SAMBUT NUZULUL QUR'AN, SISWA KELAS 12 IPA GELAR KHOTMIL QUR'AN
Acara Khotmil Qur'an Sambut Nuzulul Qur'an |
Semenjak Pandemi Covid 19 mengoncang ketenangan penduduk Dunia, beberapa Agenda Ujian yang biasanya dijadikan sebagai salah satu acuan untuk menentukan kelulusan Siswa terpaksa digagalkan. Hanya siswa SMK yang sempat mengikuti Ujian Nasional pada Tanggal 16-19 Maret 2020.Sedangkan Ujian Nasional (UN) untuk tingkat MA/SMA, MTs/SMP, MI/SD ditiadakan.
Sekolah yang setiap hari melakukan pembinaan, pengawasan dan paling banyak mengetahui kwalitas dan prilaku siswa kembali mendapatkan kemerdekan sepenuhnya untuk menentukan kelulusan anak didiknya, tentunya dengan tetap mengacu kepada petunjuk teknis yang telah diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan.
Rupanya keinginan Pak Menteri Nadiem Makarim yang disebut-sebut berencana akan menghapus Ujian Nasonal (UN) diamini Malaikat. Walaupun untuk mewujudkannya dibutuhkan bantuan virus kecil bernama Corona. Merubah kebiasaan yang sudah lama mengakar memang tidak mudah. Terkadang alam perlu ikut turun tangan merubah keadaan.
Sejatinya ujian Nasional memang dibuat bukan untuk melakukan vonis akhir apakah seorang siswa layak lulus atau tidak. Dalam hal ini sekolah tetap memiliki kewenangan yang cukup untuk menentukan.
Akan tetapi kenyataan di lapangan tidak demikian, ketika seorang siswa mampu mencapai Nilai UN sesuai standar yang ditetapkan apalagi lebih, sekolah menjadi tidak berdaya mengambil sikap berbeda. Yang bersangkutan pasti tetap dinyatakan lulus walaupun kenyataan setiap harinya baik akademik lebih-lebih prilakunya sangat tidak memuaskan.
Anehnya lagi, siswa yang setiap hari dableg dan nakalnya minta ampun, ketika Ujian Nasional tiba-tiba nilainya meroket mengalahkan siswa lain yang rajin. Lho kok bisa ? namanya sedang mujur apapun bisa saja terjadi. Instrumen Ujian Nasional selama ini hanya pilihan ganda. Kalau sedang mujur siswa paling dableg sekalipun kemungkinan mendapatkan nilai bagus.
Apalagi kerahasiaan soal Ujian Nasional hingga kini belum benar-benar terjaga. Masih kerap beredar mafia-mafia nakal yang menawarkan bocoran Soal UN dengan harga-harga tertentu. Atas dasar ini semua kemudian banyak beredar senyalemen "sangat tidak manusiawi apabila nasib siswa hanya ditentukan dalam tiga hari".
Tapi Mungkinkah ujian Nasional ditiadakan? Kalau ditiadakan bagaimana cara pemerintah mengukur pencapaian Standar Pendidikan Nasional?
Belum lagi kerugian ekonomis yang mungkin ditimbulkan ketika ujian Nasional ditiadakan. Peralihan dari PBT (Paper Based Test) menuju CBT (Computer Based Test) saja sudah menyebabkan banyak perusahaan kertas gulung tikar. Sekian ribu guru juga harus kehilangan penghasilan tambahan. Biasaya mendapatkan tambahan honor sebagai pengawas ujian, sekarang tenaga mereka sepertinya menjadi kurang diperlukan.
Ruwet, sangat ruwet, ruwet sekali. Persoalannya tidak sesederhana yang kita pikirkan. Kami para penyelenggara pendidikan di daerah-daerah terpencil selalu hanya bisa Amin.
Selanjutnya berpesan kepada siswa, "ingat nduk-le, walaupun kalian lulus ndak perlu pake' corat coret seragam. Ora usah kebut-kebutan. Mendingan kalian banyak berdoa, semoga ilmu kalian manfaat barokah. Yang mau melanjutkan semoga dimudahkan.Yang mau kerja dilapangkan. Yang mau nikah mudah-mudahan ketemu jodoh seng apik dunyo lan akhirati".Amin.
Alhamdulillah tadi sore Sabtu 9 Mei Siswa kelas 12 IPA MA. Sabda Ria Nada menggelar Khotmil Qur'an dan Buka Bersama. Acara dipusatkan di Astana Bujuk minih Tlogosari selatan. Mempertimbangkan situasi yang belum juga kondusif, tidak semua Siswa dan guru diminta hadir.
Sembari menyambut datangnya Nuzulul Qur'an, mereka juga mu
Selamat menunaikan Ibadah puasa
Semoga Allah selalu membimbing dan menerima Ibadah kita, Amin.
Posting Komentar untuk "SAMBUT NUZULUL QUR'AN, SISWA KELAS 12 IPA GELAR KHOTMIL QUR'AN"
Silahkan berkomentar maupun bertanya tentang Info / Kegiatan / Konsultasi gratis di Website Sabda Ria Nada, Kami akan menjawab secepatnya. Terimakasih...