbolehkannya asalkan tidak terlalu berlebihan hingga melanggar batas- batas norma agama. 

Perasaan Rindu juga terjadi pada semua usia, baik  Remaja, orang Tua, Lansia bahkan anak-anak.  Hanya saja pada anak-anak perasaan rindu mungkin hanya dipahami sebagai keinginan yang harus segera dikabulkan. 

Di dalam bahasa Arab  perasaan rindu biasanya diungkapkan dengan menggunakan lata : اِشْتَاقَ – يَشْتَاقُ – اِشْتَقْ إِلَى yang artinya Rindu atau  keinginan yang sangat kuat akan sesuatu. 

Kemungkinan besar ada Suku-suku tertentu dikalangan bangsa Arab yang membaca huruf ( ق) dengan bunyi (  ك  )  sehingga di dalam kamus Bahasa Arab kita akan menemukan kata serupa tapi menggunakan huruf yang berbeda yaitu : شاكه - يشوك - شوكا yang artinya Duri menusuknya. 

Jika kedua kata tersebut  kita pahami secara bersamaan akan menghasilkan sebuah pengertian "Jika rasa rindu belum terobati hati  serasa tertusuk  duri". 

Ketika Rindu mendera tanpa sadar seseorang biasanya  berprilaku yang tidak pada  lazimnya, seperti tiba-tiba menangis, cenderung pendiam, emosional atau bahkan tertawa sendirian. 

Demikian pula di dalam mengungkapkan rasa Rindu, banyak ragam yang dilakukan orang. Ada yang sibuk bercerita pada semua orang atau posting berbagai tulisan, gambar, atau video yang menunjukkan rasa rindu nya tersebut. Walaupun Sejatinya rasa rindu itu lebih indah jika dinikmati sendiri, dengan cara memperbnyak kesibuan yang bermanfaat dan mendekatkan diri pada Allah. 

Salah satu contoh ungkapan rindu yang sangat indah dari seorang penyair Arab ; 

لقد اشتاق شوقي شوقا شاق لشوقه الشوق فهل سيشتاق شوقك لشوقي كشوق شوقي لشوقك

Sungguh benar-benar kerinduanku merindu serindu-rindu nya. Rindu merindu rindu nya. Apakah kerinduanmu merindu kerinduanku, sebagaimana kerinduanku merindu kerinduanmu ? 

Sangat terasa kalau dia nyaris putus asa
Lemah lunglai menanggung beban rindu yang belum terurai. Pun demikian dia tidak yakin yang sedang dirindukan juga merindukannya. 

Lalu bagaimana kiranya jika Surga yang sedang dilanda kerinduan? 

Dalam hadis yang diceritan oleh Sahabat Ibnu Abbas RA  Rasulullah SAW bersabda : 

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَا لِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ .رواه أبوداود والترمذي عن ابن عباس

"Surga itu merindukan  4 golongan manusia : (1) orang yang membaca Al Quran (2) orang yang menjaga lidah (3) orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan  dan  (4) orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan".[ HR. Abu Daud dan Turmuzdi ] 

Hadist diatas menjelaskan ada  4 golongan Orang yang sedang dirindukan Surga : 

1. ORANG YANG RAJIN MEMBACA ALQURAN.

Alqur’an adalah Kalamullah  yang Allah wahyukan kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara Malaikat Jibril agar disampaikan kepada seluruh umatnya.

Sebagai Pedoman Umat Islam membaca  Alqur’an dinilai sebagai bentuk Ibadah yang sangat besar pahalanya. Dari setiap huruf yang dibaca,  Allah menjajikan 10 kebaikan. Bisa kita bayangkan jika kita membacanya satu hari hari satu juz, berapa kebaikan yang kita peroleh. Terlebih lagi apabila kita mampu memahaminya, menghafalkannya dan mengamalkan isinya, maka berapa pahala yang Allah limpahkan kepada kita.

Selain itu Alqur’an juga dijanjikan akan menjadi syafaat bagi para pembacanya, sebagaimana sabda Rasulullah saw : “Bacalah Al-Qur’an karena Al-Quran akan datang pada hari kiamat nanti sebagai pemberi syafaat bagi yang membacanya".

Dalam kesempatan lain Rasulullah pernah mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara muslim  yang rajin membaca Alquran dengan yang tidak sama sekali.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل الأترجة ريحها طيب وطعمها طيب ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن مثل التمرة لا ريح لها وطعمها طيب حلو ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل الريحانة ريحها طيب وطعمها مر ومثل المنافق الذي لا يقرأ القرآن كمثل الحنظلة ليس لها ريح وطعمها مر

“Perumpamaan Orang mukmin yang selalu membaca al Quran laksana buah utrujjah, bau dan rasanya enak. Orang mukmin yang tidak membaca al Quran seperti buah kurma, tak berbau tapi rasanya manis. Orang munafiq yang selalu membaca al Quran seperti buah raihanah , baunya harum tapi pahit rasanya. Orang munafiq yang tidak membaca al Quran seperti buah handhalah, bau dan rasanya tidak enak. [HR. Bukhari] 

Perhatikan, orang Munafiq sekalipun tapi rajin membaca Alqur'an masih memiliki nilai jual yang tinggi. Ibarat buah-buahan harumnya semerbak kemana-mana menggugah selera walau kadang isinya pahit terasa.

2. ORANG YANG PANDAI MENJAGA LISAN 

Orang  bijak mengatakan, ada dua hal tersembunyi yang seringkali membuat manusia celaka, pertama  yang tersembunyi diantara dua bibir ( lidah) kedua, yang tersembunyi diantara dua pelir ( kemaluan). 

Manusia seringkali  terpeleset oleh lidah atau lisannya yang mengakibatkan sakit hati orang lain. Bahkan dalam suatu pepatah dikatakan bahwasannya lidah itu lebih tajam dari pada pedang. 

Sebuah kisah menarik prihal Luqmanul Hakim yang namanya diabadikan di dalam Alqur'an.

Nama lengkap Luqman Hakim menurut salah satu Sumber adalah Luqman an-Naubi al-Hakim bin Anqa’ bin Baruq. Konon beliau adalah penduduk asli Ailah, sebuah kota Islam kuno yang sekarang berada di bagian kota  Aqaba, sebelah selatan Yordania, dekat perbatasan Israel. 

Dikisahkan pada suatu hari atas perintah majikannya Luqman Hakim menyembeleh dua ekor kambing. Pada kambing pertama sang Majikan berpesan agar diambilkan bagian tubuh kambing yang paling bagus. Sedang pada kambing kedua berpesan agar dibawakan bagian tubuh kambing yang paling jelek. 

Diluar dugaan, kepada Sang Majikan Luqman Hakim membawakan bagian Lidah dan Hati dari kedua kambing tersebut. "Kenapa bisa begitu hai Luqman...? Bukankah aku perintahkan agar engkau membawakan daging terbaik dari kambing pertama dan daging terjelek dari kambing kedua. Kenapa yang kau bawa sama-sama lidah dan hatinya?" tanya Sang majikan leheranan. 

Sambil menunduk hormat Luqman Hakim menjawab " Tidak ada daging yang lebih baik dari Hati dan Lidah jika keduanya sedang baik, demikian pula tidak ada daging yang lebih busuk dari Hati dan Lidah jika keduanya sedang jelek. Kebaikan dan keburukan yang menimpa suatu wadag seringkali disebabkan keduanya". 

Saking berbahayanya lidah ketika kita tidak dapat menjaganya, sangat pantas jika orang yang mampu menjaga lisannya dalam artian tidak pernah melukai hati saudara-saudaranya, sangat dirindukan oleh surga.

3.ORANG YANG MEMBERI MAKAN ORANG YANG KELAPARAN

Walaupun banyak laporan pertumbuhan ekonomi Masyarakat mengalami peningkatan,  kelompok Masyarakat yang kekurangan masih banyak kita temukan diberbagai daerah.Sungguh pun mereka tidak sampai kelaparan, makanan yang mereka konsumsi belum memenuhi Standar Gizi dan kesehatan yang dianjurkan. 

Sejatinya dari setiap harta yang kita kumpulkan ada hak mereka, yaitu anak yatim, para Foqoro dan Masakin. Insya Allah jika kita memberikan hak mereka maka kita akan mendapatkan pahala,. Namun jika kita membiarkan anak yatim terlantar, fakir miskin kelaparan, maka kita akan di cap sebagai pendusta agama.

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
“Tidaklah kau lihat orang yang menipu agama?
Yaitu mereka yang membiarkan anak-anak yakim (terlantar)
dan tidak peduli atas makanan orang miskin”
[ al-Maun;1-3]

4.ORANG YANG BERPUASA DI BULAN ROMADHAN

Insyaallah 26 hari lagi kita akan segera memasuki Bulan Romadhan. Rasulullah menganjurkan agar kita semua bersuka hati menyambut datangnya bulan Romadhan. 
من فرح بدخول رمضان حرم الله جسده على النيران 
 "Siapa saja yang berbahagia dengan datangnya bulan Romadhan, Allah haramkan tubuhnya disentuh api Neraka". 

Menurut Nabi Romadhan 10 hari pertama adalah Rahmat, 10 hari kedua adalah Maghfirah ( ampunan) dan 10 terahir adalah pembebasan dari siksa Neraka. 

Siksa Neraka dalam Konteks kebangsaan saat ini adalah segala persoalan yang sedang menimpa Negeri ini, terutama Covid 19 yang sangat meresahkan. Karena itu  Besar harapan kita, mudah-mudahan keehadiran Romadhan Tahun ini benar menjadi Solusi dari berbagai persoalan yang menimpa bangsa ini, Amin. 

Puasa Romadhan adalah kewajiban tahunan yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Muslim yang sudah Baligh, baik laki-laki maupun perempuan. Kecuali para wanita yang sedang Haid, Nifas, hamil dan menyusui, serta orang-orang yang sedang sakit. Kepada mereka diberikan kelonggaran boleh mengganti Puasa Romadhan di hari yang lain. 

Puasa Romadhan juga erat kaitannya dengan kewajiban mengeluarkan Zakat Fitrah. Menurut jumhur Ulama' masing-masing orang 2,5 ada yang mengatakan 2,6 kg kg beras atau uang yang sepadan. Diberikan kepada 8 golongan yang berhak menerima Zakat. Pembayarannya dimulai sejak Tanggal 1 Romadhan hingga tanggal 1 Syawal sebelum Shalat Idul Fitri. 

Zakat Fitrah tidak sama dengan THR. THR lebih sebagai bonos kecil atas kerja atau jasa yang telah dilakukan sepanjang tahun.  Sedangkan Zakat Fitrah adalah penyambung rasa antara orang yang berkecukupan dengan mereka yang kekurangan. Sehinga tidak ada lagi jurang pemisah antara si kaya dengan yang miskin. Semuanya bisa bersama-sama gembira merayakan Idul Fitri. 

Semoga Allah menerima Ibadah kita dan melindungi kita semua, Amin. 

*Disarikan dari Khotbah Jumat Ust. Moh. Suryadi di Masjid Abdurahman Hamzah, 27 Maret 2020.

Posting Komentar untuk "KETIKA SURGA DILANDA RINDU*"