Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MODIK : MOLE PONG GIK ODIK

sabdarianada. Banyak keunikan yang disandangkan kepada perayaan Idul Fitri dan tidak akan kita jumpai dalam perayaan-perayaan yang lain. Salah satunya yang paling populer dan menyita banyak perhatian adalah Budaya Mudik. Setiap Tahun Arus mudik sedemikian besarnya sehingga pemerintah dalam hal ini kepolisian merasa perlu melakukan pengamanan khusus Arus mudik, baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri. Banyak penduduk Kota kembali kekampung Halaman, bersulaturahmi sambil berlibur, bernostalgia, ada juga yang berusaha memamerkan kesuksesannya selama di kota

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata mudik disebut berasal dari Bahasa jawa yang merupakan Singkatan dari kata "Muli dilik" artinya pulang sebentar setelah sekian lama meninggalkan rumah dan kampung halaman. Selanjutnya kata Mudik digunakan untuk menyebut tradisi pulang kampung yang dilakukan para perantau atau pekerja Migran pada saat Libur Idul Fitri. Sehingga tidak disebut mudik Jika seseorang pulang ke kampung halamannya di hari-hari yang lain. 

Salah satu Sumber menyebutkan bahwa Budaya Mudik sudah dikenal sejak masa keemasan Kerajaan Mojopahit. Pada saat itu banyak pembesar Kerajaan atau para Pekerja yang menyempatkan diri pulang ke kampung halamannya untuk membersihkan makam leluhur guna mengharapkan keselamatan dan penambahan Rizqi. Hanya sangat disayangkan, dalam sumber tersebut tidak disebutkan, apakah kebiasaan Mudik yang dilakukan Rakyat Mojopahit juga dilakukan pada Saat Idul Fitri seperti sekarang. 

Sebagai Masyarakat perantau, Orang Madura juga mengenal istilah mudik tetapi dengan penyebutan yang berbeda. Jika orang Jawa menyebut MUDIK orang Madura menyebutnya MODIK. Modik dalam pandangan orang Madura juga merupakan kepanjangan dari "Mole Pong Gik Odik" yang artinya pulang mumpung masih hidup. Rasanya ini tidak berlebihan, karena selain orang Madura dikenal sebagai Perantau Tangguh, salah satu konseptor berdirinya Kerajaan Mojopahit adalah Arya Wira Raja yang diyakini berasal dari Madura.

Senyampang Budaya Mudik  dikaitkan dengan Silaturahim, sesungguhnya merupakan Ajaran yang sangat dianjurkan oleh Agama. Tidak jarang hubungan mereka yang ada di rantau dan di kampung menjadi sedemikian renggang bahkan terputus akibat berbagai faktor.Maka dengan mudik yang bermotifkan Silaturahim akan tersambung kembali yang selama ini putus. Inilah hakekat Silaturahim yang sesungguhnya.

Rasulullah bersabda "Tidak bersilaturrahim (namanya) orang yang membalas kunjungan atau pemberian orang lain. Tetapi (yang dinamakan Silaturahim adalah) menyambung apa yang terputus" (HR. Bukhari)

Selamat mudik
Selamat bertemu keluarga, bawa bekal yang cukup
Hati-hati di jalan. Semoga Allah melindungi kita semua, Amin





Posting Komentar untuk "MODIK : MOLE PONG GIK ODIK"