Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bukan Kehabisan Bahan Bakar, inilah TATAKRAMA dan KESOPANAN


Oleh Anwar Nuris
Staf TU MA. Sabda Ria Nada
Mahasiswa Semester Akhir Fak Da'wah Universitas Nurul Jadid
Leader Sabrina Albanjari

Sabdarianada.id. Setiap pagi sesaat sebelum memulai pelajaran Semua siswa SMK Sabda Ria Nada mendorong Sepeda motornya dari pintu gerbang sampai ke parkiran di ujung barat. Hal serupa juga dilakukan setelah pulang sekolah seusai melaksanakan shalat dhuhur.

dua orang siswa diatas panggil saja Firman dan Zaini. Mereka berdua mendorong sepeda motornya bukan karena Kehabisan Bahan BAKAR, akan tetapi mereka mempraktekkan Akhlak yang baik. Selain menerapkan akhlak yang baik, yang mereka lakukan merupakan tata tertip sekolah yang di inisiatif oleh sebagian GURU dan anggota OSIS Sabda Ria Nada.

Berbicara tentang akhlak, apa siihh..yang dimaksud dengan akhlak..?? Akhlaq secara etimologi adalah perilaku, kebiasaan, perangai, dan dalam KBBi disebut budi pekerti.
Adapun secara terminologi Akhlaq adalah kebiasaan yang melekat pada kepribadian seseorang dan dari kebiasaan tersebut akan lahir perbuatan-perbuatan yang mudah, tanpa melalui proses pemikiran, dan pertimbangan.

PENERAPAN PENINGKATAN KUALITAS AKHLAK

1. Lingkungan keluarga

Keluarga adalah lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak. seorang anak akan mampu tumbuh dan berkembang dengan baik apabila berada dalam lingkungan keluarga yang juga baik. Jika anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang, maka dia akan menjadi anak yang periang, hangat dan mampu mengendalikan emosi dengan baik. Berbeda, dengan jika si kecil yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh amarah maka dia akan tumbuh menjadi personal yang sama.

Di sinilah keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan karakter si kecil di masa yang akan datang. BKKBN merumuskan keluarga memiliki beberapa fungsi, yaitu agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, reproduksi, sosialisasi pendidikan, ekonomi dan lingkungan.

2. Lingkungan Sekolah

Kita sering mendengar anak mengatakan pada orang tuanya “ Ma, Pa, kata Bu guru/ Pak guru begini bukan begitu “ Ini menunjukkan bahwa pengaruh sekolah sangat besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak, namun hal ini pun bukanlah sesuatu yang mudah tercapai tanpa ada usaha yang serius dan terus-menerus.

Untuk menjadi ‘Bapak dan Ibu’ guru seperti dalam ilustrasi diatas butuh keteladanan dan konsistensi perilaku yang patut diteladani . Contoh – contoh perilaku yang dapat diterapkan disekolah:
      - Membiasakan siswa berbudaya salam,                sapa dan senyum :
      - Tiba di sekolah mengucap salam sambil              salaman dan cium tangan guru.
      - Menyapa teman, satpam, penjual dikantin          atau cleaning servis di sekolah
      - Menyapa dengan sopan tamu yang datang          ke sekolah
      - Membiasakan siswa berbicara dengan                bahasa yang baik dan santun
      - Mendidik siswa duduk dengan sopan di              kelas
      - Mendidik siswa makan sambil duduk di              tempat yang telah disediakan, tidak                      sambil   jalan- jalan
      - membiasakan Siswa menjaga Kebersihan
        Dan tidak membuang sampah di                            sembarang tempat
      - Membimbing dan membiasakan siswa                sholat Dhuha,  sholat dzuhur dan Shalat              Jum'at  berjamaah di sekolah

3. Lingkungan Masyarakat,
     Masyarakat pun memiliki peran yang tidak kalah pentingnya dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. Dalam hal ini yang dimaksud dengan masyarakat adalah orang yang lebih tua yang “ tidak dekat “, “ tidak dikenal “ “ tidak memiliki ikatan family “ dengan anak tetapi saat itu ada di lingkungan sang anak atau melihat tingkah laku si anak .

Orang – orang inilah yang dapat memberikan contoh, mengajak, atau melarang anak dalam melakukan suatau perbuatan
Contoh – contoh perilaku yang dapat diterapkan oleh masyarakat :
- Membiasakan gotong royong, misalnya : membersihkan halaman rumah masing – masing, membersihkan saluran air, menanami pekarangan rumah.
- Membiasakan anak tidak membuang sampah dan meludah di jalan , merusak atau mencoret – coret fasilitas umum
- Menegur anak yang melakukan perbuatan yang tidak baik.

Kendala – kendala yang dihadapi dimasyarakat
- Tidak ada kepedulian
- Tidak merasa bertanggung jawab
- Menganggap perbuatan anak adalah sesuatu yang biasa.

Sikap apatis dari sebagian Masyakata seperti tersebut di atas yang saringkali menjadi Racun, sehingga lebiasaan-kebiasaan Baik yang telah dirancang di lingkungan keluarga dan Sekolah menjadi rusak. 

Semoga bermanfaat, Amin
      

Posting Komentar untuk "Bukan Kehabisan Bahan Bakar, inilah TATAKRAMA dan KESOPANAN"